Berikut 6 tips keuangan agar bisa menghadapi ancaman resesi 2023. (Foto Ilustrasi: ANTARA/HO/Pexels)

Berita Lifestyle, PIFA - 

 

Wacana akan terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2023 membuat sejumlah orang ketakutan karena akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup.

Kepala kanal digital di Sequis Antonius Tan mengatakan sebaiknya masyarakat mulai mengatur keuangan dengan bijak.

"Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai mengatur keuangan dengan bijak. Mulailah dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar," kata Tan melansir Antara.

Sedikitnya terdapat enam hal yang perlu dilakukan agar tidak panik saat resesi benar-benar datang.

1. Skala prioritas

Membuat skala prioritas sangat penting untuk menjaga keuangan Anda tetap sehat.

Buatlah daftar skala prioritas sebagai berikut:

Kebutuhan penting dan harus didahulukan; penting, namun, masih bisa ditunda; penting dan bisa ditunda; dan tidak penting serta tidak harus dipenuhi.

2. Jaga penghasilan

Resesi seringkali membuat pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat tinggi sehingga penting untuk membuat antisipasi.

Salah satunya dengan mempertahankan kekuatan finansial supaya kebutuhan pokok tetap terpenuhi dan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan tambahan, tentu yang tidak mengganggu pekerjaan utama, supaya penghasilan bisa bertambah.

3. Belanja sesuai kebutuhan

Keluarkanlah uang Anda hanya untuk sesuatu yang memang Anda butuhkan dan bukan sekedar Anda inginkan.

Anda dapat menggunakan skala prioritas yang sudah dibuat sebelumnya agar kebutuhan primer dapat terpenuhi.

"Belanja harus tetap dilakukan masyarakat karena konsumsi masyarakat penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tidak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung perekonomian nasional maka gunakan uang Anda dengan bijak, yakni saat resesi, belanja untuk kebutuhan pokok dan yang penting-penting dahulu," kata Tan.

4. Dana darurat

Dana darurat selalu penting untuk dipersiapkan dalam kondisi resesi atau pun tidak.

Jika Anda sudah terbiasa membuat dana darurat, pertimbangkan untuk memperbesar jumlahnya guna menghadapi resesi.

Rumus dana darurat adalah tiga kali dari pengeluaran bulanan bagi lajang dan enam kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berkeluarga.

5. Asuransi jiwa dan kesehatan

Jika sudah bijak mengatur pengeluaran dan berbelanja berdasarkan skala prioritas, mungkin masih tersedia dana untuk asuransi. Asuransi yang perlu dimiliki antara lain adalah kesehatan dan jiwa.

6. Investasi

Jika sudah memiliki dana darurat, tabungan dan asuransi, adalah langkah yang baik untuk mengembangkan aset yang ada dengan berinvestasi. Investasi berguna untuk menjaga nilai aset, yang belum tentu sama pada tahun-tahun mendatang karena inflasi.

Instrumen investasi risiko rendah seperti reksa dana pasar uang dan surat berharga negara bisa menjadi pilihan untuk kondisi saat ini.

Berita Lifestyle, PIFA - 

 

Wacana akan terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2023 membuat sejumlah orang ketakutan karena akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup.

Kepala kanal digital di Sequis Antonius Tan mengatakan sebaiknya masyarakat mulai mengatur keuangan dengan bijak.

"Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai mengatur keuangan dengan bijak. Mulailah dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar," kata Tan melansir Antara.

Sedikitnya terdapat enam hal yang perlu dilakukan agar tidak panik saat resesi benar-benar datang.

1. Skala prioritas

Membuat skala prioritas sangat penting untuk menjaga keuangan Anda tetap sehat.

Buatlah daftar skala prioritas sebagai berikut:

Kebutuhan penting dan harus didahulukan; penting, namun, masih bisa ditunda; penting dan bisa ditunda; dan tidak penting serta tidak harus dipenuhi.

2. Jaga penghasilan

Resesi seringkali membuat pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat tinggi sehingga penting untuk membuat antisipasi.

Salah satunya dengan mempertahankan kekuatan finansial supaya kebutuhan pokok tetap terpenuhi dan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan tambahan, tentu yang tidak mengganggu pekerjaan utama, supaya penghasilan bisa bertambah.

3. Belanja sesuai kebutuhan

Keluarkanlah uang Anda hanya untuk sesuatu yang memang Anda butuhkan dan bukan sekedar Anda inginkan.

Anda dapat menggunakan skala prioritas yang sudah dibuat sebelumnya agar kebutuhan primer dapat terpenuhi.

"Belanja harus tetap dilakukan masyarakat karena konsumsi masyarakat penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tidak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung perekonomian nasional maka gunakan uang Anda dengan bijak, yakni saat resesi, belanja untuk kebutuhan pokok dan yang penting-penting dahulu," kata Tan.

4. Dana darurat

Dana darurat selalu penting untuk dipersiapkan dalam kondisi resesi atau pun tidak.

Jika Anda sudah terbiasa membuat dana darurat, pertimbangkan untuk memperbesar jumlahnya guna menghadapi resesi.

Rumus dana darurat adalah tiga kali dari pengeluaran bulanan bagi lajang dan enam kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berkeluarga.

5. Asuransi jiwa dan kesehatan

Jika sudah bijak mengatur pengeluaran dan berbelanja berdasarkan skala prioritas, mungkin masih tersedia dana untuk asuransi. Asuransi yang perlu dimiliki antara lain adalah kesehatan dan jiwa.

6. Investasi

Jika sudah memiliki dana darurat, tabungan dan asuransi, adalah langkah yang baik untuk mengembangkan aset yang ada dengan berinvestasi. Investasi berguna untuk menjaga nilai aset, yang belum tentu sama pada tahun-tahun mendatang karena inflasi.

Instrumen investasi risiko rendah seperti reksa dana pasar uang dan surat berharga negara bisa menjadi pilihan untuk kondisi saat ini.

0

0

You can share on :

0 Komentar