Penemuan Hewan Langka di Rumah Bupati Sumut, Foto: Detikcom

Penemuan Hewan Langka di Rumah Bupati Sumut, Foto: Detikcom

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalTerbongkar Lagi! Setelah Kerangkeng Manusia, Kini Ditemukan 7 Hewan Langka di Rumah Bupati Langkat

Terbongkar Lagi! Setelah Kerangkeng Manusia, Kini Ditemukan 7 Hewan Langka di Rumah Bupati Langkat

Langkat | Kamis, 27 Januari 2022

Berita Nasional, PIFA - Setelah ditemukannya kerangkeng manusia, kini terungkap ada 7 hewan langka di rumah Bupati Langkat nonaktif. Informasi keberadaan hewan-hewan itu diperoleh dari KPK.

Mendengar kabar tersebut, BKSDA Sumut pun langsung turun tangan. Alhasil, BKSDA Sumut menemukan 7 hewan langka, diantaranya 1 ekor orang utan Sumatera, 1 ekor monyet hitam Sulawesi, 1 elang Brontok, 2 ekor individu jalak Bali, 2 ekor burung Beo.

Plt Kepala BKSDA Sumut Irzal Azhar kepada wartawan mengatakan, ketujuh hewan tersebut telah dievakuasi.

"Kegiatan penyelamatan berupa evakuasi didasarkan atas informasi KPK kepada KLHK tentang adanya satwa liar dilindungi Bupati Langkat nonaktif," katanya, mengutip Detikcom, Kamis (27/1/2022).

"Orang utan dibawa ke Batu Mbelin, sedangkan satwa lainnya dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Sibolagit," lanjut Irzal.

Merujuk peraturan perundang-undangan, mereka menyimpan hewan langka ini melanggar pasal 21 ayat 2a Undang-Undang nomor 5 tahun 1990. Kemudian, dalam pasal 40 di UU itu dijelaskan bagi pihak yang melanggar dikenakan sanksi paling lama 5 tahun penjara.

"Selanjutnya untuk proses hukumnya diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera," jelas Irzal. (yd)

Rekomendasi

Foto: Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya | Pifa Net

Laporan Shella Saukia terhadap Dokter Detektif Mulai Diproses Polda Metro Jaya

Jakarta
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital Siapkan Aturan Batas Usia Media Sosial | Pifa Net

Menteri Komunikasi dan Digital Siapkan Aturan Batas Usia Media Sosial

Indonesia
| Kamis, 16 Januari 2025
Foto: Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih | Pifa Net

Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih

Indonesia
| Selasa, 15 April 2025
Foto: Mengenal Carmen, Idol K-Pop Indonesia Pertama yang Gabung SM Entertainment | Pifa Net

Mengenal Carmen, Idol K-Pop Indonesia Pertama yang Gabung SM Entertainment

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 | Pifa Net

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025

China
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: 31 OPD Berlaga dalam Lomba Paduan Suara HUT Pemprov Kalbar ke-68 | Pifa Net

31 OPD Berlaga dalam Lomba Paduan Suara HUT Pemprov Kalbar ke-68

Kalbar
| Sabtu, 25 Januari 2025
Foto: Polisi Gagalkan Penyelundupan 7 Bal Sepatu Bekas Ilegal di Pontianak | Pifa Net

Polisi Gagalkan Penyelundupan 7 Bal Sepatu Bekas Ilegal di Pontianak

Pontianak
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Ini 5 Tren Konten YouTube yang Bakal Booming di 2025 | Pifa Net

Ini 5 Tren Konten YouTube yang Bakal Booming di 2025

Indonesia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto:  Pesta Gay Berkedok Family Gathering di Puncak Bogor Terbongkar, 30 Orang Reaktif HIV dan Sifilis | Pifa Net

Pesta Gay Berkedok Family Gathering di Puncak Bogor Terbongkar, 30 Orang Reaktif HIV dan Sifilis

Pontianak
| Rabu, 25 Juni 2025
Foto: Prabowo Janji Turunkan Harga demi Kesejahteraan Rakyat | Pifa Net

Prabowo Janji Turunkan Harga demi Kesejahteraan Rakyat

Indonesia
| Sabtu, 15 Februari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan dan Isu Ulat | Pifa Net

BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan dan Isu Ulat

PIFA.CO.ID, NASIONAL – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menanggapi berbagai persoalan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk kasus keracunan yang menimpa sejumlah anak.Dadan menjelaskan bahwa insiden ini disebabkan kendala teknis, terutama dalam skala produksi besar yang belum terbiasa dilakukan oleh pihak pengolah makanan. Ia menyebut butuh waktu bagi para penyedia untuk beradaptasi dalam memasak jumlah besar dengan kualitas yang terjaga."Ketika ibu-ibu yang biasa memasak untuk lima orang harus melayani ribuan orang, butuh waktu untuk penyesuaian," ujarnya dalam Agrinnovation Conference di JCC Senayan, Sabtu (22/2/2025).Selain itu, Dadan menyoroti banyaknya katering yang kewalahan dalam proses pencucian wadah makanan. Ia mencontohkan beberapa pihak harus mencuci ompreng selama 14 jam karena belum terbiasa.Menanggapi isu ulat dalam menu MBG di Sumatera Selatan, Dadan menegaskan bahwa hal tersebut seharusnya tidak terjadi. "Saya ahli entomologi. Tidak mungkin belatung hidup di luar omprengnya," katanya.Untuk meningkatkan pengawasan, BGN telah memperketat SOP. Kini, setiap makanan yang dikirim harus didokumentasikan dengan foto dan video. "Kami meningkatkan SOP setiap hari dan melakukan evaluasi rutin," tambahnya.Sementara itu, Ketua DPD PPJI Sumsel, Evie Hadenli, menyatakan bahwa sampel makanan yang diduga basi dan berulat telah dikirim ke BPOM untuk diperiksa. Hasil laboratorium masih ditunggu guna memastikan penyebab kejadian.

