Tiga Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Pontianak Dibekuk, Satu Pelaku Gunakan Uang untuk Judol dan Sabu
Pontianak | Senin, 12 Mei 2025
Pelaku yang diamankan oleh pihak kepolisian. (Dok. Istimewa)
Pontianak | Senin, 12 Mei 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melakukan safari politik di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/1/2024). Prabowo disambut Panglima Jilah Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dalam agenda Bahaupm Bide Bahana di Kluwiland di Pontianak. Dalam tradisi masyarakat adat Dayak, Bahaupm Bide Bahana merupakan simbol pertemuan antara rakyat dan pemimpinnya. Panglima Jilah, menyatakan dukungannya terhadap Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 14 Februari mendatang. Sementara itu, Prabowo Subianto menyambut dukungan tersebut dengan menyampaikan sejumlah komitmennya, untuk memperjuangkan masyarakat adat Dayak, terutama di Kalimantan Barat. "Saya merasa sangat terhormat," ujar Prabowo. Di hadapan Pasukan Merah yang mengenakan pakaian khas tradisional itu, Prabowo menceritakan kedekatannya dengan masyarakat Dayak sejak dia mengemban tugas di militer. Prabowo mengatakan, banyak belajar tentang kehidupan dengan relawan-relawan pasukan Dayak saat bertugas. Menurutnya, masyarakat Dayak merupakan orang-orang tangguh. "Mereka ikut saya, kita operasi di Timor Timur dan daerah lain. Mereka mengajarkan kita ilmu-ilmu bertahan hidup di hutan. Melacak jejak dan ilmu perang. Dulu pasukan saya jago menyumpit, katanya. Prabowo memberikan apresiasi setingginya terhadap masyarakat adat Dayak yang dengan teguh membela kepentingan bangsa dan negara. "Saudara-saudara dan keturunanmu hasus memikmati keadilan. Harus menikmati perbaikan kehidupan adat budaya yang harus di jaga dan menjunjung bhineka tunggal ika," katanya. Prabowo mengatakan, akan meningkatkan program Kementerian Pertahanan yang membangun lembaga pendidikan pertahanan untuk generasi muda di Indonesia. Nantinya sekolah itu juga akan dibangun di Kalimantan. "Kami membangun SMA Taruna Nusantara. Dan saya akan meminta petunjuk Presiden untuk lokasi di Kalimantan," ujarnya. Prabowo menjanjikan akan mengakomodir anak-anak daerah di Kalbar, khususnya warga Dayak yang ingin bersekolah di lembaga pendidikan pertahanan tersebut. "Sebelum dibangun di Kalimantan, saya siap membawa anak-anak Dayak untuk sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang," katanya. Hal ini, kata Prabowo merupakan bentuk kepedulian pasangan Capres Prabowo-Gibran terhadap generasi penerus masyarakat adat, untuk memperoleh kehidupan yang layak. Usai bertemu Pasukan Merah TBBR, Prabowo melanjutkan safari politik di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya. Ribuan massa pendukung antusias menyambut Capres nomor dua tersebut. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal - Sebanyak 50,3 ribu kilogram rotan ilegal milik CV MAS yang akan diekspor ke China melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, berhasil digagalkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) Kepala Bidang Fasilitas DJBC Kalbagbar, Beni Novri mengungkapkan, upaya penggagalan tersebut berawal dari hasil analisis tim analis Kanwil DJBC Kalbagbar dimana ditemukan indikasi adanya pelanggaran kepabeanan dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atas nama eksportir dengan inisial CV MAS ‘’Selanjutnya Petugas Bea Cukai menerbitkan Nota Hasil Intelijen (NHI) untuk melakukan penghentian dan pemeriksaan atas barang ekspor tersebut,” ujar Beni saat konferensi pers pada Selasa (27/8/2024). Lebih lanjut Beni menyampikan, sesuai ketentuan yang berlaku karena sampai dengan batas waktu yang diberikan, pemilik barang atau kuasanya tidak hadir maka dilakukan pemeriksaan jabatan oleh petugas KPPBC TMP B Pontianak dengan disaksikan oleh pihak pengusaha TPS/PT Pelindo Pontianak