Foto: Inews Kalbar

Berita Sintang, PIFA - Personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif 144/JY ikut dalam tradisi tradisi nugal padi atau menanam padi secara tradisional yang dilakukan suku Dayak di perbatasan wilayah Sintang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini sekaligus salah satu wujud kedekatan dengan rakyat sehingga terwujud kemanunggalan TNI, Minggu (17/10/2021).

 Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY Letkol Inf Andri Suratman, mengatakan tradisi nugal merupakan kebudayaan gotong-royong dan persatuan masyarakat suku Dayak.

"Personel Satgas Pamtas ikut dalam tradisi nugal padi masyarakat suku Dayak yang sudah dilakukan turun temurun. Kami melihat dari tradisi itu memiliki nilai semangat gotong-royong dan rasa persatuan masyarakat," ujarnya.

Dia menjelaskan, personel Satgas terjun langsung bersama warga untuk menanam padi tradisi nugal di Dusun Sungai Enteli Desa Neraci Jaya, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang . 

"Masyarakat saling membantu bergotong-royong menanam padi dari ladang satu ke ladang yang lainnya secara bergantian, tradisi peninggalan nenek moyang suku Dayak itu menunjukkan masyarakat hidup dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan semangat gotong-royong," katanya.

Salah satu pemilik ladang Tinus (45) warga Desa Neraci Kecamatan Ketungau Hulu mengatakan, nugal padi warisan peninggalan nenek moyang mereka yang sampai saat ini masih terus dipertahankan dengan cara berladang.

"Ladang kami tanami padi untuk memenuhi kebutuhan beras, saat menugal padi kami juga menggelar ritual adat sebelum benih padi kami tanam," sampainya. 
 
Dia juga berterima kasih, kepada anggota Satgas Pamtas yang ikut serta bersama masyarakat adat berbaur sehingga terjalin rasa kekeluargaan antara masyarakat dan TNI.

“Kami merasa Satgas Pamtas seperti bagian dari keluarga kami selaku masyarakat biasa tidak ada batas, saling membantu dan bersenda gurau," paparnya.

Berita Sintang, PIFA - Personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif 144/JY ikut dalam tradisi tradisi nugal padi atau menanam padi secara tradisional yang dilakukan suku Dayak di perbatasan wilayah Sintang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini sekaligus salah satu wujud kedekatan dengan rakyat sehingga terwujud kemanunggalan TNI, Minggu (17/10/2021).

 Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY Letkol Inf Andri Suratman, mengatakan tradisi nugal merupakan kebudayaan gotong-royong dan persatuan masyarakat suku Dayak.

"Personel Satgas Pamtas ikut dalam tradisi nugal padi masyarakat suku Dayak yang sudah dilakukan turun temurun. Kami melihat dari tradisi itu memiliki nilai semangat gotong-royong dan rasa persatuan masyarakat," ujarnya.

Dia menjelaskan, personel Satgas terjun langsung bersama warga untuk menanam padi tradisi nugal di Dusun Sungai Enteli Desa Neraci Jaya, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang . 

"Masyarakat saling membantu bergotong-royong menanam padi dari ladang satu ke ladang yang lainnya secara bergantian, tradisi peninggalan nenek moyang suku Dayak itu menunjukkan masyarakat hidup dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan semangat gotong-royong," katanya.

Salah satu pemilik ladang Tinus (45) warga Desa Neraci Kecamatan Ketungau Hulu mengatakan, nugal padi warisan peninggalan nenek moyang mereka yang sampai saat ini masih terus dipertahankan dengan cara berladang.

"Ladang kami tanami padi untuk memenuhi kebutuhan beras, saat menugal padi kami juga menggelar ritual adat sebelum benih padi kami tanam," sampainya. 
 
Dia juga berterima kasih, kepada anggota Satgas Pamtas yang ikut serta bersama masyarakat adat berbaur sehingga terjalin rasa kekeluargaan antara masyarakat dan TNI.

“Kami merasa Satgas Pamtas seperti bagian dari keluarga kami selaku masyarakat biasa tidak ada batas, saling membantu dan bersenda gurau," paparnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar