Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalTeras Parit Nanas, Destinasi Wisata Baru Kota Khatulistiwa

Teras Parit Nanas, Destinasi Wisata Baru Kota Khatulistiwa

Admin | Kamis, 8 Juli 2021

Teras Parit Nanas, salah satu destinasi wisata baru khususnya bagi warga di Pontianak Utara dan Timur.

Taman dengan konsep waterfront itu, berlokasi di tepian Sungai Landak persis di bawah Jembatan Landak.

Wali Kota Ponrianak, Edi Rusdi Kamtono berharap kehadiran Taman Teras Parit Nanas bisa menjadi pilihan warga untuk menikmati pemandangan sungai dari sisi Utara. 
 
“Sehingga tidak perlu jauh-jauh lagi jika ingin menikmati waterfront, cukup datang ke Teras Parit Nanas,” tutur Edi, Rabu (7/7/2021).

Taman tersebut, sebetulnya sudah bisa dinikmati oleh warga sekitar untuk bersantai bersama keluarga, menikmati suasana tepian sungai.

Namun untuk saat ini, ditutup sementara mengingat Kota Pontianak memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Edi mengatakan, Taman Teras Parit Nanas merupakan bagian Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Kota Pontianak untuk menjaganua.

“Saya minta masyarakat ikut bersama-sama menjaga Teras Parit Nanas, tidak dirusak, tidak membuang sampah sembarangan serta tidak kumuh,” ujarnya,

Dijelaskannya, penataan kawasan tersebut menelan anggaran sekitar Rp 17 miliar yang bersumber dari APBN.

“Pembangunannya sudah rampung, tinggal sedikit dilakukan finishing,” pungkasnya.

Rekomendasi

Foto: Usul Naturalisasi Pemain Tua dan Strategi Perjodohan, Ahmad Dani: Kurangilah Pemain Bule! | Pifa Net

Usul Naturalisasi Pemain Tua dan Strategi Perjodohan, Ahmad Dani: Kurangilah Pemain Bule!

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Kalbar Food Festival ke-6 Siap Pecahkan Rekor MURI Lewat Minum 1000 Kopi Durian  | Pifa Net

Kalbar Food Festival ke-6 Siap Pecahkan Rekor MURI Lewat Minum 1000 Kopi Durian

Pontianak
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Menpora Ungkap Ole Romeny Dipastikan Dinaturalisasi, Dua Nama Lain dalam Proses | Pifa Net

Menpora Ungkap Ole Romeny Dipastikan Dinaturalisasi, Dua Nama Lain dalam Proses

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto: AHY Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025-2030 | Pifa Net

AHY Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025-2030

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Israel Mulai Persiapan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza | Pifa Net

Israel Mulai Persiapan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza

Palestina
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Raffi Ahmad Klarifikasi Soal Mobil Dinas Viral Berpelat RI 36 | Pifa Net

Raffi Ahmad Klarifikasi Soal Mobil Dinas Viral Berpelat RI 36

Indonesia
| Minggu, 12 Januari 2025
Foto: Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024 | Pifa Net

Forkopimda Kalbar Gelar Doa Bersama Menutup Akhir Tahun 2024

Pontianak
| Selasa, 31 Desember 2024
Foto: Inter Milan Imbangi Bologna di Duel Tunda Serie A | Pifa Net

Inter Milan Imbangi Bologna di Duel Tunda Serie A

Italia
| Kamis, 16 Januari 2025
Foto: Program Makan Bergizi Gratis di Kalbar Resmi Dimulai, Pertama di Pontianak dan Landak | Pifa Net

Program Makan Bergizi Gratis di Kalbar Resmi Dimulai, Pertama di Pontianak dan Landak

Pontianak
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Ibu Menyusui Bisa Berpuasa, Ini Syarat yang Perlu Diperhatikan | Pifa Net

Ibu Menyusui Bisa Berpuasa, Ini Syarat yang Perlu Diperhatikan

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Pemerintah Pulangkan 154 PMI Kelompok Rentan dari Malaysia | Pifa Net

Pemerintah Pulangkan 154 PMI Kelompok Rentan dari Malaysia

PIFA, Internasional - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi pemulangan 154 WNI Pekerja Migran Indonesia (PMI) kelompok rentan yang ditahan di berbagai Detensi Imigrasi Malaysia dan yang berada di shelter KBRI Kuala Lumpur. Proses pemulangan dilakukan pada Kamis (13/4/2023). Mereka dipulangkan ke Tanah Air menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Banten pada hari yang sama.  "Para WNI/PMI tersebut telah menjalani hukuman di penjara Malaysia karena pelanggaran keimigrasian. Setelah menjalani hukuman di penjara, mereka harus tinggal lebih lama lagi di Depot Tahanan Imigresen (DTI) untuk proses pendeportasian," ungkap Kemlu RI dalam keterangannya yang dikutip PIFA. Adapun alasan pemulangan yakni situasi di DTI yang padat dan tidak layak. Hal ini membuat mereka mengalami kerentanan, terutama bagi yang sakit, lansia, ibu dan anak. Kemlu RI menerangkan, percepatan pemulangan WNI kelompok rentan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi kerentanan yang dihadapi oleh para WNI di DTI. Prioritas diberikan kepada lansia, ibu dengan bayi, anak, dan WNI penderita sakit.  Pemulangan tersebut dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri guna memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul bersama dengan keluarga di hari lebaran. "154 WNI yang dipulangkan tersebut terdiri dari 55 perempuan dan 99 laki-laki. Dari total angka tersebut, terdapat 20 orang Ibu dan anak, 11 orang lansia, dan 11 orang menderita sakit," rinci Kemlu RI. Para deportan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Jawa Timur, NTT, dan Jawa Barat.  Para WNI yang sakit langsung dirujuk ke Rumah Sakit Polri bekerja sama dengan BP2MI. Sedangkan WNI yang sehat akan ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Centre Kemensos, dan selanjutnya dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga terus menyerukan agar WNI yang ingin bekerja ke luar negeri dapat  menggunakan prosedur yang resmi serta tidak melalukan pelanggaran di negara setempat. "Pemulangan PMI kelompok rentan dari Malaysia merupakan hasil kerja sama lintas Kementerian/Lembaga, antara lain Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, KBRI Kuala Lumpur, BP2MI, dan unsur-unsur pelaksana di Bandara Soekarno-Hatta," tutup Kemlu RI. (yd)

