Tips memilih Babysitter yang dapat dipercaya, salah satunya yang pernah ikuti pelatihan kerja. (Ilustrasi: Freepik)

PIFA, Lifestyle - Kasus kekerasaan seorang babysitter kepada anak asuhnya kembali terjadi. Kali ini menimpa anak selebgram Aghnia Punjabi yang dianiaya oleh babysitternya hingga mengalami luka memar dan lebam dibagian mata. Saat ini pengasuhnya itu pun telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Berkaca dari kasus tersebut, memilih babysitter yang amanah dan dapat memahami pekerjaannya memang bukanlah hal yang mudah. Para orang tua perlu memastikan bahwa pengasuh Si Kecil adalah orang yang bisa memberikan rasa aman dan pengasuhan yang baik, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran saat sedang beraktivitas di luar rumah.

Jika kamu sedang memilih babysitter untuk membantu mengasuh Si Kecil, pertimbangkan dahulu beberapa hal di bawah ini.

1. Pilih Babysitter yang Pernah Mengikuti Pelatihan Kerja

Carilah pengasuh anak dari yayasan atau penyalur baby sitter yang terpercaya. Para orang tua juga bisa mencari rekomendasi dari teman atau kerabat yang pernah menggunakan jasanya. Jika memang baby sitter yang kamu rekrut bukan dari referensi orang terdekat, mintalah minimal tiga kontak orang yang bisa dimintai keterangan perihal babysitter tersebut.

2. Kenali Latar Belakang Keluarganyanya

Mengenal latar belakang keluarganya juga merupakan proses yang penting. Misalnya, status pernikahan atau hubungan dengan anak-anaknya sendiri. Contohnya, apakah mereka sedang menanggung beban keuangan tersendiri. Sebab, hal itu akan mempengaruhi cara calon babysitter mengasuh anak Anda kelak.

3. Cari Tahu Riwayat Pekerjaan Sebelumnya

Ibarat perusahaan yang tengah mencari karyawan, pastikan menelusuri riwayat pekerjaan sebelumnya. Tanyakan pengalaman calon baby sitter, berapa lama mengasuh anak, serta alasan mengapa ia tidak melanjutkan pekerjaannya.

4. Observasi Kinerja Selama 2 Minggu

Setidaknya jangan langsung lepaskan anak untuk diasuh berdua saja oleh baby sitter. Sediakan waktu 1-2 minggu untuk mengamati bagaimana perangainya saat berinteraksi dengan anak.

5. Diskusikan Aturan Kerja

Idealnya, diskusikan juga aturan kerja yang berlaku di rumah kalau perlu libatkan ia saat peraturan ini dibuat. Misalnya, kapan waktunya baby sitter beristirahat, atau buat kesepakatan bahwa ia tidak boleh memegang ponsel sama sekali saat bersama anak agar lebih fokus mengawasi si buah hati.

6. Kenali Kondisi Kesehatan Mentalnya

Selain itu, penting pula mencari tahu tentang kepribadiannya. Apakah orangnya tertutup, terbuka, atau mudah emosi. Para orang tua juga bisa melihat sisi lainnya, seperti seberapa inisiatif dan jujur dalam sehari-hari, atau potensi perilaku buruk yang dapat muncul di kemudian hari. Dengan begitu, Anda akan tahu ketika sudah mengasuh si kecil, apa risiko yang akan mungkin muncul. (ly)

PIFA, Lifestyle - Kasus kekerasaan seorang babysitter kepada anak asuhnya kembali terjadi. Kali ini menimpa anak selebgram Aghnia Punjabi yang dianiaya oleh babysitternya hingga mengalami luka memar dan lebam dibagian mata. Saat ini pengasuhnya itu pun telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Berkaca dari kasus tersebut, memilih babysitter yang amanah dan dapat memahami pekerjaannya memang bukanlah hal yang mudah. Para orang tua perlu memastikan bahwa pengasuh Si Kecil adalah orang yang bisa memberikan rasa aman dan pengasuhan yang baik, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran saat sedang beraktivitas di luar rumah.

Jika kamu sedang memilih babysitter untuk membantu mengasuh Si Kecil, pertimbangkan dahulu beberapa hal di bawah ini.

1. Pilih Babysitter yang Pernah Mengikuti Pelatihan Kerja

Carilah pengasuh anak dari yayasan atau penyalur baby sitter yang terpercaya. Para orang tua juga bisa mencari rekomendasi dari teman atau kerabat yang pernah menggunakan jasanya. Jika memang baby sitter yang kamu rekrut bukan dari referensi orang terdekat, mintalah minimal tiga kontak orang yang bisa dimintai keterangan perihal babysitter tersebut.

2. Kenali Latar Belakang Keluarganyanya

Mengenal latar belakang keluarganya juga merupakan proses yang penting. Misalnya, status pernikahan atau hubungan dengan anak-anaknya sendiri. Contohnya, apakah mereka sedang menanggung beban keuangan tersendiri. Sebab, hal itu akan mempengaruhi cara calon babysitter mengasuh anak Anda kelak.

3. Cari Tahu Riwayat Pekerjaan Sebelumnya

Ibarat perusahaan yang tengah mencari karyawan, pastikan menelusuri riwayat pekerjaan sebelumnya. Tanyakan pengalaman calon baby sitter, berapa lama mengasuh anak, serta alasan mengapa ia tidak melanjutkan pekerjaannya.

4. Observasi Kinerja Selama 2 Minggu

Setidaknya jangan langsung lepaskan anak untuk diasuh berdua saja oleh baby sitter. Sediakan waktu 1-2 minggu untuk mengamati bagaimana perangainya saat berinteraksi dengan anak.

5. Diskusikan Aturan Kerja

Idealnya, diskusikan juga aturan kerja yang berlaku di rumah kalau perlu libatkan ia saat peraturan ini dibuat. Misalnya, kapan waktunya baby sitter beristirahat, atau buat kesepakatan bahwa ia tidak boleh memegang ponsel sama sekali saat bersama anak agar lebih fokus mengawasi si buah hati.

6. Kenali Kondisi Kesehatan Mentalnya

Selain itu, penting pula mencari tahu tentang kepribadiannya. Apakah orangnya tertutup, terbuka, atau mudah emosi. Para orang tua juga bisa melihat sisi lainnya, seperti seberapa inisiatif dan jujur dalam sehari-hari, atau potensi perilaku buruk yang dapat muncul di kemudian hari. Dengan begitu, Anda akan tahu ketika sudah mengasuh si kecil, apa risiko yang akan mungkin muncul. (ly)

0

0

You can share on :

0 Komentar