Toko Oleh-oleh di Banjar Ditutup, Pemilik Disidang karena Lalai Cantumkan Label Kedaluwarsa
Indonesia | Kamis, 15 Mei 2025
Toko Oleh-oleh di Banjar ditutup usai disidang, karena pemilik lalai mencantumkan Label Kedaluwarsa. (Istimewa)
Indonesia | Kamis, 15 Mei 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, telah menerima penghargaan prestisius dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar, atas kontribusinya yang luar biasa dalam mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dengan Indeks Perkembangan Kawasan Transmigrasi Status Mandiri. Penghargaan ini diserahkan secara langsung pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi Tahun 2023, yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Selasa (16/5). Bupati Muda Mahendrawan, dalam tanggapannya terhadap penghargaan ini, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap pengakuan ini. Dia menggarisbawahi bahwa penghargaan tersebut adalah hasil dari kerja keras seluruh tim dan pemangku kepentingan yang telah berupaya keras untuk memajukan kawasan transmigrasi di Kubu Raya. Muda Mahendrawan juga menyoroti pentingnya program transmigrasi dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia mengajak semua pihak untuk melihat transmigrasi dengan perspektif yang positif, mengingat banyaknya bukti keberhasilan program ini di berbagai daerah di Indonesia. Dia menjelaskan, "Nah, persepsi kita terhadap transmigrasi itu harus tepat. Jangan melihatnya secara berbeda. Karena justru transmigrasi itu memantik daerah untuk berkembang dengan baik. Bisa dilihat bukti-bukti di berbagai daerah di Indonesia yang bahkan mampu menjadi kabupaten sendiri, misalnya sejumlah daerah di Sumatra." Selain itu, Bupati Muda Mahendrawan menekankan bahwa transmigrasi juga memiliki peran strategis dalam mengurangi kesenjangan regional dan mengatasi penumpukan penduduk, khususnya di pulau Jawa. Menurutnya, program transmigrasi adalah solusi untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dia menjelaskan lebih lanjut, "Jadi transmigrasi tidak membebani tapi justru memberdayakan dan membuat masyarakat menjadi produktif. Seperti beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, misalnya, itu luar biasa perkembangannya dengan adanya transmigrasi." Bupati Muda Mahendrawan juga mencatat bahwa transmigrasi berkontribusi signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Kubu Raya. Dia menyebut bahwa Kubu Raya dapat dijadikan contoh di mana pertumbuhan ekonomi berkualitas merata di seluruh wilayah, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,48 persen, yang merupakan yang tertinggi di Kalimantan Barat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mencapai level tertinggi di antara semua kabupaten di Kalbar. Bupati Muda Mahendrawan mengakhiri pernyataannya dengan mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat pelayanan di semua wilayah dengan menggunakan sistem informasi data berbasis geospasial. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih terukur dan efektif dalam upaya peningkatan. Program transmigrasi di Kubu Raya telah berjalan sejak tahun 1969 di Kecamatan Rasau Jaya dan berkembang ke beberapa kecamatan lainnya seperti Kubu, Batu Ampar, Teluk Pakedai, Sungai Ambawang, Sungai Raya, dan Sungai Kakap. Ada sekitar 50 desa yang terlibat dalam berbagai program transmigrasi, dengan sekitar 36 desa secara langsung terlibat dalam program desa transmigran. Semua desa ini menunjukkan perkembangan yang pesat dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian, perikanan, dan UMKM. (ad)
Pifabiz
PIFAbiz - Nama tidak hanya sebagai identitas, tetapi ada harapan serta doa yang diberikan kepada orang tua kepada anaknya. Biasanya para orang tua memberikan nama pada anak mereka karena mengandung makna yang baik. Namun, ada juga yang terinspirasi dari hobi atau idola orang tuanya. Seperti baru-baru ini viral di media sosial seorang calon siswa (casis) tamtama asal Polres Baubau Sulawesi Tenggara memiliki nama yang mirip dengan klub sepakbola yakni Real Madrid. Hal ini diketahui dari video yang dibagikan akun TikTok @bagsdm_polres_baubau pada Sabtu, (27/4/2024). Dalam video itu tampak seorang instruktur sedang mewawancarai calon siswa (casis). Casis itu memperkenalkan dirinya, ia menyebutkan bahwa namanya adalah Real Madrid, lahir di Kelurahan Waliabuku pada 19 Juli 2005. Saat ini ia tinggal di Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. “Perkenalkan nama saya Real Madrid, pengiriman Polres Baubau,” kata pemuda itu sambil berteriak. Sontak video tersebut menarik perhatian netizen dan menuai beragam komentar termasuk penggemar sepakbola. Pada kolom komentar beberapa warganet menduga ayah Casis tersebut merupakan Madridista, julukan bagi penggemar berat Real Madrid. Real Madrid sendiri memang merupakan klub sepakbola populer sejak lama lantaran memiliki banyak pemain Bintang, terlebih pada tahun 2005. (ly)
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Bupati Kapuas Hulu Ir. Wahyudi Hidayat, S.T. menghadiri dan memberikan paparan terkait kesiapan Kapuas Hulu menjadi tuan rumah Festival Lestari pada tahun 2026 di Rapat Umum Anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Pada kesempatan yang sama, Ir. Wahyudi Hidayat juga menyampaikan materi tentang Sustainable District Outlook: Transformasi Kabupaten dalam Pengembangan Model Inovasi Area Konservasi Berbasis Keanekaragaman Hayati. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 9 Juli 2024. Wahyudi Hidayat menyatakan bahwa Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat siap menjadi tuan rumah untuk Festival Lestari ke-6 pada tahun 2026 yang akan dihadiri oleh anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) se-Indonesia. "Kapuas Hulu siap jadi tuan rumah, sebab lewat festival lestari itu nantinya kita dapat mempromosikan potensi alam seperti tempat wisata, UMKM, maupun potensi produk unggulan Kapuas Hulu," kata Wahyudi Hidayat, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu. Wahyudi menjelaskan bahwa forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari adalah bentuk komitmen dan usaha untuk menjaga alam secara berkelanjutan. Forum ini juga menjadi wadah inovasi dan kreativitas bersama jejaring mitra dalam rangka membentuk kemandirian daerah, yang esensinya adalah otonomi daerah yang lestari dan mandiri. Sebagai informasi di Kalimantan Barat, ada tiga kabupaten yang tergabung dalam LKTL, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau, dan Sintang. (yd)