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025

Lifestyle

Foto: Viral Aplikasi Karaoke Online Jadi Tempat Perselingkuhan | Pifa Net

Viral Aplikasi Karaoke Online Jadi Tempat Perselingkuhan

PIFA, Lifestyle - Aplikasi karaoke online bernama StarMaker, saat ini tengah viral di media sosial khusunya X. Sebab, aplikasi tersebut diduga menjadi tempat perselingkuhan. Hal itu diungkapkan oleh akun X swaifties yang menyebut ibunya telah kecanduan aplikasi tersebut sudah 3 tahun lamanya. Akun itu menyebutkan bahwa sang ibu sudah tidak pernah lagi memasak sementara sang ayah kerap telfonan dengan perempuan tidak dikenal akibat kecandukan aplikasi tersebut. Ia bahkan menyebut, ibunya senantiasa membawa headset kemanapun dia pergi. Termasuk ketika naik sepeda motor, dan sering mengabaikan tugas rumah tangga dengan alasan lelah bekerja dari pagi hingga malam. Dampaknya, rumah yang bersangkutan jadi tidak terurus, hingga situasi di dalam rumah semakin tidak nyaman. Ternyata, situasi itu juga dialami banyak warganet. Ada beberapa netizen membalas dan berbagi pengalaman serupa, mengungkapkan bahwa ibu mereka juga berselingkuh melalui aplikasi tersebut. “Mamaku kecanduan aplikasi ini beberapa tahun yang lalu. Sama kayak kamu, mamaku juga ‘berubah’ setelah kenal aplikasi SM ini. Yang paling kesel itu dia selalu pake earphone dan nggak lepas-lepas. Aku sempat curiga kalau dia selingkuh di belakang karena ketahuan sering transfer uang ke cowok di aplikasi itu," tulis netizen. Bahkan salah satu netizen bahkan mengaku keluarganya hancur gara-gara aplikasi karaoke. Ayah dan ibunya sampai rugi Rp50 juta dan ia harus mengalami gangguan kejiwaan. “Gara-gara aplikasi karaoke kaya gini juga ibu-bapak ku habis sampe 50jt lebih, sampe keluarga besar berantem, gua juga jadi ke psikolog. Sampe kapanpun gua gak bakal lupain lu ya SISKA ANJ1NG B4NGSAT!!! Hati-hati deh kalian semua yg ortunya main aplikasi karaoke," tulis akun @yxl***.

Indonesia
| Selasa, 9 Juli 2024

Lifestyle

Foto: Suami-Istri di India Jual Anak Kandung Demi Beli iPhone 14 | Pifa Net

Suami-Istri di India Jual Anak Kandung Demi Beli iPhone 14

PIFA, Lifestyle -  Seorang perempuan di North 24 Parganas, Benggala Barat, India, bernama Sathi menghadapi tuduhan serius setelah ditangkap oleh kepolisian setempat karena terbukti menjual anak bayi kandungnya demi membeli iPhone 14. Terungkapnya kasus ini bermula dari kecurigaan tetangga yang melihat Sathi bersama suaminya Jaydev Ghosh, tampak tidak terlalu khawatir meskipun bayi kandung mereka berusia delapan bulan telah hilang selama beberapa hari. Kecurigaan tersebut semakin kuat ketika pasangan tersebut tiba-tiba muncul dengan memiliki iPhone 14 yang harganya mencapai 1 lakh (100 ribu rupee) atau sekitar Rp18,4 juta. Sebelumnya, keluarga Ghosh diketahui menghadapi kesulitan ekonomi, sehingga hal ini semakin menimbulkan kecurigaan. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, Sathi mengakui perbuatannya. Ia dan suaminya telah menjual bayi kandung mereka untuk mendapatkan dana demi membeli iPhone 14 tersebut. Menurut pengakuannya, mereka berencana menggunakan ponsel pintar mewah tersebut untuk merekam dan membagikan momen liburan di seluruh Benggala, India. Menyadari bahwa mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka, Jaydev juga mengakui bahwa sebelumnya ia bahkan mencoba untuk menjual putrinya yang berusia tujuh tahun. Selain Sathi dan Jaydev, pihak berwenang juga akan menuntut pidana kepada pembeli bayi tersebut. Praktik perdagangan manusia adalah tindakan kejahatan serius yang merugikan banyak pihak dan harus ditindak tegas oleh hukum. Tidak hanya itu, laporan menunjukkan bahwa kasus seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di India. Negara ini telah menyaksikan kasus-kasus lain di mana orang tua terlibat dalam perdagangan anak-anak mereka demi memenuhi kebutuhan materi dan gaya hidup mewah. Bahkan, sebuah panti asuhan di Jalpaiguri, Benggala Barat, juga terbukti terlibat dalam perdagangan bayi secara ilegal kepada pasangan yang tidak memiliki anak. Pihak berwenang telah menangkap kepala panti asuhan terkait karena terlibat dalam praktik adopsi ilegal yang merugikan. Bayi-bayi yang tak berdosa tersebut dijual dengan harga yang bervariasi, mencapai antara 100 ribu rupee hingga 200 ribu rupee atau sekitar Rp18,4 juta hingga Rp36,8 juta.

India
| Rabu, 2 Agustus 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5