Tersingkir di AFF, STY Bakal Fokus ke Laga Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026
Indonesia | Minggu, 29 Desember 2024
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, seusai laga fase grup Piala AFF 2024. (Instagram @shintaeyong7777)
Indonesia | Minggu, 29 Desember 2024
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS – AC Milan kembali membuktikan dominasinya atas sang rival sekota, Inter Milan, sepanjang musim 2024/2025. Tak tanggung-tanggung, dari lima laga yang dijalani melawan Inter di berbagai ajang, Rossoneri tak sekalipun menelan kekalahan—tiga kali menang dan dua kali imbang. Ini bukan sekadar statistik biasa, melainkan cerminan kekuatan mental dan semangat juang skuad Milan yang tak pernah padam meski musim ini penuh tantangan.Di tengah inkonsistensi di Serie A dan tersingkirnya Milan dari Liga Champions, justru dalam laga-laga besar seperti Derby della Madonnina, skuad asuhan Stefano Pioli menunjukkan taringnya. Ketika Inter dipuji sebagai tim unggulan dengan kans treble, Milan justru menjadi batu sandungan terbesar yang menggagalkan ambisi besar rival sekota mereka.Puncak kebanggaan Milanisti datang saat Supercoppa Italia di awal tahun. Di final yang digelar di Arab Saudi, Milan bangkit dari ketertinggalan 0-2 dan secara heroik menang 3-2 lewat gol telat Tammy Abraham di injury time. Sebuah comeback yang tidak hanya memberi gelar, tetapi juga memukul mental Inter secara telak.Tak berhenti sampai di situ, AC Milan kembali menghempaskan harapan Inter untuk meraih trofi lain di Coppa Italia. Setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama, Milan tampil luar biasa di leg kedua dengan kemenangan meyakinkan 3-0. Dua gol dari Luka Jovic dan satu dari Tijjani Reijnders memastikan tiket final Coppa Italia berada di tangan Merah-Hitam.Di Serie A pun dominasi Milan tetap terasa. Kemenangan 2-1 pada pertemuan pertama dan hasil imbang 1-1 di laga kedua cukup untuk menegaskan bahwa musim ini Milan lebih unggul dalam duel langsung. Sebuah pencapaian yang tak bisa dianggap remeh, terlebih mengingat tekanan yang dihadapi Milan musim ini.Meski gelar juara liga tampaknya tak lagi realistis, AC Milan telah menunjukkan bahwa semangat dan mental juara tetap menyala. Menjadi penghalang utama rival abadi di dua kompetisi besar bukan hanya memuaskan hati para tifosi, tapi juga membuktikan bahwa Milan masih memiliki DNA juara yang kuat.Satu hal yang pasti, meski musim ini belum sempurna, Milan telah menulis kisah manis dengan tinta merah-hitam dalam sejarah Derby della Madonnina. Inter boleh mengejar gelar lain, tapi dalam lima laga penuh gengsi, AC Milan-lah rajanya kota Milan.
Sports
PIFA, Sports - Pada Kamis malam waktu Indonesia (6/7/2023), AC Milan secara resmi mengumumkan kehadiran Luka Romero sebagai pemain baru mereka. Bakat muda asal Argentina ini mengaku telah berbicara dengan Alessio Romagnoli sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Milan. Dalam pernyataan yang diterbitkan di situs web resmi klub, I Rossoneri mengumumkan penandatanganan kontrak Romero pada malam sebelumnya. Pemain Argentina ini telah sepakat untuk membela AC Milan hingga 30 Juni 2027, setelah meninggalkan Lazio pada akhir bulan lalu. Romero, yang datang melalui sistem akademi RCD Mallorca di Spanyol, menjadi sorotan utama ketika ia menjadi pemain termuda yang debut di LaLiga. Pada tahun 2021, ia bergabung dengan Lazio dan menghabiskan dua tahun di sana sebelum akhirnya bergabung dengan Milan secara gratis. Dalam wawancara yang diselenggarakan oleh Milan TV, Luka Romero, pemain berusia 18 tahun yang baru saja bergabung dengan AC Milan, membagikan pemikirannya tentang kepindahannya ke Rossoneri dengan rinci dan penuh antusiasme. Romero dengan bangga menyatakan, "Klub ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. AC Milan adalah klub dengan sejarah yang luar biasa, dan saya berharap dapat memberikan penampilan yang gemilang di sini." Ungkapannya menggambarkan kebahagiaan dan kebanggaannya karena menjadi bagian dari klub tersebut. Romero juga mengungkapkan bahwa berada di San Siro merupakan sebuah cita-cita yang telah lama diimpikannya. Dalam menggambarkan stadion tersebut, dia menjelaskan dengan penuh kekaguman, "San Siro adalah stadion yang sungguh indah. Meskipun saya belum pernah bermain di sini sebelumnya, saya selalu bercita-cita untuk melakukannya. Sekarang, mimpi itu menjadi kenyataan." Selain itu, Romero datang ke Milan dengan niat untuk belajar banyak dari para pemain hebat yang ada di sana. Dia mengungkapkan, "Saya datang ke sini untuk belajar banyak dari pemain hebat yang ada di klub ini. Saya ingin terus berkembang melalui pelatihan dan latihan bersama mereka. Saya percaya bahwa pengalaman ini akan membantu saya tumbuh dan berkembang sebagai pemain." Dalam mencapai tujuannya, Romero mengungkapkan fokusnya pada latihan keras dan adaptasi dengan sepak bola di level internasional. Dia menyadari bahwa tuntutan akan menjadi lebih tinggi di klub ini, dan dia bersiap untuk menghadapinya dengan tekad yang kuat. Dia juga berbagi kegembiraannya mengenai penampilannya dalam Piala Dunia U20 yang berjalan dengan baik, meskipun timnya tersingkir dengan cepat. Secara keseluruhan, Romero mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas kesempatan ini. Dia siap untuk mewujudkan potensinya sebagai pemain di AC Milan dan berjanji akan memberikan yang terbaik untuk klub. Bergabung dengan klub di wilayah utara Italia juga memberikan kesempatan luar biasa bagi Romero untuk berkompetisi di level Eropa yang bergengsi. Romero juga berbicara tentang peran yang ingin dia mainkan di tim. Dengan penuh semangat, dia mengungkapkan, "Sebagai seorang anak, impian kita adalah bermain di Liga Champions. Itu adalah impian bagi semua orang." Dia melihat dirinya bermain di posisi di belakang striker, di mana Brahim Diaz bermain musim lalu, tetapi dia juga bisa bermain di sisi kiri atau kanan. Romero telah mengagumi pemain hebat seperti Ronaldinho dan Kaka, yang telah memberikan inspirasi kepadanya dalam peran yang ingin dia geluti di lapangan. Terakhir, Romero memberikan gambaran singkat tentang kepribadiannya di luar lapangan sebelum memberikan sapaan kepada para penggemar Milan. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosok yang pemalu dan santai. Dia menikmati waktu bersama keluarganya dan mengaku tidak melakukan banyak hal di luar rutinitas sehari-harinya. Dia menyukai bermain tenis, tetapi kebanyakan waktu luangnya dihabiskan di rumah bersama keluarganya, mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dalam dirinya. Dalam menyudahi wawancaranya, Romero menyampaikan salamannya kepada semua orang dengan penuh rasa terima kasih. "Hai, saya Luka. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang. Selalu Forza Milan." Ungkapannya mencerminkan rasa hormat dan antusiasme yang ia miliki terhadap klub dan para penggemar yang mendukungnya. (hs)
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Rusia menyatakan penentangannya terhadap perang dagang global, dengan menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan terhadap semua negara. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Kremlin, Dmitry Peskov, sebagaimana dilaporkan media setempat pada Kamis (27/2)."Kami tidak ingin melihat banyak perang dagang di dunia. Karena, bagaimanapun juga, itu akan berdampak negatif pada semua negara," ujar Peskov. Pernyataan ini disampaikan saat ia mengomentari rencana Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang yang berasal dari Uni Eropa (UE).Peskov menekankan bahwa Rusia saat ini lebih banyak memfokuskan perhatian pada negara-negara sahabat, termasuk mitra-mitra dalam kelompok BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan."Di sanalah kami membangun modalitas kami yang paling sesuai dengan kepentingan kami dan kepentingan para mitra. Di sanalah kami mencoba untuk melakukannya tanpa perang tarif," tambahnya.Rusia terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara BRICS dan mitra lainnya dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap kebijakan ekonomi negara-negara Barat. Langkah ini diambil seiring meningkatnya ketegangan ekonomi global akibat kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh beberapa negara besar.