Pelaku yang diamankan oleh pihak kepolisian. (Dok. Istimewa)

Pelaku yang diamankan oleh pihak kepolisian. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalTiga Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Pontianak Dibekuk, Satu Pelaku Gunakan Uang untuk Judol dan Sabu

Tiga Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Pontianak Dibekuk, Satu Pelaku Gunakan Uang untuk Judol dan Sabu

Pontianak | Senin, 12 Mei 2025

PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pontianak berhasil mengamankan tiga pelaku penggelapan mobil rental yang terjadi di Kota Pontianak, Jumat, (9/5/25). Pelaku diketahui seorang wanita berinisial VV dan dua orang pria FD, dan DN.

Ketiganya kini telah diamankan dan ditahan di Rutan Mapolresta Pontianak untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasatreskrim Polresta Pontianak AKP Wawan Darmawan mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari pelaku VV yang menyewa sebuah mobil Toyota Avanza putih dari seorang pemilik rental bernama Fajar, dengan jaminan sebuah KTP.

Namun, setelah satu hari, mobil tersebut tidak dikembalikan dan diduga mobil sewaan tersebut telah diserahkan oleh pelaku VV kepada FD dan DN.

“Dari hasil penggelapan mobil tersebut, pelaku VV diduga mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta dari pelaku DN,” jelas AKP Wawan Darmawan, Senin 12 Mei 2025.

Sementara itu, uang sebesar Rp 2 juta telah diberikan kepada Fajar sebagai pemilik KTP yang dijaminkan. VV mengaku menggunakan uang hasil kejahatannya untuk bermain judi slot dan membeli narkoba jenis sabu.

"Uang Rp 300 ribu yang masih tersisa ditangan VV telah diamankan. Begitu juga dengan uang Rp 2 juta dari saudara Fajar," terang AKP Wawan.

Setelah melakukan penyelidikan intensif, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak berhasil mengamankan FD dan DN di sebuah halte di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Pontianak Timur. Dari keterangan yang diperoleh, FD dan DN menerima upah sebesar Rp2-4 juta, dari hasil kejahatan tersebut.

"Hingga kami masih memburu pelaku lain yang diduga menguasai mobil hasil penggelapan," tegas Wawan.

Wawan menambahkan, proses hukum terhadap ketiga pelaku akan terus berlanjut guna memberikan efek jera dan keadilan bagi korban.

Rekomendasi

Foto: PSSI:Naturalisasi Dean, Joey, dan Emil Bawa Garuda Selangkah Lebih Dekat ke Panggung Dunia | Pifa Net

PSSI:Naturalisasi Dean, Joey, dan Emil Bawa Garuda Selangkah Lebih Dekat ke Panggung Dunia

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Polres Sekadau Kawal Mediasi Karyawan dan Manajemen PT. BSL | Pifa Net

Polres Sekadau Kawal Mediasi Karyawan dan Manajemen PT. BSL

Sekadau
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: POCO Pantau Ketat Dampak Kebijakan Tarif AS di Tengah Komitmen Hadirkan Ponsel Terjangkau | Pifa Net

POCO Pantau Ketat Dampak Kebijakan Tarif AS di Tengah Komitmen Hadirkan Ponsel Terjangkau

Indonesia
| Rabu, 16 April 2025
Foto: Gemar Makan Ikan, Hati-hati Ini 5 Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi yang Perlu Diwaspadai | Pifa Net

Gemar Makan Ikan, Hati-hati Ini 5 Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia
| Rabu, 19 Maret 2025
Foto: Kata Asisten Pelatih Timnas Indonesia Soal Rumor Shin Tae-yong Diganti dengan Pelatih Eropa | Pifa Net

Kata Asisten Pelatih Timnas Indonesia Soal Rumor Shin Tae-yong Diganti dengan Pelatih Eropa

Indonesia
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025 | Pifa Net

Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Lebih dari 250 Mantan Agen Mossad Serukan Penghentian Perang di Gaza dan Pembebasan Sandera | Pifa Net

Lebih dari 250 Mantan Agen Mossad Serukan Penghentian Perang di Gaza dan Pembebasan Sandera

Israel
| Senin, 14 April 2025
Foto: Ole Romeny Cetak Gol Perdana di Inggris saat Oxford United Takluk dari Coventry City | Pifa Net

Ole Romeny Cetak Gol Perdana di Inggris saat Oxford United Takluk dari Coventry City

Inggris
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Angga Yunanda Tolak RUU TNI, Pilih Berdoa di Tanah Suci | Pifa Net

Angga Yunanda Tolak RUU TNI, Pilih Berdoa di Tanah Suci

Pifabiz
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Moge di Situbondo | Pifa Net

Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Moge di Situbondo

Situbondo
| Jumat, 14 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Prabowo Disambut Pasukan Merah TBBR, Komitmen Perjuangkan Masyarakat Adat | Pifa Net

Prabowo Disambut Pasukan Merah TBBR, Komitmen Perjuangkan Masyarakat Adat

PIFA, Lokal - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melakukan safari politik di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024).  Prabowo disambut Panglima Jilah Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dalam agenda Bahaupm Bide Bahana di Kluwiland di Pontianak. Dalam tradisi masyarakat adat Dayak, Bahaupm Bide Bahana merupakan simbol pertemuan antara rakyat dan pemimpinnya.  Panglima Jilah, menyatakan dukungannya terhadap Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 14 Februari mendatang. Sementara itu, Prabowo Subianto menyambut dukungan tersebut dengan menyampaikan sejumlah komitmennya, untuk memperjuangkan masyarakat adat Dayak, terutama di Kalimantan Barat. "Saya merasa sangat terhormat," ujar Prabowo. Di hadapan Pasukan Merah yang mengenakan pakaian khas tradisional itu, Prabowo menceritakan kedekatannya dengan masyarakat Dayak sejak dia mengemban tugas di militer.  Prabowo mengatakan, banyak belajar tentang kehidupan dengan relawan-relawan pasukan Dayak saat bertugas. Menurutnya, masyarakat Dayak merupakan orang-orang tangguh. "Mereka ikut saya, kita operasi di Timor Timur dan daerah lain. Mereka mengajarkan kita ilmu-ilmu bertahan hidup di hutan. Melacak jejak dan ilmu perang. Dulu pasukan saya jago menyumpit, katanya. Prabowo memberikan apresiasi setingginya terhadap masyarakat adat Dayak yang dengan teguh membela kepentingan bangsa dan negara.  "Saudara-saudara dan keturunanmu hasus memikmati keadilan. Harus menikmati perbaikan kehidupan adat budaya yang harus di jaga dan menjunjung bhineka tunggal ika," katanya. Prabowo mengatakan, akan meningkatkan program Kementerian Pertahanan yang membangun lembaga pendidikan pertahanan untuk generasi muda di Indonesia. Nantinya sekolah itu juga akan dibangun di Kalimantan. "Kami membangun SMA Taruna Nusantara. Dan saya akan meminta petunjuk Presiden untuk lokasi di Kalimantan," ujarnya. Prabowo menjanjikan akan mengakomodir anak-anak daerah di Kalbar, khususnya warga Dayak yang ingin bersekolah di lembaga pendidikan pertahanan tersebut. "Sebelum dibangun di Kalimantan, saya siap membawa anak-anak Dayak untuk sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang," katanya. Hal ini, kata Prabowo merupakan bentuk kepedulian pasangan Capres Prabowo-Gibran terhadap generasi penerus masyarakat adat, untuk memperoleh kehidupan yang layak. Usai bertemu Pasukan Merah TBBR, Prabowo melanjutkan safari politik di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya. Ribuan massa pendukung antusias menyambut Capres nomor dua tersebut. (ap) 

Pontianak
| Sabtu, 20 Januari 2024

Lokal

Foto: Penyelundupan 50,3 Ton Rotan Ilegal Tujuan China Berhasil Digagalkan Bea Cukai Kalbagbar | Pifa Net

Penyelundupan 50,3 Ton Rotan Ilegal Tujuan China Berhasil Digagalkan Bea Cukai Kalbagbar

