Rasa uni dari C-TEA- teh kaya vitamin karya mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Imunitas tubuh adalah proteksi paling penting dalam melawan berbagai penyakit. Meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh dapat dilakukan, tidak hanya melalui konsumsi makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, melainkan juga melalui asupan mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.

Vitamin C termasuk salah satu mikronutrien yang sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Kebutuhan vitamin C harian dapat terpenuhi dengan konsumsi berbagai buah, sayur, hingga suplemen kesehatan. Tanpa banyak orang ketahui, ada satu buah mungil yang sering kita temukan dan memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Buah itu adalah belimbing wuluh atau Averhoa blimbi L.

Tanaman belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman yang dulu banyak dibudidayakan, tetapi perlahan berkurang eksistensinya saat ini. Pemanfaatan belimbing wuluh belum diupayakan secara maksimal. Belimbing wuluh memiliki rasa asam yang unik dan kaya akan berbagai kandungan yang baik bagi tubuh, seperti tannin, flavonoid, pectin, asam galat, asam ferulat, serat, kalium, antioksidan, dan vitamin C yang tinggi.

Menyadari potensi belimbing wuluh yang kaya manfaat tetapi belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat, lima mahasiswa Universitas Tanjungpura yang berasal dari lintas jurusan dan lintas angkatan mengusung inovasi teh herbal seduh yang terbuat dari belimbing wuluh dan kulit buah naga.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Noerul Hanin, Della Zaria, Hamzah Akram Maulana, Iferelda Irene, dan Taufiqurahman memberi nama produknya dengan sebutan “C-TEA” sebagai teh fungsional kekinian yang kaya akan vitamin C.

Inovasi ini terwujud dengan bantuan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan tahun 2023. Ide terkait produk ini sudah mereka miliki sejak setahun sebelumnya, didasari oleh keinginan untuk mengedukasi masyarakat terkait sumber vitamin C yang belum banyak disadari.

Melalui serangkaian diskusi bersama dosen pembimbing, Muhammad Musa Syarif Hidayatullah, M.Pd, proposal terkait gagasan ini diajukan hingga akhirnya diberi kesempatan untuk meraih pendanaan.

Sejak awal pelaksanaan pada bulan Juli hingga saat ini, produk C-TEA masih terus diproduksi dan dipasarkan. Aulia, salah satu konsumen, mengatakan bahwa C-TEA memiliki rasa yang enak dan berbeda dari teh pada umumnya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa teh ini memiliki warna yang cantik.

Harapannya, C-TEA dapat menjadi inovasi teh fungsional yang digemari oleh seluruh kalangan karena kandungan serta keunikan rasa dan warnanya. Tim ini juga berharap agar usaha C-TEA dapat membuka ladang rezeki bagi para petani belimbing wuluh, serta turut menjadi bentuk gerakan zero waste dengan mengolah kembali kulit buah naga yang biasanya dianggap sebagai sampah, kini menjadi produk bernilai guna.

“Kami berharap agar C-TEA dapat terus berkembang dan menjadi alternatif baru untuk memenuhi kebutuhan vitamin C masyarakat sehingga produk ini tidak hanya cantik, tapi juga memiliki rasa yang enak dan gizi yang baik,” ujar Noerul Hanin, ketua tim PKM ini. 

Penulis: Iferelda Irene, Anggota UKM PP Lisma Untan

PIFA, Lokal - Imunitas tubuh adalah proteksi paling penting dalam melawan berbagai penyakit. Meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh dapat dilakukan, tidak hanya melalui konsumsi makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, melainkan juga melalui asupan mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.

Vitamin C termasuk salah satu mikronutrien yang sangat baik untuk meningkatkan imun tubuh. Kebutuhan vitamin C harian dapat terpenuhi dengan konsumsi berbagai buah, sayur, hingga suplemen kesehatan. Tanpa banyak orang ketahui, ada satu buah mungil yang sering kita temukan dan memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Buah itu adalah belimbing wuluh atau Averhoa blimbi L.

Tanaman belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman yang dulu banyak dibudidayakan, tetapi perlahan berkurang eksistensinya saat ini. Pemanfaatan belimbing wuluh belum diupayakan secara maksimal. Belimbing wuluh memiliki rasa asam yang unik dan kaya akan berbagai kandungan yang baik bagi tubuh, seperti tannin, flavonoid, pectin, asam galat, asam ferulat, serat, kalium, antioksidan, dan vitamin C yang tinggi.

Menyadari potensi belimbing wuluh yang kaya manfaat tetapi belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat, lima mahasiswa Universitas Tanjungpura yang berasal dari lintas jurusan dan lintas angkatan mengusung inovasi teh herbal seduh yang terbuat dari belimbing wuluh dan kulit buah naga.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Noerul Hanin, Della Zaria, Hamzah Akram Maulana, Iferelda Irene, dan Taufiqurahman memberi nama produknya dengan sebutan “C-TEA” sebagai teh fungsional kekinian yang kaya akan vitamin C.

Inovasi ini terwujud dengan bantuan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan tahun 2023. Ide terkait produk ini sudah mereka miliki sejak setahun sebelumnya, didasari oleh keinginan untuk mengedukasi masyarakat terkait sumber vitamin C yang belum banyak disadari.

Melalui serangkaian diskusi bersama dosen pembimbing, Muhammad Musa Syarif Hidayatullah, M.Pd, proposal terkait gagasan ini diajukan hingga akhirnya diberi kesempatan untuk meraih pendanaan.

Sejak awal pelaksanaan pada bulan Juli hingga saat ini, produk C-TEA masih terus diproduksi dan dipasarkan. Aulia, salah satu konsumen, mengatakan bahwa C-TEA memiliki rasa yang enak dan berbeda dari teh pada umumnya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa teh ini memiliki warna yang cantik.

Harapannya, C-TEA dapat menjadi inovasi teh fungsional yang digemari oleh seluruh kalangan karena kandungan serta keunikan rasa dan warnanya. Tim ini juga berharap agar usaha C-TEA dapat membuka ladang rezeki bagi para petani belimbing wuluh, serta turut menjadi bentuk gerakan zero waste dengan mengolah kembali kulit buah naga yang biasanya dianggap sebagai sampah, kini menjadi produk bernilai guna.

“Kami berharap agar C-TEA dapat terus berkembang dan menjadi alternatif baru untuk memenuhi kebutuhan vitamin C masyarakat sehingga produk ini tidak hanya cantik, tapi juga memiliki rasa yang enak dan gizi yang baik,” ujar Noerul Hanin, ketua tim PKM ini. 

Penulis: Iferelda Irene, Anggota UKM PP Lisma Untan

0

0

You can share on :

0 Komentar