Terdakwa Bandar Narkoba dan Pencucian Uang asal Kalbar Divonis 1 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
Pontianak | Sabtu, 7 Desember 2024
Konferensi pers kasus peredaran narkoba dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) asal Kalimantan Barat. (Dok. Istimewa)
Pontianak | Sabtu, 7 Desember 2024
Nasional
PIFA, Nasional - Seorang anggota Polres Palopo, Sulawesi Selatan, Aiptu SU (40), telah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan oleh Profesi dan Pengamanan (Propam) setelah terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu. Aiptu SU, yang menjabat sebagai Kanit 3 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polres Palopo, kini menghadapi ancaman pemecatan dan proses hukum. "Iya sudah diamankan terkait peredaran narkoba," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, pada Rabu (10/7). Pengungkapan Kasus Kasus ini terbongkar setelah petugas menangkap seorang wanita berinisial ER (39) di Kecamatan Bara, Kota Palopo, pada Jumat (5/7). Saat digeledah, ditemukan barang bukti berupa sabu seberat 48,68 gram. Dalam interogasinya, ER mengaku mendapatkan narkoba tersebut dari Aiptu SU. "Berdasarkan hasil interogasi, wanita itu mengaku dapat narkoba dari Aiptu SU," ungkap Kombes Pol Didik Supranoto. Pengembangan Kasus Setelah mendapatkan informasi dari ER, petugas segera melakukan pengembangan dan berhasil menangkap Aiptu SU. Menurut pengakuan Aiptu SU, barang tersebut didapat dari seorang bandar yang kini sedang dalam pengejaran oleh pihak berwajib. "Pengakuannya barang itu dari seorang bandar dan kita sementara mengejar pemilik barang tersebut," jelas Didik. Konsekuensi Hukum Aiptu SU terancam dipecat akibat keterlibatannya dalam kasus peredaran narkoba. Saat ini, kasusnya telah ditangani oleh Propam Polda Sulsel untuk pelanggaran etik dan Ditresnarkoba Polda Sulsel terkait pelanggaran pidananya. "Kalau etikanya sudah diproses. Jika terbukti akan menjalani lagi proses pidana terkait peredaran narkoba," pungkas Didik. (ad)
Lokal
Landak - Terjadi peristiwa perkelahian dua warga, di Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu 8 September 2021 malam WIB. Peristiwa ini mengakibatkan mantan Kapolsek Mandor Kabupaten Landak, meninggal dunia akibat luka sabetan benda tajam. Sementara satu warga lainnya berinisial MS, dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS St Antonius Pontianak untuk mendapatkan perawatan medis, Kamis 9 September 2021 dini hari WIB. MS mengalami luka serius di bagian leher saat perkelahian tersebut. Dari informasi yang diperoleh, mantan Kapolsek Mandor yang meninggal dunia tersebut yakni AKP (Purn) Edwar. AKP (Purn) Edwar terlibat perkelahian dengan seorang warga berinisial MS. Kedua warga yang bertikai tersebut sempat mendapatkan perawatan medis di Pukesmas Jongkat, namun nyawa pensiunan anggota Polri tak tertolong. Sementara MS langsung dirujuk ke RS St Antonius Pontianak untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Mempawah, AKP Moch Resky Rizal, membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya pun sedang melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara.
Sports
PIFA, Sports - PSSI telah merampungkan pemilihan lima pemain yang beruntung untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas U-17 Indonesia. Proses seleksi ini melibatkan 50 pemain terpilih dari hasil seleksi di 12 kota yang diadakan oleh PSSI. Sejak awal, pemilihan pemain ini telah melibatkan 12 kota yaitu Bandung, Palembang, Bali, Tangerang, Samarinda, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Medan, Surabaya, Manado, dan Makassar. Dari sana, 42 pemain terpilih ditambah delapan pemain dari seleksi Kemenpora telah membentuk pool 50 pemain yang menjalani tiga hari seleksi di Lapangan A Senayan, Jakarta, pada tanggal 15-17 Agustus. Proses seleksi ini telah dipimpin oleh pelatih Tim U-17 Indonesia, Bima Sakti, dan didukung oleh Direktur Teknik Indra Sjafri serta Konsultan Pelatih Frank Wormuth, bersama dengan tim pelatih lainnya. Dari pool 50 pemain yang berkompetisi dengan baik, akhirnya terpilih lima pemain yang memiliki potensi menjanjikan dalam berbagai posisi, mulai dari kiper hingga striker. "Setelah melihat kemampuan pemain-pemain dari 12 kota, lalu terpilih 42 pemain dan ditambah delapan pemain dari seleksi Kemenpora jadi total 50 pemain untuk mengikuti seleksi nasional di Jakarta. Setelah itu, tim pelatih tim U-17 yang dipimpin pelatih Bima Sakti memilih lima pemain. Keputusan ini juga melibatkan konsultan pelatih, Frank Wormuth," kata Indra, dikutip PIFA dari laman resmi PSSI. Keputusan ini bukanlah sembarang keputusan, melainkan hasil dari evaluasi dan pemilihan yang matang oleh para pelatih. Kelima pemain ini telah bergabung dengan skuad tim U-17 yang saat ini tengah menjalani latihan intensif di Jakarta. Dengan pemain-pemain terpilih yang memiliki potensi dan semangat juang yang tinggi, diharapkan Tim U-17 Indonesia akan tampil memukau dan membanggakan saat menghadapi ajang bergengsi Piala Dunia U-17 nanti. (hs)