Foto: BPMI Setpres

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima penganugerahan gelar tua adat Ende ‘Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa’, dalam prosesi pengukuhan yang dilakukan di Rumah Tenun Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Melansir laman Setkab RI, gelar adat itu bermakna ‘Pemimpin wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke”.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT (Nusa Tenggara Timur), khususnya masyarakat Ende, yang telah menerima saya, Ibu Iriana, dan seluruh rombongan, sejak awal datang sampai sekarang diterima dengan penuh kehangatan,” ujar Presiden Jokowi usai pengukuhan, dikutip PIFA dari laman setkab.go.id (1/6).

Sebelum proses pengukuhan, Presiden dan Ibu Iriana Jokowi juga berkesempatan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Renungan Bung Karno. Presiden menilai kehangatan masyarakat Ende menginsipirasi Bung Karno dalam merumuskan Pancasila.

“Inilah yang menurut saya kenapa Bung Karno memiliki pemikiran dan renungan-renungan mengenai Pancasila yang dimulai dari Ende. Karena saya merasa beliau berada dalam sebuah kehangatan masyarakat yang selalu dekat dengan pemimpinnya. Sekali lagi, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Ende,” tambahnya.

Sebagaimna dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno diasingkan di Ende dari tahun 1934-1938. Pada saat itu, ditengah keterasingannya di bawah pohon sukun di Ende, Bung Karno menggali pemikiran tentang dasar negara yang kemudian dirumuskan oleh Panitia Sembilan menjadi Pancasila pada tahun 1945.

Kemudian pada 18 Oktober 1938, Soekarno dipindah dari Ende ke Bengkulu. Seusai Indonesia merdeka, pada tahun 1951, Soekarno mengunjungi Ende untuk pertama kalinya setelah menjadi Presiden RI.

Sebelum dikukuhkan Gelar Adat Ende Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa, Presiden memimpin upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila Tahun 2022, Rabu (1/6/2022), yang digelar di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Hari ini, 1 Juni 2022, kita memperingati Hari Lahir Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Di kota yang sangat bersejarah ini, Bung Karno, proklamator kemerdekaan, Bapak Pendiri bangsa, merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara. Dari Kota Ende, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Presiden. (yd)

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima penganugerahan gelar tua adat Ende ‘Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa’, dalam prosesi pengukuhan yang dilakukan di Rumah Tenun Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Melansir laman Setkab RI, gelar adat itu bermakna ‘Pemimpin wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke”.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT (Nusa Tenggara Timur), khususnya masyarakat Ende, yang telah menerima saya, Ibu Iriana, dan seluruh rombongan, sejak awal datang sampai sekarang diterima dengan penuh kehangatan,” ujar Presiden Jokowi usai pengukuhan, dikutip PIFA dari laman setkab.go.id (1/6).

Sebelum proses pengukuhan, Presiden dan Ibu Iriana Jokowi juga berkesempatan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Renungan Bung Karno. Presiden menilai kehangatan masyarakat Ende menginsipirasi Bung Karno dalam merumuskan Pancasila.

“Inilah yang menurut saya kenapa Bung Karno memiliki pemikiran dan renungan-renungan mengenai Pancasila yang dimulai dari Ende. Karena saya merasa beliau berada dalam sebuah kehangatan masyarakat yang selalu dekat dengan pemimpinnya. Sekali lagi, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Ende,” tambahnya.

Sebagaimna dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno diasingkan di Ende dari tahun 1934-1938. Pada saat itu, ditengah keterasingannya di bawah pohon sukun di Ende, Bung Karno menggali pemikiran tentang dasar negara yang kemudian dirumuskan oleh Panitia Sembilan menjadi Pancasila pada tahun 1945.

Kemudian pada 18 Oktober 1938, Soekarno dipindah dari Ende ke Bengkulu. Seusai Indonesia merdeka, pada tahun 1951, Soekarno mengunjungi Ende untuk pertama kalinya setelah menjadi Presiden RI.

Sebelum dikukuhkan Gelar Adat Ende Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa, Presiden memimpin upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila Tahun 2022, Rabu (1/6/2022), yang digelar di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Hari ini, 1 Juni 2022, kita memperingati Hari Lahir Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Di kota yang sangat bersejarah ini, Bung Karno, proklamator kemerdekaan, Bapak Pendiri bangsa, merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara. Dari Kota Ende, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Presiden. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar