Foto: Dok. Kemenag

Berita Internasional, PIFA - Salah seorang Jemaah Haji, Gusmadi (62), dari kloter 09 Embarkasi Batam (BTH 09), masih merasa tidak percaya dirinya bisa tiba di Tanah Suci. Jemaah haji difabel  kelahiran 62 tahun lalu asal Kabupaten Siak Provinsi Riau itu merasa dejavu, ia mengaku pernah bermimpi berada di Tanah Suci.

Melansir laman Kemernag, setelah terbang sekitar sembilan jam, Gusmadi mendarat di Terminal Haji Gate B Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, dia dibantu petugas menaiki kursi roda yang ada di bandara. Ke Tanah Suci, Gusmadi ditemani istrinya, bapak enam anak ini pun langsung diarahkan petugas untuk rehat sejenak di paviliun B3.

Gusmadi mengaku senang sudah bisa sampai ke Tanah Suci, setelah sabar menunggu antrean dari 2011. Ya, butuh waktu 11 tahun untuk Gusmadi agar bisa mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji. Ini meski kondisinya mengalami keterbatasan.

"Gembira, atau kalau orang sekarang bilang itu hepi. Tapi ya kita kan ada keterbatasan, ini jadi masalah juga. Ketika naik turun kendaraan, atau tangga. itu jadi masalah, jadi turun naik turun naik atau kadang-kadang jadi masalah buat saya," ujarnya.

Sebelum berangkat haji, Gusmadi mengaku memiliki firasat. Dia merasakan dejavu, pernah berada di paviliun B3, tempat dirinya rehat sejenak sebelum berangkat menuju Makkah. Padahal, dia mengaku sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci.

"Saya bermimpi, saya pernah berada di ruangan ini, saya sudah tidak asing lagi dengan tempat ini. Mimpi berada di sini, padahal saya tidak pernah ke sini, umrah pun tidak pernah," ujar Gusmadi sambil menerawang, pandangannya tertuju ke setiap sudut ruangan Paviliun Bandara Jedah yang dingin.

Merasa sangat terbantu ketika berada di embarkasi Batam, Kepulauan Riau, Gusmadi turut mengapresiasi pelayanan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah ikhlas dan maksimal melayani jemaah haji.

"Petugas kesehatan, petugas bandara, petugas penginapan, semua petugas di sini sangat membantu dengan baik," ungkap Gusmadi saat pemberangkatan calon jemaah haji kloter 9 Embarkasi Batam (BTH 9) di Bandara Internasional Hang Nadim, Jumat 24 Juni 2022.

"Mulai dari Pekanbaru, petugas membantu mendorong kursi, membantu transportasi, dan sebagainya, semuanya dibantu. Jadi, sejauh ini saya sama sekali tidak mengalami kesulitan," timpalnya. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Salah seorang Jemaah Haji, Gusmadi (62), dari kloter 09 Embarkasi Batam (BTH 09), masih merasa tidak percaya dirinya bisa tiba di Tanah Suci. Jemaah haji difabel  kelahiran 62 tahun lalu asal Kabupaten Siak Provinsi Riau itu merasa dejavu, ia mengaku pernah bermimpi berada di Tanah Suci.

Melansir laman Kemernag, setelah terbang sekitar sembilan jam, Gusmadi mendarat di Terminal Haji Gate B Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, dia dibantu petugas menaiki kursi roda yang ada di bandara. Ke Tanah Suci, Gusmadi ditemani istrinya, bapak enam anak ini pun langsung diarahkan petugas untuk rehat sejenak di paviliun B3.

Gusmadi mengaku senang sudah bisa sampai ke Tanah Suci, setelah sabar menunggu antrean dari 2011. Ya, butuh waktu 11 tahun untuk Gusmadi agar bisa mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji. Ini meski kondisinya mengalami keterbatasan.

"Gembira, atau kalau orang sekarang bilang itu hepi. Tapi ya kita kan ada keterbatasan, ini jadi masalah juga. Ketika naik turun kendaraan, atau tangga. itu jadi masalah, jadi turun naik turun naik atau kadang-kadang jadi masalah buat saya," ujarnya.

Sebelum berangkat haji, Gusmadi mengaku memiliki firasat. Dia merasakan dejavu, pernah berada di paviliun B3, tempat dirinya rehat sejenak sebelum berangkat menuju Makkah. Padahal, dia mengaku sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci.

"Saya bermimpi, saya pernah berada di ruangan ini, saya sudah tidak asing lagi dengan tempat ini. Mimpi berada di sini, padahal saya tidak pernah ke sini, umrah pun tidak pernah," ujar Gusmadi sambil menerawang, pandangannya tertuju ke setiap sudut ruangan Paviliun Bandara Jedah yang dingin.

Merasa sangat terbantu ketika berada di embarkasi Batam, Kepulauan Riau, Gusmadi turut mengapresiasi pelayanan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah ikhlas dan maksimal melayani jemaah haji.

"Petugas kesehatan, petugas bandara, petugas penginapan, semua petugas di sini sangat membantu dengan baik," ungkap Gusmadi saat pemberangkatan calon jemaah haji kloter 9 Embarkasi Batam (BTH 9) di Bandara Internasional Hang Nadim, Jumat 24 Juni 2022.

"Mulai dari Pekanbaru, petugas membantu mendorong kursi, membantu transportasi, dan sebagainya, semuanya dibantu. Jadi, sejauh ini saya sama sekali tidak mengalami kesulitan," timpalnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya