Penyerahan bantuan bahan pokok oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji didampingi Sekda Harisson di Pontianak Barat. (Foto: Adpim Pemprov Kalbar)

Berita Lokal, PIFA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menyalurkan 15 ribu paket bahan pangan ke seluruh daerah di Kalbar. Penyaluran bantuan ini, ditargetkan tuntas pada akhir September, guna menekan inflasi.

“Jika ditemukan gejala inflasi, maka akan ada tahapan bantuan tertentu yang akan diberikan lagi,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji, kemarin.

Midji menerangkan, untuk mengetahui tingkat inflasi, dia menginstruksikan untuk memantau di Kota Pontianak, Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang. Agar Pemprov Kalbar bisa segera mengadakan operasi pasar ketika ditemukan kenaikan harga bahan pangan dengan jenis apa pun. Minimal, satu kali operasi pasar menjual beberapa jenis bahan pangan. 

“Kita lihat harga cabai naik karena rata-rata kuliner sekarang memakai cabai, seperti bakso yang bisa menggunakan cabai hingga sekilo. Nah, hal seperti ini yang biasanya menyebabkan inflasi naik. Sedangkan stok Kalbar tidak cukup. Sepertinya saat ini baru cabai yang kelihatan, sehingga kita mungkin perlu datangkan dari daerah penghasil cabai,” paparnya.

Di sisi lain, dia dan Wagub Ria Norsan juga akan melakukan kunjungan kerja untuk turun langsung memantau penyerahan bantuan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan. 

Daerah target adalah Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Bengkayang. Setelah itu Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, hingga ke Kabupaten Kapuas Hulu.

“Kemudian akan dilakukan evaluasi. Misal, ketika angka inflasi mengkhawatirkan, kami berikan bantuan yang sama, ditambah dengan operasi pasar yang sudah di pasar Flamboyan, Teratai, dan pasar-pasar lainnya. Kami akan melihat komoditi apa yang harganya sedang naik sesuai situasi di lokasi tersebut," tutupnya. (ap)

Berita Lokal, PIFA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menyalurkan 15 ribu paket bahan pangan ke seluruh daerah di Kalbar. Penyaluran bantuan ini, ditargetkan tuntas pada akhir September, guna menekan inflasi.

“Jika ditemukan gejala inflasi, maka akan ada tahapan bantuan tertentu yang akan diberikan lagi,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji, kemarin.

Midji menerangkan, untuk mengetahui tingkat inflasi, dia menginstruksikan untuk memantau di Kota Pontianak, Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang. Agar Pemprov Kalbar bisa segera mengadakan operasi pasar ketika ditemukan kenaikan harga bahan pangan dengan jenis apa pun. Minimal, satu kali operasi pasar menjual beberapa jenis bahan pangan. 

“Kita lihat harga cabai naik karena rata-rata kuliner sekarang memakai cabai, seperti bakso yang bisa menggunakan cabai hingga sekilo. Nah, hal seperti ini yang biasanya menyebabkan inflasi naik. Sedangkan stok Kalbar tidak cukup. Sepertinya saat ini baru cabai yang kelihatan, sehingga kita mungkin perlu datangkan dari daerah penghasil cabai,” paparnya.

Di sisi lain, dia dan Wagub Ria Norsan juga akan melakukan kunjungan kerja untuk turun langsung memantau penyerahan bantuan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan. 

Daerah target adalah Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Bengkayang. Setelah itu Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, hingga ke Kabupaten Kapuas Hulu.

“Kemudian akan dilakukan evaluasi. Misal, ketika angka inflasi mengkhawatirkan, kami berikan bantuan yang sama, ditambah dengan operasi pasar yang sudah di pasar Flamboyan, Teratai, dan pasar-pasar lainnya. Kami akan melihat komoditi apa yang harganya sedang naik sesuai situasi di lokasi tersebut," tutupnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar