Terungkap, Ini Alasan Prabowo Pangkas Anggaran Demi Biayai MBG
Indonesia | Jumat, 7 Februari 2025
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Bisniscom)
Indonesia | Jumat, 7 Februari 2025
Lokal
Berita Melawi, PIFA - Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, mengatakan, Operasi Patuh Kapuas lebih diprioritaskan pencegahan pelanggaran yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. "Sesuai tema Operasi Patuh Kapuas 2022 Tertib Berlalu Lintas Menyelamatkan Anak Bangsa, kami mengimbau kepada masyarakat Melawi agar pada saat mengendarai kendaraan wajib mematuhi peraturan dan membawa kelengkapan berkendara," katanya pada Senin (13/6/2022). Kapolres Melawi juga mengingatkan agar personil yang dilibatkan, dalam pelaksanaan tugas di lapangan agar selalu berhati hati, selalu menjaga kesehatan, keselamatan dan selalu bersikap humanis kepada masyarakat dengan selalu memberikan edukasi pengguna jalan agar tertib berlalu lintas. "Maksud dari Operasi Patuh Kapuas ini untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, sedangkan tujuan dari Operasi Patuh Kapuas-2022 menurunkan angka pelanggaran,menekan angka kecelakaan dan angka fatalitas akibat kecelakaan," jelas AKBP Sigit. Rangkaian Pelaksanaan Operasi Patuh Kapuas 2022 dilaksanakan Polres Melawi sejak 13 juni 2022 sampai dengan tanggal 26 juni 2022. Operasi ini pun akan menargetkan pencegahan pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Adapun jumlah personil yang dilibatkan sebanyak 35 orang. (ja)
Pifabiz
PIFAbiz - Bulan Sutena akhirnya angkat bicara terkait video syur yang beredar di media sosial X dan diduga menampilkan dirinya. Melalui sebuah video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, perempuan asal Bali itu dengan tegas membantah keterlibatannya dalam video tersebut."Hallo how are you, kabar aku bingung. Kenapa? Karena di komen masih pada percaya kalau video yang lagi viral itu adalah aku," ujar Bulan dalam video klarifikasinya.Bulan mengajak masyarakat untuk memperhatikan video tersebut dengan lebih teliti. Ia meyakini bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)."Coba diperhatikan baik-baik! Itu lho AI (Artificial Intelligence). Ya mungkin, wajar saja buat temen-teman yang masih mengira itu aku karena masih asing sama wajah aku," tambahnya.Bulan Sutena juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyalahgunaan teknologi AI yang semakin canggih untuk tujuan yang tidak baik. Ia mengaku takut dengan orang-orang yang memanfaatkan teknologi secara tidak bertanggung jawab."Takut banget sama orang-orang yang menggunakan teknologi zaman sekarang. Kejam banget mereka itu," ungkapnya.Meski demikian, Bulan tidak ingin memperpanjang persoalan ini. Ia justru mendoakan agar para pelaku bisa sadar dan menggunakan teknologi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat."Tapi kita doakan saja biar mereka cepat sadar dan bisa menjadi ciptaan Tuhan yang berguna dan tidak merugikan orang lain," ucapnya.Di akhir videonya, penyanyi yang juga dikenal piawai bermain gitar ini mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak."Yuk kita gunakan teknologi untuk hal-hal yang positif," pungkasnya.Sebelumnya, media sosial X dihebohkan dengan beredarnya video syur berdurasi satu menit empat belas detik yang menampilkan sosok perempuan dengan wajah mirip Bulan Sutena. Video tersebut muncul menjelang penayangan filmnya, Made in Bali. Namun, dengan tegas Bulan menepis semua tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa video itu bukan dirinya.
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Sekelompok peneliti luar angkasa menemukan planet baru mirip Bumi yang berpotensi layak huni. Planet di luar tata surya, atau exoplanet, itu diberi nama Gliese 12 b. Gliese 12 b disebut lebih kecil dari Bumi tapi lebih besar dibandingkan Venus. Manusia, secara teori, dapat bertahan hidup di exoplanet ini. Planet Gliese 12 b mengorbit bintang katai merah kecil dan dingin, yang terletak hanya sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Pisces. Mataharinya Gliese 12 b ini dikelilingi setiap 12,8 hari. Gliese 12 b diperkirakan memiliki suhu permukaan sekitar 42 derajat Celsius. Meski begitu, ilmuwan masih belum yakin seperti apa atmosfer yang dimiliki Gliese 12 b. Penemuan planet ini diteliti oleh para ilmuwan dari berbagai organisasi internasional, termasuk University of Warwick dan University College of London dari Inggris, University of Southern Queensland dari Australia, hingga Astrobiology Center dan University of Tokyo dari Jepang. Mereka bekerja sama dengan lembaga antariksa AS, NASA, dan Eropa, ESA. Para peneliti menggunakan data dari satelit NASA dan ESA untuk mengonfirmasi keberadaan dan karakteristik si planet, seperti ukuran, suhu, dan jaraknya dari Bumi. "Yang menarik, planet ini adalah planet terdekat dengan ukuran dan suhu Bumi yang kita ketahui," ujar Wilson, dikutip dari BBC. "Cahaya yang kita lihat sekarang berasal dari tahun 1984 (40 tahun yang lalu) –itulah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kita di Bumi." Larissa Palethorpe, salah satu pemimpin studi dan ilmuwan dari University College of London, menyebut Gliese 12 b adalah kandidat unik untuk penelitian atmosfer lebih lanjut guna membantu mengungkap beberapa aspek evolusi di tata surya. "Bumi tetap layak huni, tapi Venus tidak bisa dihuni karena kehilangan air sepenuhnya. Atmosfer Gliese 12 b dapat mengajari kita banyak hal tentang jalur layak huni yang diambil planet seiring perkembangannya," ungkap Palethorpe. Penemuan Gliese 12 b sudah tercatat dalam dua jurnal yang terbit per 23 Mei 2024, yakni Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan The Astrophysical Journal Letters.