Ilustrasi kompor. Modena

Ilustrasi kompor. Modena

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleTips Rawat Kompor agar Awet dan Aman Digunakan

Tips Rawat Kompor agar Awet dan Aman Digunakan

Lifestyle | Senin, 10 November 2025

PIFA, Lifestyle — Kompor menjadi salah satu peralatan dapur yang paling sering digunakan setiap hari, mulai dari menyiapkan sarapan hingga makan malam. Namun karena intensitas pemakaiannya yang tinggi, kompor berisiko mengalami kerusakan lebih cepat jika tidak dirawat dengan baik.

Head of Customer Care MODENA, Rully Sujarko, mengatakan banyak pengguna baru melakukan perawatan hanya setelah kompor bermasalah. Padahal pemeriksaan rutin bisa mencegah kerusakan sejak dini.

“Dengan perawatan yang benar, Anda bisa memperpanjang umur kompor dan menghindari risiko seperti kebocoran gas atau api yang tidak stabil,” ujar Rully dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (8/11).

Menurutnya, perawatan dapat dimulai dengan memilih produk kompor sesuai kebutuhan. Umumnya, terdapat dua tipe kompor yang banyak digunakan di rumah tangga, yakni kompor gas dan kompor listrik, yang tersedia dalam berbagai bentuk seperti built-in, portable, dan freestanding (terintegrasi dengan oven).

Kompor gas cocok bagi pengguna yang ingin kontrol panas lebih fleksibel, sedangkan kompor listrik ideal untuk tampilan dapur modern dan perawatan yang lebih mudah. Namun, Rully mengingatkan bahwa instalasi juga berperan penting dalam menjaga keawetan kompor.

“Kompor bisa mudah rusak kalau pemasangannya tidak sesuai standar. Penggunaan regulator gas yang tidak cocok dengan spesifikasi kompor juga dapat menyebabkan kebocoran gas,” ujarnya.

Selama pemakaian, kebersihan kompor juga harus dijaga. Rully menyarankan untuk rutin membersihkan bagian luar agar tidak menumpuk minyak atau noda makanan. Setelah digunakan, permukaan kompor sebaiknya dilap dengan kain lembap dan dikeringkan. Hindari meletakkan wajan atau panci yang masih basah karena dapat memicu karat.

Untuk kompor listrik, ia menekankan pentingnya menggunakan wajan khusus induction-ready dengan ukuran sesuai spesifikasi. Wajan yang tidak sesuai dapat menyebabkan panas tidak merata dan memperpendek usia elemen pemanas.

“Dengan perawatan berkala, performa kompor tetap optimal dan risiko kerusakan bisa ditekan sejak dini, sehingga tidak perlu sering-sering melakukan servis,” tambahnya.

Rully juga menjelaskan beberapa tanda umum kerusakan yang perlu diperhatikan pengguna, salah satunya warna api berubah menjadi merah. Api yang baik seharusnya berwarna biru karena menunjukkan pembakaran sempurna.

“Api merah bisa menandakan adanya sumbatan di lubang gas atau tekanan gas yang tidak sesuai. Jika dibiarkan, hal ini dapat membuat proses memasak lebih lama dan peralatan dapur cepat gosong,” katanya.

Masalah lain yang sering muncul adalah kompor tidak menyala sama sekali, yang biasanya disebabkan oleh pemantik rusak atau baterai habis. Pengguna bisa mencoba mengganti baterai terlebih dahulu, namun jika kompor tetap tidak berfungsi, sebaiknya segera menghubungi teknisi resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Rekomendasi

Foto: Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua, Rizky Billar Ungkap Kebahagiaan | Pifa Net

Lesti Kejora Melahirkan Anak Kedua, Rizky Billar Ungkap Kebahagiaan

Pifabiz
| Rabu, 29 Januari 2025
Foto: Bayern Muenchen Kuasai Klasemen Liga Champions, Juventus di Ujung Tanduk | Pifa Net

Bayern Muenchen Kuasai Klasemen Liga Champions, Juventus di Ujung Tanduk

Sports
| Kamis, 2 Oktober 2025
Foto: 5 Minuman yang Bisa Diminum Setiap Pagi untuk Meningkatkan Imunitas | Pifa Net

5 Minuman yang Bisa Diminum Setiap Pagi untuk Meningkatkan Imunitas

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Timnas Futsal Indonesia Kejutkan Jepang di 4Nations World Series | Pifa Net

Timnas Futsal Indonesia Kejutkan Jepang di 4Nations World Series

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Samsung Galaxy Buds Core Resmi Masuk Indonesia, TWS Murah dengan ANC | Pifa Net

Samsung Galaxy Buds Core Resmi Masuk Indonesia, TWS Murah dengan ANC

Teknologi
| Kamis, 7 Agustus 2025
Foto: Nikita Mirzani dan Asisten Diperiksa Polda Metro Jaya atas Dugaan Pemerasan | Pifa Net

