Timnas Futsal Indonesia Kejutkan Jepang di 4Nations World Series
Indonesia | Sabtu, 1 Februari 2025
Skuad Timnas Futsal Indonesia mengalahkan Jepang 1-0. (ANTARA FOTO)
Indonesia | Sabtu, 1 Februari 2025
Pifabiz
Pifabiz - Nirina Zubir tampak girang mendengar terdakwa kasus mafia tanah keluarganya dituntut 15 tahun penjara. Dalam sidang itu, terdakwa Riri Khasmita dan Ediiriant dinyatakan bersalah atas tindak pidana pemalsuan surat. "Satu menyatakan terdakwa satu Riri Kasmita dan Terdakwa dua Ediirianto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menggunakan akta otentik palsu yang dilakukan secara bersama sama," kata Jaksa, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, mengutip okezone.com, pada Selasa, (2/8/2022). Selain dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, mantan asisten Ibunda Nirina Zubir serta suaminya itu dikenakan denda sebesar Rp 1 miliar. "Dalam dakwaan kedua menjatuhkan pidana kepada terdakwa satu Riri Kasmita dan Terdakwa dua Ediirianto dengan pidana maksimal selama 15 tahun dikurangi seluruhnya dalam masa tahanan yan sedang dijalani dengan pertimbangan terdakwa tetap ditahan. Dibebani membayar denda Rp 1 Miliar rupiah subsider 6 bulan kurungan," ungkap jaksa. Diketahui, ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan mafia tanah ini, yakni Riri Khasmita dan suaminya, Ediirianto. Tersangka lainnya yakni Faridah, Ina Rosalina, dan Erwin Riduan merupakan notaris dan pejabat pembuat akta tanah atau PPAT. Diduga ada enam sertifikat tanah milik ibunda sang artis yang diambil. Akibatnya, keluarga Nirina mengalami kerugian mencapai Rp 17 miliar. (b)
Lokal
PIFA, Lokal - Tidak hanya Kabupaten Bengkayang, bencana banjir di Kalimantan Barat juga melanda Kabupaten Sambas. Sejak beberapa hari belakangan, hujan deras memicu banjir di Sambas hingga hampir merata di 15 kecamatan dan 45 desa. Berdasarkan data BPBD Kalbar, hingga Minggu (5/3/2023) siang, banjir tersebut membuat ratusan masyarakat mengungsi. Serta ribuan rumah terendam banjir. Dari 15 kecamatan dan 45 desa tersebut, BPBD Kalbar mencatat warga terdampak 3.023 Kepala Keluarga dan sekitar 11.168 jiwa terdampak serta 2.984 unit rumah terendam. Ketinggian air mulai dari 1 hingga 2 meter. Kecamatan yang terendam banjir diantaranya, Sajingan Besar, Sejangkung, Galing, Sambas, Tekarang, Pemangkat, Tebas, Selakau Timur, Sajad, Jawai Selatan, Jawai, Salatiga, Selakau, Teluk Keramat dan Subah. “Akibat banjir tersebut sekitar 280 jiwa harus mengungsi lantaran rumahnya sangat terdampak banjir,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel dalam keterangan tertulis. Sementara itu, Bupati Sambas, Satono beserta Forkopimda meninjau langsung salah satu titik banjir di Dusun Lubuk Lagak, Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Sabtu (4/3/2023) sore. Sedikitnya, ada 412 rumah warga yang terendam banjir di sana. Sejumlah warga sudah mengungsi ke tempat keluarga terdekat. Satono mengatakan, pemukiman penduduk di Lubuk Lagak sudah direndam banjir selama tiga hari. Kondisi itu disebabkan hujan deras yang melanda beberapa hari ini. "Pesan saya bagi warga yang rumahnya terendam banjir, listrik tolong dimatikan, anak-anak tolong di jaga. Terutama bagi mereka yang belum bisa berenang," katanya. Bupati Satono minta korban banjir di Lubuk Lagak waspada terhadap hewan berbisa dan bahaya aliran listrik. Dia mengingatkan, bahwa keselamatan warga baik itu orang dewasa maupun anak-anak adalah prioritas. Pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, segera menyalurkan bantuan ke korban banjir di Lubuk Lagak. "Kepala desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki," katanya. Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Dagang, Su'aib mengatakan, banjir yang melanda desanya itu, menghentikan aktivitas mencari nafkah bagi warga setempat yang rata-rata berkebun. "Menghentikan aktivitas yang mencari nafkah. Banjir ini membuat kita tak bisa berkebun," katanya. Sementara terkait bantuan yang ssbagian telah disalurkan, Su'aib mastikan bantuan tersebut akan segera disalurkan tepat sasaran. "Kami akan segera distribusikan bantuan sosial ini kepada masyarakat yang berhak menerimanya," katanya. (ap)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Dampak kerusakan akibat banjir di Pakistan diperkirakan lebih dari $10 miliar. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pakistan Ahsan Iqbal kepada kantor berita Reuters pada Senin (29/8/2022). "Saya pikir itu akan menjadi besar. Sejauh ini, sejak awal, perkiraan awal adalah bahwa itu besar, lebih tinggi dari $ 10 miliar," kata Ahsan Iqbal, dikutip dari Reuters. Banjir bandang yang terparah ini disebabkan oleh hujan monsun. Banjir telah menghanyutkan jalan, tanaman, infrastruktur dan jembatan, menewaskan sedikitnya lebih 1.000 orang dalam beberapa pekan terakhir dan mempengaruhi lebih dari 33 juta, lebih dari 15% dari 220 juta penduduk negara itu. "Orang-orang benar-benar kehilangan mata pencaharian mereka," lanjut Iqbal. Iqbal menilai banjir baru-baru ini paling buruk daripada yang terjadi pada 2010. Pada tahun tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai mengeluarkan seruan bencana terbesar yang pernah ada. Hingga saat ini, banjir musiman yang melanda Pakistan sejak Juni lalu ini menyebabkan 1.033 orang tewas. Menurut Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman, bencana tersebut disebabkan oleh perubahan iklim. Pemerintah setempat menetapkan banjir itu sebagai "bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim dengan proporsi epik". "33 juta telah terdampak, dengan cara yang berbeda; angka tunawisma terakhir sedang dinilai. Penilaian kebutuhan sedang dilakukan, kita harus membuat flash banding internasional PBB; ini bukan tugas satu negara atau satu provinsi, ini adalah bencana yang disebabkan oleh iklim," terang Sherry Rehman (28/8), mengutip Reuters. (yd) Menteri mengatakan mungkin perlu lima tahun untuk membangun kembali dan merehabilitasi negara, sementara dalam waktu dekat akan dihadapkan dengan kekurangan pangan akut.Untuk mengurangi kekurangan pangan, Menteri Keuangan Miftah Ismail mengatakan negara itu dapat mempertimbangkan untuk mengimpor sayuran dari saingan berat India