Foto: Dok. WHO

Foto: Dok. WHO

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalTerkonfirmasi di 58 Negara, World Health Network Deklarasikan Cacar Monyet Sebagai Pandemi

Terkonfirmasi di 58 Negara, World Health Network Deklarasikan Cacar Monyet Sebagai Pandemi

Dunia | Jumat, 24 Juni 2022

Berita Internasional, PIFA - Organisasi kesehatan dunia World Health Network (WHN) mendeklarasikan cacar monyet sebagai pandemi pada Rabu (22/6/2022). Hal ini disampaikan oleh pihak WHN melalui pernyataan resmi mereka.

"World Health Network hari ini mendeklarasikan penyebaran cacar monyet saat ini sebagai pandemi, melihat sebanyak 3.417 kasus cacar monyet terkonfirmasi di 58 negara, dan penyebarannya pesat di berbagai benua," demikian bunyi pernyataan dari rilis WHN, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (24/6).

WHN menegaskan, tujuan deklarasi merupakan bagian dari upaya konkret pihaknya untuk mencegah bahaya meluas di berbagai negara.

Sebagian besar kasus cacar monyet terinfeksi pada orang dewasa. Namun, WHN mewanti-wanti penularan pada anak-anak sebab dapat menyebabkan kasus yang jauh lebih parah dan lebih banyak kematian.

"Tidak benar untuk menunggu pandemi cacar monyet menyebar lebih luas. Waktu yang tepat untuk bertindak adalah saat ini. Menunggu secara pasif akan menyebabkan kerugian," ujar salah satu pendiri WHN, Yaneer Bar-Yam, dalam rilis tersebut.

Deklarasi diumumkan langsung oleh WHN saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan pada Kamis (23/6) untuk memutuskan status penyebaran cacar monyet. 

"WHO harus dengan cepat mendeklarasikan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC), pelajaran karena tak mendeklarasikan PHEIC secepatnya pada awal Januari 2020 harus diingat sebagai pembelajaran sejarah terkait bagaimana terlambat dalam epidemi berdampak pada dunia," tegas pendiri WHN lainnya, Eric Feigl-Ding.

WHN juga mendesak tindakan segera oleh WHO dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di seluruh negara. Perlunya tindakan dini, WHN kembali menegaskan agar otoritas kesehatan dan pemerintah harus belajar dari kesalahan masa lalu (Covid-19), yang sempat lamban pencegahannya.

"Mendeklarasikannya sebagai pandemi sekarang akan membantu memulai pendekatan multi-stakeholder, multi-disiplin untuk mengatasinya," lanjut rilis WHN.

Sebagai informasi, WHN merupakan koalisi terdiri dari sejumlah organisasi non-profit internasional hingga kelompok masyarakat sipil. Badan organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengeksekusi respons pandemi secara global, nasional, dan lokal berdasarkan ilmu pengetahuan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, WHN mengklaim pihaknya independen dari badan politik atau pemerintah mana pun. Organisasi tersebut bekerja di bawah naungan Institut Sistem Kompleks New England, sebuah lembaga penelitian dan pendidikan AS.

Kasus cacar monyet sendiri pertama kali dilaporkan Inggris pada 7 Mei. Hingga saat ini kasusnya sudah lebih dari 3000 dan tersebar 58 negara di dunia. (yd)

Rekomendasi

Foto: Bupati Kapuas Hulu Resmi Buka Pekan Gawai Dayak di Seberuang: Pesta Budaya Sarat Makna dan Pelestarian Adat | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Resmi Buka Pekan Gawai Dayak di Seberuang: Pesta Budaya Sarat Makna dan Pelestarian Adat

Kapuas Hulu
| Jumat, 20 Juni 2025
Foto: Newcastle United Ukir Sejarah, Taklukkan Liverpool di Final Carabao Cup 2025 | Pifa Net

Newcastle United Ukir Sejarah, Taklukkan Liverpool di Final Carabao Cup 2025

Inggris
| Minggu, 16 Maret 2025
Foto: Fujifilm Luncurkan GFX100RF, Kamera Digital dengan Lensa Fix Pertama dalam Seri GFX | Pifa Net

Fujifilm Luncurkan GFX100RF, Kamera Digital dengan Lensa Fix Pertama dalam Seri GFX