pada Kamis (15/8/2024). Hasil pemeriksaan terhadap 8 kontainer berukuran 20 feet pada tanggal 15 Agustus 2024 tersebut, didapati seluruhnya berisi rotan berbagai bentuk dan ukuran, sebanyak 861 package dengan berat kurang lebih 50.307 kg dengan perkiraan nilai barang sebesar 2 miliar 597 juta. Pada Kamis (22/8/2024), penanganan perkara ini dilimpahkan dari Bea Cukai Pontianak ke Kantor Wilayah Bea Cukai Kalbagbar, dan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) pun diterbitkan. “Modus pelanggaran yang dilakukan adalah mengkamuflase ekspor rotan menjadi kelapa dengan tujuan China," terang Beni. Beni menegaskan, dalam kasus ini, pihaknya menerapkan Pasal 103 Undang-Undang Kepabeanan yang mengatur pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda hingga Rp5 miliar. Seban berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan, rotan mentah termasuk salah satu barang yang dilarang untuk diekspor. “Penindakan ini merupakan komitmen nyata Bea Cukai dalam penegakan hukum di bidang kepabeanan dan cukai secara profesional dan transparan. Dengan adanya penindakan ini, diharapkan dapat menjadi perhatian pada eksportir untuk melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Situasi di Swedia sedang memanas. Kitab suci Alquran dibakar oleh kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia yang dipimpin oleh politisi sayap kanan Rasmus Paludan. Tindakan ini memicu demonstrasi yang berakhir ricuh dan mengakibatkan sembilan polisi luka-luka. Insiden tersebut bermula saat Paludan dan partainya Stram Kurs membakar kitab suci umat Muslim di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada hari Kamis (15/4). Dikutip dari Anadolu, wilayah tersebut ditempati oleh mayoritas penganut agama Islam. Demi menentang tindakan ini, ratusan orang mengadakan unjuk rasa. Meski mendapat sejumlah protes dari banyak warga, Paludan tetap meneruskan aksinya. Sedangkan aksi unjuk rasa tersebut pun berujung ricuh. Menurut rekaman di lokasi kejadian, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menyerang mobil polisi. Sejumlah anggota kepolisian pun dilarikan ke rumah sakit sebagai akibat dari kerusuhan. "Suasana menjadi agresif dan ada serangan terhadap polisi di tempat kejadian," jelas salah satu Juru Bicara Polisi Swedia, Asa Willsund, kepada penyiar SVT dikutip AFP. Keadaan berangsur pulih usai polisi mundur. Namun, keesokan harinya, Jumat (15/5) bentrokan dengan polisi Swedia kembali terjadi. Kali ini, sembilan anggota pasukan keamanan menjadi korban luka. Terkait hal ini, Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala. Menurut politisi Swedia kelahiran Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan politisi anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlangsung di berbagai daerah di Swedia. Yuksel menambahkan bahwa Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang penduduknya banyak menganut agama Islam dan dekat masjid untuk melancarkan provokasi. Insiden ini pun juga menjadi perhatian Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson. Politisi kelahiran Uppsala, Swedia ini mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh Paludan. "Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, baik berselera baik atau buruk, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan," jelas Anders seperti dikutip AFP pada hari Sabtu (16/4) lalu. Menurutnya, aksi Paludan bertujuan menghasut agar terjadi kericuhan dan saling lawan. "Kami tak akan pernah menerimanya. Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang dia (Paludan) ingin lihat. Tujuannya untuk menghasut orang agar saling melawan," pungkasnya. Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakannya yang dianggap memecah persatuan. Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi. Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Alquran di Brussel. (b)