Penandatanganan kontrak transaksi dagang produk jahe gajah dengan El Khalada Misr Industry Egypt Company.​ (Dok. Kemlu RI)

PIFA, Internasional - Duta Besar RI didampingi Atase Perdagangan dan Sekretaris II Ekonomi KBRI Kairo beserta staf turut menyaksikan penandatanganan kontrak transaksi dagang produk jahe gajah antara perusahaan Indonesia atas nama CV Al Malaibari dan perusahaan Mesir atas nama El Khalada Misr Industry Egypt Company, Minggu (30/4).

Dalam sambutannya, Dubes Lutfi mengucapkan selamat atas terselenggaranya komitmen dan kontrak transaksi ini serta berharap produk-produk lain dapat dieksplorasi untuk memperkuat hubungan dagang Indonesia-Mesir. Dia juga menekankan pentingnya totalitas dalam membangun komitmen, mutual benefit, serta tanggung jawab dari eksportir dalam menyediakan produk dan importir dalam menjamin pembayaran untuk menciptakan keberlanjutan order produk dari Indonesia.

"Dalam kontrak dagang ini diharapkan jiwa totalitas membangun komitmen, mutual benefit, eksportir bertanggung jawab dalam menyediakan produk dan importir mengamankan pembayaran sehingga tercipta keberlanjutan order produk dari Indonesia," tegas Dubes Lutfi, dikutip dari laman Kemlu RI, Rabu (3/5).

Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S. menambahkan bahwa penting untuk memperhatikan sistem pembayaran yang digunakan dalam berbisnis dengan Mesir agar transaksi dapat berjalan lancar.

Lebih lanjut, Muhammad Rifki dari CV Al Malaibari menyatakan siap memenuhi permintaan jahe gajah dari pembeli Mesir sebanyak 120 ton untuk 10 kontainer 20 feet selama tiga bulan ke depan dengan harga USD 156,000 atau senilai Rp. 2,28 miliar. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga telah mengekspor biji pala untuk pasar Mesir.

Pembeli, El Sayed El Sayed Fahem, menyatakan siap untuk bekerja sama bisnis dengan Indonesia dan akan menjajaki impor produk buah nanas dan buah-buahan tropis lainnya dari Indonesia selain jahe gajah.

Menurut laporan Biro Statistik Mesir (CAPMAS), total impor jahe Mesir dari seluruh dunia pada tahun 2022 mencapai USD 4,5 juta, dengan India, Indonesia, Tiongkok, Nigeria, Singapura, dan Arab Saudi sebagai negara pemasok jahe. (yd)

PIFA, Internasional - Duta Besar RI didampingi Atase Perdagangan dan Sekretaris II Ekonomi KBRI Kairo beserta staf turut menyaksikan penandatanganan kontrak transaksi dagang produk jahe gajah antara perusahaan Indonesia atas nama CV Al Malaibari dan perusahaan Mesir atas nama El Khalada Misr Industry Egypt Company, Minggu (30/4).

Dalam sambutannya, Dubes Lutfi mengucapkan selamat atas terselenggaranya komitmen dan kontrak transaksi ini serta berharap produk-produk lain dapat dieksplorasi untuk memperkuat hubungan dagang Indonesia-Mesir. Dia juga menekankan pentingnya totalitas dalam membangun komitmen, mutual benefit, serta tanggung jawab dari eksportir dalam menyediakan produk dan importir dalam menjamin pembayaran untuk menciptakan keberlanjutan order produk dari Indonesia.

"Dalam kontrak dagang ini diharapkan jiwa totalitas membangun komitmen, mutual benefit, eksportir bertanggung jawab dalam menyediakan produk dan importir mengamankan pembayaran sehingga tercipta keberlanjutan order produk dari Indonesia," tegas Dubes Lutfi, dikutip dari laman Kemlu RI, Rabu (3/5).

Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S. menambahkan bahwa penting untuk memperhatikan sistem pembayaran yang digunakan dalam berbisnis dengan Mesir agar transaksi dapat berjalan lancar.

Lebih lanjut, Muhammad Rifki dari CV Al Malaibari menyatakan siap memenuhi permintaan jahe gajah dari pembeli Mesir sebanyak 120 ton untuk 10 kontainer 20 feet selama tiga bulan ke depan dengan harga USD 156,000 atau senilai Rp. 2,28 miliar. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga telah mengekspor biji pala untuk pasar Mesir.

Pembeli, El Sayed El Sayed Fahem, menyatakan siap untuk bekerja sama bisnis dengan Indonesia dan akan menjajaki impor produk buah nanas dan buah-buahan tropis lainnya dari Indonesia selain jahe gajah.

Menurut laporan Biro Statistik Mesir (CAPMAS), total impor jahe Mesir dari seluruh dunia pada tahun 2022 mencapai USD 4,5 juta, dengan India, Indonesia, Tiongkok, Nigeria, Singapura, dan Arab Saudi sebagai negara pemasok jahe. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya