Foto: Dok. PSSI

Foto: Dok. PSSI

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsTerhenti di Fase Grup AFF U-18, Coach Rudy Eka Apresiasi Perjuangan Garuda Pertiwi

Terhenti di Fase Grup AFF U-18, Coach Rudy Eka Apresiasi Perjuangan Garuda Pertiwi

Palembang | Jumat, 29 Juli 2022

Berita Sports, PIFA - Skuad Garuda Pertiwi, Timnas U-18 Wanita Indonesia gagal melaju ke babak semifinal AFF U-18 Women’s Championship 2022. Langkah mereka terhenti di fase grup usai kalah beruntun melawan Vietnam dan Thailand. 

Melansir laman PSSI (29/7), Coach Rudy Eka Priyambada turut menyampaikan permohonan maafnya karena gagal ke semifinal. Pelatih Kepala Timnas U-18 Wanita Indonesia itu juga menyatakan apresiasinya terhadap perjuangan Garuda Pertiwi.

Meski gagal, Coach Rudy menilai bahwa perjuangan wajib diapresiasi karena hal itu merupakan bagian dari proses yang perlu dijalani agar sepak bola wanita Indonesia bisa menjadi lebih baik kedepannya.

“Saya ucapkan mohon maaf kami harus berhenti di fase grup ini. Bagaimanapun kita masih berproses dalam membangun sepak bola wanita. Saya apresiasi di babak kedua pemain lebih baik dari babak pertama. Tadi babak pertama panasnya agak telat, para pemain terlalu banyak menonton bola, pressingnya kurang berani, tapi kalau kita lihat memang kualitas Thailand cukup baik, kerja sama antar lininya dan passing-passingnya cukup baik jadi pemain kita agak lambat untuk mengantisipasi. Tapi bagaimanapun ini proses yang perlu kita jalani untuk ke depannya sepak bola wanita Indonesia bisa lebih baik," ujar Rudy Eka.

Pada laga terakhir yang digelar hari Kamis (28/7) kemarin, Skuad Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Thailand. Mereka dihajar 3 gol tanpa balas. 

Laga tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekretaris Jenderal PSSI Maaike Ira Puspita, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri yang turut mendukung perjuangan Pertiwi Berani langsung Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Lebih lanjut, kapten Timnas U-18 Wanita Indonesia Nastasia Suci juga menyatakan terima kasih kepada seluruh pendukung Garuda Pertiwi. Ia juga memohon maaf lantaran belum memberikan hasil yang terbaik pada kompetisi sepakbola usia muda se-Asia Tenggara itu. 

“Terima kasih buat semuanya, maaf belum bisa kasih yang terbaik," ujarnya. (yd) 

Rekomendasi

Foto: Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang | Pifa Net

Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang

Swedia
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Deddy Corbuzier Sebut Tidak Akan Ambil Gaji sebagai Stafsus Menhan | Pifa Net

Deddy Corbuzier Sebut Tidak Akan Ambil Gaji sebagai Stafsus Menhan

Indonesia
| Jumat, 14 Februari 2025
Foto: Tekuk Juventus 2-1, AC Milan Melaju ke Final Supercoppa Italiana | Pifa Net

Tekuk Juventus 2-1, AC Milan Melaju ke Final Supercoppa Italiana

Italia
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Palestina Siap Memerintah Gaza Pasca Gencatan Senjata | Pifa Net

Palestina Siap Memerintah Gaza Pasca Gencatan Senjata

Palestina
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Kurang Lebih, Ini Perbandingan Shin Tae-yong vs Indra Sjafri saat Tukangi Timnas U-20 | Pifa Net

Kurang Lebih, Ini Perbandingan Shin Tae-yong vs Indra Sjafri saat Tukangi Timnas U-20

Indonesia
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki | Pifa Net

Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki

Papua
| Senin, 3 Maret 2025
Foto: Lucas Bergvall Jadi Penentu Kemenangan Tottenham di Leg Pertama Semifinal Carabao Cup | Pifa Net

Lucas Bergvall Jadi Penentu Kemenangan Tottenham di Leg Pertama Semifinal Carabao Cup

Inggris
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+ | Pifa Net

Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Sidang Praperadilan Hasto Memanas, Hakim Tegur Kuasa Hukum PDIP dan KPK | Pifa Net

Sidang Praperadilan Hasto Memanas, Hakim Tegur Kuasa Hukum PDIP dan KPK

Indonesia
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Donald Trump Perintahkan Amerika Serikat Kembali Tarik Diri dari WHO | Pifa Net

Donald Trump Perintahkan Amerika Serikat Kembali Tarik Diri dari WHO

Amerika Serikat
| Selasa, 21 Januari 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Final UCL Man City vs Inter, Ini Fasilitas dan Imbauan UEFA untuk Para Penonton! | Pifa Net

Final UCL Man City vs Inter, Ini Fasilitas dan Imbauan UEFA untuk Para Penonton!

PIFA, Sports - UEFA telah menyediakan informasi penting tentang hari pertandingan bagi para penggemar yang menghadiri final Liga Champions tahun ini di Istanbul, Turki. Final UEFA Champions League tahun ini akan mempertemukan Manchester City FC melawan FC Internazionale Milano di Atatürk Olympic Stadium di Istanbul, Türkiye pada 10 Juni 2023 (kick-off pukul 21:00 CEST / 22:00 waktu setempat atau pukul 02.00 WIB waktu Indonesia, Minggu (11/6). UEFA sangat menantikan untuk menyambut para penggemar sepak bola dari seluruh dunia, untuk pengalaman hari pertandingan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Bagi para fans Inter Milan dan Manchester City yang bakal menyaksikan pertandingan final Liga Champions pekan depan, harus segera menyiapkan diri terutama dari sisi finansial. Pasalnya, tiket pertandingan final nanti bakal dibanderol cukup mahal hingga menyentuh ratusan juta rupiah. UEFA telah menyiapkan empat kategori tiket buat para penonton dan memiliki rentang harga yang berbeda. Untuk kategori 1, dibanderol dengan harga 690 euro atau setara Rp 11.142.539. Kemudian kategori 2 seharga 490 euro (Rp 7.912.818), kategori 3 sebesar 180 (Rp 2.906.749) serta kategori 4 sebesar 70 euro (Rp 1.130.402). Apa saja fasilitas yang didapat? Berdasarkan laman resmi uefa, ada Dua Fans Zone khusus di dekat stadion akan menjamu pendukung Manchester City dan Inter mulai pukul 14:00 pada hari pertandingan. Ini akan menjadi tempat berkumpul yang sempurna bagi para penggemar untuk memulai perayaan pra-pertandingan, dengan hiburan panggung, makanan & minuman, dan banyak lagi. Zona Penggemar hanya dapat diakses oleh pemegang tiket pertandingan dan pendukung dianjurkan untuk datang lebih awal. Kemudian, untuk memfasilitasi perjalanan hari pertandingan, program transportasi gratis akan diberlakukan. Program ini mencakup bus antar-jemput khusus serta semua layanan metro dan trem di Istanbul. Pemegang tiket dapat memanfaatkan penawaran perjalanan gratis dengan menunjukkan UCL Fan Pass mereka di aplikasi Liga Champions UEFA saat menaiki bus antar-jemput atau atas permintaan staf transportasi umum. Juga ada Layanan shuttle bus khusus akan beroperasi pada hari pertandingan antara bandara, pusat kota, dan Zona Penggemar di stadion. Peringatan telah dikeluarkan tentang lalu lintas padat yang diharapkan di Istanbul. Perjalanan melintasi kota mungkin memakan waktu jauh lebih lama dari yang diharapkan, sehingga pemegang tiket harus menyisihkan cukup waktu dalam perencanaan mereka dan menghindari perjalanan taksi. Angkutan resmi dan angkutan umum adalah cara terbaik untuk berkeliling. UEFA Champions Festival di Yenikapı, Etkinlik Alanı akan menawarkan banyak aktivitas hiburan kepada penduduk dan penggemar tanpa tiket pertandingan selama empat hari. Pada hari pertandingan, tontonan publik akan diselenggarakan untuk semua pengunjung festival. Acara ini gratis untuk masuk. Area pemeriksaan khusus akan tersedia untuk pendukung Manchester City dan Inter, yang berada di Istanbul tetapi melewatkan tiket pertandingan. Apa yang perlu diperhatikan? Untuk pertama kalinya di final Liga Champions UEFA, semua tiket pertandingan akan menjadi tiket seluler yang dikirimkan melalui Aplikasi Tiket Seluler UEFA. Fans sangat dianjurkan untuk mentransfer tiket ke tamu mereka sebelum melakukan perjalanan ke Istanbul dan memastikan ponsel mereka terisi penuh pada hari pertandingan. Power bank akan diizinkan di dalam stadion, selama tidak melebihi ukuran ponsel. Perjalanan ke stadion tanpa tiket pertandingan sangat tidak dianjurkan. Pemegang non-tiket tidak akan dapat mengakses area atau fasilitas apa pun di sekitar stadion dan tidak akan ada tempat untuk menonton pertandingan. Peserta pertandingan dan pengunjung festival sangat dianjurkan untuk mengunduh Aplikasi resmi Liga Champions UEFA sebelum menuju ke Istanbul. Pendamping Acara resmi di aplikasi akan memberi pengguna peringatan perjalanan langsung, pembaruan hari pertandingan, peta interaktif serta UCL Fan Pass yang mendukung perjalanan hari pertandingan gratis untuk semua pemegang tiket. UEFA juga bekerja sama dengan klub finalis, kelompok suporter, dan otoritas lokal untuk memastikan sirkulasi yang luas dari semua komunikasi acara. Sebelum melakukan perjalanan ke Istanbul, pemegang tiket harus memperhatikan informasi stadion yang disediakan oleh UEFA, karena peraturan untuk Stadion Olimpiade Atatürk mungkin berbeda dari yang biasa dilakukan pendukung di rumah. Peraturan lokal tidak mengizinkan koin mata uang apa pun untuk dibawa ke dalam stadion. Koin apapun yang dihapus sebelum masuk ke final akan disumbangkan ke Dana Gempa untuk mendukung mereka yang terkena dampak gempa bumi di Türkiye dan Suriah. (hs)