Nikita Mirzani dan Asisten Diperiksa Polda Metro Jaya atas Dugaan Pemerasan

Indonesia
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto:   Eks Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Gratifikasi Rp17 Miliar | Pifa Net

Eks Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Gratifikasi Rp17 Miliar

Nasional
| Kamis, 3 Juli 2025
Foto: Kalbar Food Festival Kembali Catat Rekor MURI, 1.300 Warga Minum Kopi Campur Durian | Pifa Net

Kalbar Food Festival Kembali Catat Rekor MURI, 1.300 Warga Minum Kopi Campur Durian

Pontianak
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Sancho Didekati Juventus, Rashford Masuk Radar Bayern Muenchen | Pifa Net

Sancho Didekati Juventus, Rashford Masuk Radar Bayern Muenchen

Sports
| Kamis, 3 Juli 2025
Foto: Jokowi Bantah Kirim Utusan ke PDIP Agar Tak Dipecat sebagai Kader | Pifa Net

Jokowi Bantah Kirim Utusan ke PDIP Agar Tak Dipecat sebagai Kader

Indonesia
| Sabtu, 15 Maret 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Nikita Mirzani Sebut LM Bakal Buka Suara atas Keinginannya Sendiri | Pifa Net

Nikita Mirzani Sebut LM Bakal Buka Suara atas Keinginannya Sendiri

PIFAbiz - Putri Nikita Mirzani, LM, dikabarkan akan segera berbicara mengenai berbagai permasalahan yang selama ini terjadi dalam kehidupannya. Menurut Nikita Mirzani, keputusan tersebut merupakan keinginan putrinya sendiri."Iya itu benar-benar keinginannya dia sendiri," ujar Nikita Mirzani saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, semalam.Meski demikian, Nikita Mirzani mengakui bahwa anaknya masih berada dalam fase yang labil. Oleh karena itu, LM masih berusaha mencari kebenaran dari berbagai pihak terkait peristiwa yang terjadi.Ada Pihak yang Ingin Menghancurkan Nikita?Nikita Mirzani juga menduga bahwa ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan keadaan LM untuk menyerangnya secara pribadi."Dari kemarin kan banyak yang ikut nunggangin. Namanya LM masih labil, jadi masih pengin tahu banyak hal. Mungkin dia tanyanya sama orang yang tidak tepat, atau didekatkan sama orang yang tidak suka sama saya dan ingin menghancurkan lewat anaknya," tutur Nikita Mirzani.Namun, ia bersyukur kondisi LM kini mulai membaik dan lebih terbuka terhadap orang-orang yang dipercayainya. Menurutnya, LM kini sudah bisa berbicara dengan kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, dan menyadari kesalahannya di masa lalu."Sekarang kan LM sudah ada di genggaman. LM juga semakin ke sini sudah bisa curhat sama bang Fahmi. Dia sudah mengakui kesalahannya, dia sudah tahu apa yang dia lakukan," lanjutnya.Kondisi LM Berangsur MembaikSaat ini, LM masih berada di salah satu yayasan swasta setelah sebelumnya ditempatkan di rumah aman. Nikita Mirzani memastikan bahwa kondisi putrinya terus membaik dibanding sebelumnya.Di sisi lain, Nikita Mirzani juga tengah menghadapi permasalahan hukum dengan Vadel Badjideh. Ia melaporkan Vadel atas dugaan tindak asusila terhadap anak di bawah umur dengan nomor polisi LP/B/2811/IX/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/ Polda Metro Jaya.Atas laporan tersebut, Vadel Badjideh telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini menjalani masa tahanan selama 20 hari di Polres Jakarta Selatan.Sebelumnya, LM telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi korban untuk kedua kalinya. Pemeriksaan tersebut berlangsung selama sekitar enam jam dengan jumlah pertanyaan yang berkembang dari 20 menjadi 45 pertanyaan.Kasus ini masih terus berkembang dan publik menantikan pernyataan langsung dari LM mengenai peristiwa yang terjadi.