PIFA, Lokal - Sebanyak 50,3 ribu kilogram rotan ilegal milik CV MAS yang akan diekspor ke China melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, berhasil digagalkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) Kepala Bidang Fasilitas DJBC Kalbagbar, Beni Novri mengungkapkan, upaya penggagalan tersebut berawal dari hasil analisis tim analis Kanwil DJBC Kalbagbar dimana ditemukan indikasi adanya pelanggaran kepabeanan dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atas nama eksportir dengan inisial CV MAS ‘’Selanjutnya Petugas Bea Cukai menerbitkan Nota Hasil Intelijen (NHI) untuk melakukan penghentian dan pemeriksaan atas barang ekspor tersebut,” ujar Beni saat konferensi pers pada Selasa (27/8/2024). Lebih lanjut Beni menyampikan, sesuai ketentuan yang berlaku karena sampai dengan batas waktu yang diberikan, pemilik barang atau kuasanya tidak hadir maka dilakukan pemeriksaan jabatan oleh petugas KPPBC TMP B Pontianak dengan disaksikan oleh pihak pengusaha TPS/PT Pelindo Pontianak pada Kamis (15/8/2024). Hasil pemeriksaan terhadap 8 kontainer berukuran 20 feet pada tanggal 15 Agustus 2024 tersebut, didapati seluruhnya berisi rotan berbagai bentuk dan ukuran, sebanyak 861 package dengan berat kurang lebih 50.307 kg dengan perkiraan nilai barang sebesar 2 miliar 597 juta. Pada Kamis (22/8/2024), penanganan perkara ini dilimpahkan dari Bea Cukai Pontianak ke Kantor Wilayah Bea Cukai Kalbagbar, dan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) pun diterbitkan. “Modus pelanggaran yang dilakukan adalah mengkamuflase ekspor rotan menjadi kelapa dengan tujuan China," terang Beni. Beni menegaskan, dalam kasus ini, pihaknya menerapkan Pasal 103 Undang-Undang Kepabeanan yang mengatur pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda hingga Rp5 miliar. Seban berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan, rotan mentah termasuk salah satu barang yang dilarang untuk diekspor.  “Penindakan ini merupakan komitmen nyata Bea Cukai dalam penegakan hukum di bidang kepabeanan dan cukai secara profesional dan transparan. Dengan adanya penindakan ini, diharapkan dapat menjadi perhatian pada eksportir untuk melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.

Pontianak
| Kamis, 29 Agustus 2024

Internasional

Foto: Politisi Sayap Kanan Bakar Alquran, PM Swedia: Kami Tidak Akan Pernah Menerimanya! | Pifa Net

Politisi Sayap Kanan Bakar Alquran, PM Swedia: Kami Tidak Akan Pernah Menerimanya!

Berita Internasional, PIFA - Situasi di Swedia sedang memanas. Kitab suci Alquran dibakar oleh kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia yang dipimpin oleh politisi sayap kanan Rasmus Paludan. Tindakan ini memicu demonstrasi yang berakhir ricuh dan mengakibatkan sembilan polisi luka-luka. Insiden tersebut bermula saat Paludan dan partainya Stram Kurs membakar kitab suci umat Muslim di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada hari Kamis (15/4). Dikutip dari Anadolu, wilayah tersebut ditempati oleh mayoritas penganut agama Islam.  Demi menentang tindakan ini, ratusan orang mengadakan unjuk rasa. Meski mendapat sejumlah protes dari banyak warga, Paludan tetap meneruskan aksinya. Sedangkan aksi unjuk rasa tersebut pun berujung ricuh.  Menurut rekaman di lokasi kejadian, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menyerang mobil polisi. Sejumlah anggota kepolisian pun dilarikan ke rumah sakit sebagai akibat dari kerusuhan. "Suasana menjadi agresif dan ada serangan terhadap polisi di tempat kejadian," jelas salah satu Juru Bicara Polisi Swedia, Asa Willsund, kepada penyiar SVT dikutip AFP. Keadaan berangsur pulih usai polisi mundur. Namun, keesokan harinya, Jumat (15/5) bentrokan dengan polisi Swedia kembali terjadi. Kali ini, sembilan anggota pasukan keamanan menjadi korban luka. Terkait hal ini, Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala. Menurut politisi Swedia kelahiran Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan politisi anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlangsung di berbagai daerah di Swedia. Yuksel menambahkan bahwa Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang penduduknya banyak menganut agama Islam dan dekat masjid untuk melancarkan provokasi. Insiden ini pun juga menjadi perhatian Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson. Politisi kelahiran Uppsala, Swedia ini mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh Paludan. "Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, baik berselera baik atau buruk, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan," jelas Anders seperti dikutip AFP pada hari Sabtu (16/4) lalu. Menurutnya, aksi Paludan bertujuan menghasut agar terjadi kericuhan dan saling lawan. "Kami tak akan pernah menerimanya. Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang dia (Paludan) ingin lihat. Tujuannya untuk menghasut orang agar saling melawan," pungkasnya. Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakannya yang dianggap memecah persatuan. Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi. Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Alquran di Brussel. (b) 

Swedia
| Minggu, 17 April 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5