Eropa
| Sabtu, 10 Juni 2023

Lifestyle

Foto: Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan | Pifa Net

Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Banyak orang bermimpi untuk menikmati masa pensiun di daerah beriklim hangat, mencari kenyamanan dengan langit cerah dan suhu yang lebih sejuk. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa tinggal di lingkungan dengan temperatur tinggi justru dapat mempercepat proses penuaan biologis.Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (27/2), sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Para peneliti menganalisis bagaimana lingkungan panas dapat memengaruhi proses penuaan menggunakan sampel dari lebih dari 3.600 peserta dalam Health and Retirement Study (HRS). Peserta yang berusia 56 tahun ke atas berasal dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.Selama enam tahun, para ilmuwan mengumpulkan sampel darah peserta untuk mengamati perubahan epigenetik, yaitu perubahan yang terjadi ketika gen tertentu diaktifkan atau dinonaktifkan melalui proses metilasi DNA. Dengan menggunakan alat matematika yang disebut jam epigenetik, mereka mempelajari pola metilasi guna memperkirakan usia biologis peserta di berbagai titik waktu.Para peneliti kemudian membandingkan perubahan usia biologis tersebut dengan riwayat indeks panas dan jumlah hari panas yang tercatat oleh National Weather Service dari tahun 2010 hingga 2016 di lokasi masing-masing peserta. Indeks panas ini mempertimbangkan efek gabungan dari suhu udara dan kelembapan, yang memiliki pengaruh besar terutama bagi orang dewasa yang lebih tua yang cenderung kurang efektif dalam mengeluarkan keringat."Orang-orang yang tinggal di daerah dengan jumlah hari panas lebih banyak menunjukkan penuaan biologis yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tinggal di wilayah yang lebih sejuk," ungkap Jennifer Ailshire, penulis senior studi ini, dalam rilis berita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh hari panas dapat mempercepat penuaan sekitar satu tahun lebih cepat. Sementara itu, paparan panas ekstrem selama satu tahun penuh dapat mempercepat penuaan hingga 2,5 tahun.Eunyoung Choi, rekan penulis studi ini, menambahkan bahwa peserta yang tinggal di daerah dengan tingkat panas tinggi, seperti Phoenix, Arizona, mengalami penuaan biologis tambahan hingga 14 bulan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan hari-hari panas lebih sedikit. "Bahkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor lainnya, kami masih menemukan hubungan ini. Hanya karena Anda tinggal di daerah dengan lebih banyak hari panas, Anda akan menua lebih cepat secara biologis," jelas Choi.Temuan ini semakin memperkuat pemahaman bahwa perubahan iklim dan peningkatan suhu global dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi seperti peningkatan akses terhadap lingkungan yang lebih sejuk dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan populasi di masa depan.

Indonesia
| Senin, 3 Maret 2025

Internasional

Foto: 5 Fakta Donald Trump Ditembak saat Pidato, Apa Motif Pelaku? | Pifa Net

5 Fakta Donald Trump Ditembak saat Pidato, Apa Motif Pelaku?

PIFA, Internasional - Dunia internasional dikejutkan oleh insiden penembakan yang menimpa mantan Presiden sekaligus Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat sedang berpidato di Pennsylvania. Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai kejadian ini. 1. Serangan Saat Pidato Mengutip laporan dari AP News, insiden terjadi pada Sabtu sekitar pukul 18:02 saat Donald Trump berada di panggung pekan raya di Butler, Pennsylvania. Setelah melambaikan tangan kepada pendukungnya, Trump mulai menyampaikan pidatonya. Namun, tak lama kemudian, terdengar suara tembakan yang mengejutkan semua orang di lokasi. Menurut saksi mata, terdengar lima kali tembakan berturut-turut. Trump terlihat segera menutup telinga kanannya, yang ternyata terluka akibat tembakan tersebut. Agen Dinas Rahasia segera merespons dengan cepat, melindungi Trump dan membawanya ke tempat aman. Meski terluka, Trump berhasil selamat dari insiden ini. 2. Trump Sudah Merasakan Firasat Buruk Sebelum penembakan terjadi, Trump mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasakan sesuatu yang tidak beres. Dalam unggahannya di media sosial, Trump mengatakan bahwa ia mendengar suara mendesing dan tembakan sebelum merasakan peluru mengenai tubuhnya. “Saya langsung tahu ada yang tidak beres. Saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan merasakan peluru menembus kulit. Darah segera mengalir, dan saya menyadari situasi yang terjadi,” tulis Trump di akun media sosialnya, dikutip dari New York Times. 3. Penembak Trump Tewas di Tempat Dilansir dari USA Today, Juru Bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan tewas di tempat kejadian. Pelaku melepaskan beberapa tembakan dari posisi tinggi di luar area tempat Trump berpidato. Agen Dinas Rahasia yang bertindak cepat berhasil melumpuhkan pelaku dengan tembakan balik. 4. Identitas Pelaku: Thomas Matthew Crooks Melansir dari Hindustan Times, pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda berusia 20 tahun dari Bethel Park, Pennsylvania. Desa ini berjarak sekitar 40 mil dari lokasi tempat Trump berpidato. Thomas Matthew Crooks menggunakan senapan tipe AR dalam aksinya. Barang bukti berupa senapan ditemukan di lokasi kejadian setelah pelaku dilumpuhkan oleh penembak jitu Dinas Rahasia. 5. Motif Penembakan Masih Misterius Pihak berwenang hingga kini masih menyelidiki motif di balik aksi nekat Thomas Matthew Crooks. Agen Khusus FBI, Kevin Rojek, mengaku terkejut atas kemampuan pelaku dalam melancarkan serangan yang nyaris fatal tersebut. 

Amerika Serikat
| Minggu, 14 Juli 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5