Indonesia
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Ole Romeny Tak Sabar Bela Timnas Indonesia, Siap Kontribusi di Kualifikasi Piala Dunia | Pifa Net

Ole Romeny Tak Sabar Bela Timnas Indonesia, Siap Kontribusi di Kualifikasi Piala Dunia

Indonesia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Lutesha Curi Perhatian di Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas | Pifa Net

Lutesha Curi Perhatian di Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas

Jakarta
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Hadir dengan Konsep Outdoor Culture, Modifikasi Yamaha GEAR ULTIMA Siap Bawa Keluarga Indonesia Hebat, Kuat, dan No Debat | Pifa Net

Hadir dengan Konsep Outdoor Culture, Modifikasi Yamaha GEAR ULTIMA Siap Bawa Keluarga Indonesia Hebat, Kuat, dan No Debat

Indonesia
| Rabu, 12 Maret 2025
Foto: PN Jakpus Ganti Hakim Anggota dalam Sidang Korupsi Gula yang Seret Tom Lembong | Pifa Net

PN Jakpus Ganti Hakim Anggota dalam Sidang Korupsi Gula yang Seret Tom Lembong

Jakarta
| Senin, 14 April 2025
Foto: Resep Ayam Teriyaki, Salah Satu Menu Makan Gratis Bergizi di Kalbar | Pifa Net

Resep Ayam Teriyaki, Salah Satu Menu Makan Gratis Bergizi di Kalbar

Pontianak
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Juventus Resmi Depak Thiago Motta, Igor Tudor Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru | Pifa Net

Juventus Resmi Depak Thiago Motta, Igor Tudor Ditunjuk Sebagai Pelatih Baru

Italia
| Senin, 24 Maret 2025
Foto: 6 Kebiasaan Sederhana Ini Bantu Jaga Kesehatan Otak Setiap Hari | Pifa Net

6 Kebiasaan Sederhana Ini Bantu Jaga Kesehatan Otak Setiap Hari

Lifestyle
| Rabu, 2 Juli 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Viral Warga di Landak Santai Jualan Gorengan Saat Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa | Pifa Net

Viral Warga di Landak Santai Jualan Gorengan Saat Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa

PIFA.CO.ID, LOKAL - Saat ini sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat termasuk di Landak. Banyak toko dan penjual yang menutup dagangannya akibat banjir yang belum surut sampai saat ini.Namun menariknya ada salah satu warga di Kota Ngabang, Kabupaten Landak yang tetap berjualan gorengan di tengah banjir yang tinggi airnya mencapai sedada orang dewasa. Momen menarik itu diunggah oleh akun TikTok @/amingbangor. Dari video yang diunggah terlihat lapak gorengan tersebut langsung diserbu pembeli, mereka tetap membeli gorengan walaupun sambil terendam banjir. Selain menjual gorengan, lapak tersebut juga menjual sosis goreng.Video jualan gorengan ditengah banjir yang terjadi di Kota Ngabang, Kabupaten Landak ini pun viral dan mencuri perhatian warganet.“pantes dijulukin negara tersantai di dunia,” tulis warganet.“the real banjir pembawa rejeki,” komentar lainnya.“ini definisi "buka setiap hari kecuali hari kiamat” komentar warganet lainnya.

Landak
| Senin, 27 Januari 2025

Nasional

Foto: MUI Terbitkan Fatwa Larangan Mengucapkan Selamat Hari Raya Agama Lain | Pifa Net

MUI Terbitkan Fatwa Larangan Mengucapkan Selamat Hari Raya Agama Lain

PIFA, Nasional - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa baru yang melarang umat Muslim untuk mengucapkan selamat hari raya kepada umat agama lain. Fatwa ini dikeluarkan dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII yang berlangsung di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dari tanggal 28 hingga 31 Mei 2024. Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, dalam keterangan tertulis di situs resmi MUI pada Kamis (30/5), menyatakan bahwa tindakan seperti mengucapkan selamat hari raya agama lain, menggunakan atribut perayaan agama lain, atau dipaksa untuk melakukan perayaan agama lain dianggap sebagai tindakan yang mencampuradukkan ajaran agama. "Beberapa tindakan sebagaimana yang dimaksud seperti di atas dianggap sebagai mencampuradukkan ajaran agama," tegas Niam. Toleransi Dalam Batasan Syariah Meski mengeluarkan larangan tersebut, MUI menekankan bahwa umat Muslim tetap harus bersikap toleran terhadap umat agama lain. Umat Muslim diharuskan memberikan kesempatan kepada umat agama lain untuk melaksanakan ritual ibadah dan perayaan hari besar mereka. Niam menjelaskan bahwa toleransi beragama memiliki dua bentuk, yaitu akidah dan muamalah. Toleransi akidah mencakup memberikan kebebasan kepada umat beragama lain untuk melaksanakan ibadah hari raya mereka. Sementara itu, toleransi muamalah berfokus pada kerja sama dalam kehidupan sosial sehari-hari. "Toleransi umat beragama harus dilakukan selama tidak masuk ke dalam ranah akidah, ibadah ritual, dan upacara-upacara keagamaan," ujar Niam.

Indonesia
| Minggu, 2 Juni 2024

Lokal

Foto: Mahasiswi Meninggal Saat KKM, FISIP UNTAN Sampaikan Belasungkawa dan Berikan Santunan Kepada Keluarga Korban | Pifa Net

Mahasiswi Meninggal Saat KKM, FISIP UNTAN Sampaikan Belasungkawa dan Berikan Santunan Kepada Keluarga Korban

Berita Sambas, PIFA - Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universiatas Tanjungpura Pontianak (FISIP UNTAN) menghadiri prosesi pemakaman Mahasiswi peserta KKM yang meninggal dunia atas nama Aulia Rahma, yang terseret arus sungai di singkawang. Prosesi pemakaman ini dilakukan di Rumah Duka di Kabupaten Sambas, pada Rabu (02/02/2022).   Adapun yang  menghadiri prosesi pemakaman  tersebut Sabran Achyar selaku Wakil Dekan III FISIP UNTAN,  Wakil Rektor III UNTAN Achmadi, dan dosen pembimbing KKM.    Sabran Achyar selaku pimpinan FISIP Untan menyampaikan duka yang sangat mendalam atas musibah yang menimpa mahasiswi Kelompok 5 KKM FISIP UNTAN yang meninggal terseret arus sungai di Kelurahan Bagak, Singkawang.   “Pertama-tama saya beserta pimpinan Fakultas dan Civitas Akademika FISIP UNTAN banyak  menyampaikan  belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap mahasiswi kita atas nama Aulia Rahma Prodi Adminstrasi publik FISIP UNTAN yang meninggal dunia,” Sampainya saat diwawancarai PIFA.    Sabran selaku Wakil Dekan III mengatakan Mahasiswa FISIP UNTAN sedang menjalani Tri Darma perguruan Tinggi atau KKM selama satu bulan, dan kejadian tragis tersebut terjadi saat beberapa mahasiswa sedang melaksanakan rekreasi di salah satu objek wisata di tempat mereka mengabdi.   “Lokasi kejadian meninggalnya mahasiswa tersebut itu terjadi di  kelurahan Sagak, tempat kelompok 5 ditempatkan untuk menjalani KKM  dan rencannya pada tanggal 5 atau 6 Februari 2022 seluruh mahasiswa FISIP yang KKM di singkawang akan ditarik karna sudah selsai,” ujarnya.   “Namun karna musibah kita tidak ada yang tau hingga terjadilah kejadian mahasiswa yang terseret arus sungai dan  kalau diliat dari kronologisnya memang mereka sedang mengadakan rekreasi di lokasi tersebut,” sambungnya.   Sabran menyampaikan, menyikapi kejadian tersebut dari pihak UNTAN  dan Fakultas merespon cepat melakukan koordinasi dengan cepat mendatangi ke rumah duka.   “Jadi kami sudah kerumah duka di Sambas dan kami mengantar prosesi pemakamannya serta kami dari fakultas juga memberikan  uang santunan duka kepada orang tua korban,” terangnya.   “ Selain itu peserta Mahasiswa KKM di wilayah Singkawang  juga sudah diasuransikan  dengan pihak lembaga yang bersangkutan,” tambahnya. (ja) 

Pontianak
| Rabu, 2 Februari 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5