Malaysia
| Kamis, 13 April 2023

Lokal

Foto: Pemkab Kapuas Hulu Raih 3 Penghargaan pada HUT ke-67 Pemprov Kalbar | Pifa Net

Pemkab Kapuas Hulu Raih 3 Penghargaan pada HUT ke-67 Pemprov Kalbar

PIFA, Lokal  – Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu berhasil meraih tiga penghargaan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes, kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Drs. H. Mohd. Zaini, M.M. Adapun penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yaitu: Penghargaan Dukcapil Prima Kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat (Tingkat Penerbitan KIA Tertinggi) Penghargaan Dukcapil Prima Kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat (Penerbitan Akta Kelahiran 0-18 Tahun Tertinggi) Juara 3 Penghargaan bagi Mitra Program Prioritas Nasional TBIS (Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) Kabupaten/Kota Tahun 2023 Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kinerja dan dedikasi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam meningkatkan layanan administrasi kependudukan dan pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Drs. H. Mohd. Zaini, M.M., menyatakan rasa syukurnya atas penghargaan yang diraih.  Dengan penghargaan ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik dan program-program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Kapuas Hulu
| Senin, 29 Januari 2024

Nasional

Foto: 3 Tantangan Besar Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia | Pifa Net

3 Tantangan Besar Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia

Berita Nasional, PIFA - Setiap negara tentu memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda dalam mentransformasikan sistem energinya. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kunci pada S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition mengungkapkan bahwa transisi energi bukan hanya tentang perubahan pemanfaatan dan penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan, namun juga menyangkut aspek yang sangat-sangat kompleks, mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi hingga aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, Kamis (17/03/2022). “Transisi energi akan mengubah banyak hal, perubahan pekerjaan, skenario pembangunan, orientasi bisnis dan lainnya. Karena itu, dibutuhkan strategi dan mekanisme yang tepat untuk mengidentifikasi tantangan saat ini dan tantangan di masa ke depan, agar transisi energi rendah karbon yang adil dan merata dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Presiden dalam pidatonya secara virtual, mengutip rilis Humas Setkab RI. Presiden Jokowi memaparkan, ada tiga tantangan besar dalam transisi energi yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Ketiga tantangan itu diantaranya akses energi bersih, proses transisi membutuhkan dana yang sangat besar, dan dukungan riset-teknologi “Kita menghadapi kenyataan bahwa tidak semua warga dunia memiliki akses pada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Kita harus mendorong energi bersih untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan clean cooking. Leaving no one behind,” terangnya. “Transisi energi membutuhkan proyek-proyek baru, artinya juga dibutuhkan investasi yang baru. Karena itu, dibutuhkan eksplorasi mekanisme pembiayaan yang tepat agar tercipta keekonomian, harga yang kompetitif, dan tidak membebani masyarakat,” timpal Presiden. Jokowi menekankan bahwa dalam transisi energi diperlukan peran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien dan lebih kompetitif, sehingga bisa menurunkan biaya dan meningkatkan nilai tambah pada produk industri energi baru terbarukan. “Selain itu, diperlukan persiapan berbagai kompetensi dan keahlian dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sehingga tersedia SDM (sumber daya manusia) yang unggul untuk mendukung transisi energi,” lanjutnya. Di balik semua tantangan-tantangan tersebut, Presiden Jokowi pun optimistis terdapat sejumlah peluang yang terbuka lebar. “Kemampuan kita mengatasi tantangan transisi energi akan membuka peluang baru dan lapangan kerja baru, peningkatan kebutuhan keahlian inovasi teknologi dan digitalisasi, terbukanya peluang ekonomi baru, ekonomi hijau untuk mempercepat pemulihan global,” pungkasnya. Presiden berharap G20 dapat menjembatani dan mendorong negara-negara berkembang dan maju pada keanggotaan G20 untuk mempercepat proses transisi energi, memperkuat sistem energi global yang adil dan berkelanjutan, dalam suatu kesepakatan global. Menurut Presiden, negara yang bebannya berat harus dibantu dan diberikan kemudahan. Sementara negara yang sudah siap bisa jalan terlebih dahulu, sambil membantu negara lain yang belum mampu. "Kita harus membangun lebih banyak kolaborasi untuk mempermudah akses layanan energi yang terjangkau, menciptakan inovasi teknologi dan terobosan pendanaan, merumuskan strategi yang konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya. Presiden juga berharap penyelenggaraan diskusi kali ini dapat menghasilkan terobosan untuk mewujudkan ekosistem transisi energi yang berkeadilan. “Saya harapkan webinar ini akan menghasilkan gagasan-gagasan yang implementatif untuk mendorong tercapainya kesepakatan global yang kuat dan fokus, untuk mewujudkan ekosistem transisi energi yang berkeadilan,” tutup Beliau. (yd)

Jakarta
| Jumat, 18 Maret 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5