Uji coba rudal balisti Korut dari kereta pada Rabu (15/9). Foto: Reuters

Berita Internasional, Pifa - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menlu China Wang Yo bertemu di Beijing pada Rabu (15/9) guna membahas uji coba rudal yang kembali dilakukan Korea Utara. Dalam kesempatan itu, Menlu Korsel berharap China bisa mendukung upaya Korsel dalam proses perdamaian dengan Korea Utara di Semenanjung Korea.

Melansir dari media Internasional, Reuters Chung bersumpah bahwa Korsel akan terus menjaga dan membina perdamaian dengan Korut. Ia juga berharap, Olimpiade Musim Dingin di Beijing tahun depan dapat memberikan kesempatan memulai upaya damai tersebut.

"Kami berharap China akan secara konsisten mendukung proses perdamaian di Semenanjung Korea gagasan kami," kata Chung, dikutip dari pemberitaan CNN Indonesia yang dilansir dari Reuters (17/9/2021).

Reuters menyebut, China merupakan satu-satunyanya sekutu utama Korut selama ini. Beijing telah memainkan peran kunci dalam upaya menahan ambisi Korut mengembangkan senjata rudal dan nuklir.

Diberitakan juga bahwa lawatan dua hari Chung ke Beijing berlangsung setelah Korut mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik jarak jauh barunya pada akhir pekan lalu.

Terkait hal itu, sejumlah analis mengungkapkan bahwa rudal tersebut menjadikan Korut sebagai negara dengan senjata nuklir pertama yang memiliki teknologi semacam itu. Uji coba rudal balistiknya dilakukan dari kereta pada Rabu (15/9).

Menariknya, Korsel tak ingin kalah. Beberapa jam setelahnya, Korsel juga meluncurkan uji coba rudal kapal selam (SLBM) juga dan mengklaim berhasil.

Kemudian secara terpisah, kepala negosiator nuklir Korsel, Amerika Serikat, dan Jepang bertemu di Tokyo pada awal pekan ini. Kemenlu Korsel mengatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung guna memenuhi kebutuhan mendesak dalam melanjutkan perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea yang sempat mandek.

Pada kesempatan itu utusan AS, Sung Kim, mengatakan Washington tidak berniat bermusuhan dengan Pyongyang dan berharap bahwa Korut akan segera menanggapi tawaran berdialog dari Gedung Putih.

Berita Internasional, Pifa - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menlu China Wang Yo bertemu di Beijing pada Rabu (15/9) guna membahas uji coba rudal yang kembali dilakukan Korea Utara. Dalam kesempatan itu, Menlu Korsel berharap China bisa mendukung upaya Korsel dalam proses perdamaian dengan Korea Utara di Semenanjung Korea.

Melansir dari media Internasional, Reuters Chung bersumpah bahwa Korsel akan terus menjaga dan membina perdamaian dengan Korut. Ia juga berharap, Olimpiade Musim Dingin di Beijing tahun depan dapat memberikan kesempatan memulai upaya damai tersebut.

"Kami berharap China akan secara konsisten mendukung proses perdamaian di Semenanjung Korea gagasan kami," kata Chung, dikutip dari pemberitaan CNN Indonesia yang dilansir dari Reuters (17/9/2021).

Reuters menyebut, China merupakan satu-satunyanya sekutu utama Korut selama ini. Beijing telah memainkan peran kunci dalam upaya menahan ambisi Korut mengembangkan senjata rudal dan nuklir.

Diberitakan juga bahwa lawatan dua hari Chung ke Beijing berlangsung setelah Korut mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik jarak jauh barunya pada akhir pekan lalu.

Terkait hal itu, sejumlah analis mengungkapkan bahwa rudal tersebut menjadikan Korut sebagai negara dengan senjata nuklir pertama yang memiliki teknologi semacam itu. Uji coba rudal balistiknya dilakukan dari kereta pada Rabu (15/9).

Menariknya, Korsel tak ingin kalah. Beberapa jam setelahnya, Korsel juga meluncurkan uji coba rudal kapal selam (SLBM) juga dan mengklaim berhasil.

Kemudian secara terpisah, kepala negosiator nuklir Korsel, Amerika Serikat, dan Jepang bertemu di Tokyo pada awal pekan ini. Kemenlu Korsel mengatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung guna memenuhi kebutuhan mendesak dalam melanjutkan perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea yang sempat mandek.

Pada kesempatan itu utusan AS, Sung Kim, mengatakan Washington tidak berniat bermusuhan dengan Pyongyang dan berharap bahwa Korut akan segera menanggapi tawaran berdialog dari Gedung Putih.

0

0

You can share on :

0 Komentar