Indonesia
| Jumat, 14 Februari 2025

Politik

Foto: Mahfud MD Sebut Ciri Pemerintah Otoriter Sudah Mulai Kelihatan | Pifa Net

Mahfud MD Sebut Ciri Pemerintah Otoriter Sudah Mulai Kelihatan

PIFA, Politik - Guru Besar Hukum Tata Negara, Mahfud MD, mengungkapkan bahwa ciri-ciri pemerintahan otoriter mulai tampak dalam beberapa waktu terakhir. Dalam acara Sekolah Hukum di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Mahfud menyoroti tindakan lembaga eksekutif yang mulai mencampuri urusan legislatif dalam proses pembuatan aturan. Mahfud mencontohkan bahwa legislatif saat ini terlihat hanya menjadi "tukang stempel" bagi keinginan eksekutif.  "Kita jangan teledor bahwa ini, perilaku-perilaku begini sudah muncul. Eksekutifnya intervensionis. Masuk ke sana, masuk ke sana, pakai bansos, pakai apa, pokoknya masuk. Enggak bisa baik-baik, injak kakinya," kata Mahfud. Ia juga menambahkan bahwa perilaku eksekutif yang intervensionis ini sangat mencolok, terutama dalam penggunaan berbagai alat seperti bantuan sosial untuk campur tangan dalam berbagai urusan. Menurut Mahfud, pola pemerintahan yang otoriter akan menghasilkan hukum yang bersifat ortodoks konservatif, di mana pembuatan aturan menjadi sentralistik dan dikendalikan dari pusat. Hukum semacam ini, lanjut Mahfud, menjadi pembenaran terhadap keinginan penguasa atau bersifat positivistik instrumentalistik. Mahfud mencontohkan hal ini dengan sebuah kasus di masa lalu ketika hukum dijadikan alat legitimasi kepentingan. "Sesuatu yang diinginkan itu dijadikan instrumen pembenar, dipositifkan menjadi hukum positif. Saya ingin umur calon kepala desa sekian. Lho enggak bisa, pak, ya (dipaksa) dipositifkan bagaimana caranya, suruh DPR ubah, suruh KPU, suruh pengadilan, langgar semua prosedur yang tersedia," kata Mahfud mencontohkan hukum jadi pembenar keinginan. Ia juga membandingkan dengan masa rezim Orde Baru, di mana aturan dibuat untuk memenuhi keinginan pribadi tertentu, seperti pembuatan pabrik mobil nasional yang didukung oleh kebijakan pemerintah tanpa memperhatikan prosedur yang benar. Mahfud menegaskan bahwa ciri negara demokratis sangat berbeda dengan pemerintahan otoriter. Dalam negara demokratis, legislatif menjadi penentu utama dalam pembuatan undang-undang dengan melibatkan aspirasi rakyat, bukan sekadar kehendak elite.  "Legislatif menjadi penentu. Legislatif itu menentukan. Bukan menentukan, tetapi diam-diam dicokok. Kamu menentukan, tetapi disuruh menentukan. Ini, lo, yang kamu tentukan. Dipesan. Itu tidak demokratis," ujar dia. Ia juga menyebutkan bahwa dalam negara demokratis, interpretasi hukum harus dibatasi agar tidak sewenang-wenang.  "Undang-undang sudah berbunyi begini, jangan sembarangan menafsirkan hukum," tambahnya. Mahfud menekankan pentingnya metode yang tepat dalam menafsirkan hukum agar implementasinya tidak dilakukan secara sewenang-wenang, menjaga agar hukum tetap sesuai dengan semangat demokrasi dan keadilan.  

Indonesia
| Jumat, 14 Juni 2024

Sports

Foto: Skuad Garuda Semakin Lengkap di Sydney, Siap Hadapi Tim Kangguru | Pifa Net

Skuad Garuda Semakin Lengkap di Sydney, Siap Hadapi Tim Kangguru

PIFA.CO.ID, SPORTS - Timnas Indonesia semakin solid menjelang laga krusial melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C. Tiga pemain tambahan, Emil Audero Mulyadi, Dean James, dan Joey Mathijs Pelupessy, resmi bergabung di Sydney, memperkuat komposisi tim asuhan Patrick Kluivert.Emil Audero dan Joey Pelupessy lebih dulu tiba di hotel tim pada Selasa dini hari waktu setempat, disusul Dean James yang mendarat pukul 07.00 pagi. Emil sebelumnya membela Palermo dalam laga Serie B Italia melawan Cremonese yang berakhir 2-3, sementara Joey tampil untuk Lommel SK di Divisi 2 Liga Belgia, kalah 0-1 dari Patro Eisden. Berbeda dengan keduanya, Dean James sukses membantu Go Ahead Eagles menang 1-0 atas Willem II di Eredivisie Belanda.Skuad Garuda juga diperkuat sejumlah pemain dari liga luar negeri lainnya. Thom Haye dari Almere City berangkat pada 15 Maret 2026 setelah bermain imbang 1-1 melawan NAC. Justin Hubner menyusul dari Inggris usai membela Wolves U-21 dalam kemenangan 1-0 atas Reading U-21 pada 14 Maret 2026. Sandy Walsh berangkat dari Jepang setelah mencatat satu assist dalam kemenangan 4-1 Yokohama Marinos atas Shanghai Port di AFC Champions League pada 11 Maret 2026. Sementara itu, Rafael Struick terakhir tampil pada 8 Maret 2026 saat Brisbane Roar bermain imbang 1-1 dengan Adelaide United di Liga Australia.Kehadiran mereka semakin memperkuat tim yang kini fokus menjalani latihan taktik dan adaptasi cuaca sebelum duel melawan Australia di Sydney Football Stadium, Kamis 20 Maret 2026."Alhamdulillah, skuad kita sudah semakin lengkap. Emil dan Joey sudah tiba lebih awal, kemudian Dean tadi pagi. Kami berharap mereka bisa segera beradaptasi dengan tim dan menjalani persiapan dengan baik," ujar Sumardji, Manajer Timnas Indonesia.

Australia
| Selasa, 18 Maret 2025
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5