Foto: Tribun Pontianak

Foto: Tribun Pontianak

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalTPAKD Kabupaten Sanggau Dikukuhkan Gubernur Kalbar, Bupati Sanggau Minta Tim Terus Berkoordinasi & Kuatkan Data

TPAKD Kabupaten Sanggau Dikukuhkan Gubernur Kalbar, Bupati Sanggau Minta Tim Terus Berkoordinasi & Kuatkan Data

Sanggau | Kamis, 28 Oktober 2021

Berita Sanggau, PIFA - Gubernur Kalbar, H  Sutarmidji secara virtual Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sanggau di Aula Kantor Bupati Sanggau, Kalbar, Rabu (27/10/2021).

Paolus Hadi selaku Bupati Sanggau, mengatakan dengan terbentuknya TPAKD di Kabupaten Sangau agar semua pihak bank mapun koperasi menangani masalah simpan pinjam masyarakat. 

"Tadi kita sudah dikukuhkan Tim TPAKD Kabupaten Sanggau oleh Pak Gubernur. dan tadi sudah jelas disampaikan fungsinya apa, kalau ini tim TPAKD tentunya kita berharap seluruh pihak terutama bank-bank termasuk juga koperasi yang menangani simpan pinjam,” ucapnya.

“kemudian juga yang melakukan kredit untuk usaha masyarakat tentu bisa melihat bagaimana peluang-peluang yang disediakan ini termasuk juga masyarakat tentunya," tambahnya.

Dia mengatakan gunanya Tim untuk mengkoordinasikan semuanya dan selanjutnya tentu harus kuat dengan data.

"Karena data itu menentukan arah untuk kita mensupport lebih lanjut. Target utamanyakan pertumbuhan ekonomi, kemudian masyarakat kita tertangani dari permasalahan-permasalahan mereka. Daripada nanti mereka nanti terjerat kepada rentenir yang mungkin menekan mereka," tegasnya.

Untuk itulah, PH sapaan akrabnya juga berharap agar TPAKD ini bukan hanya seremonial hari ini saja.  Hadir juga Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Kepala OPD Sanggau, Pihak Bank, dan undangan lainya.TPAKD Kabupaten Sanggau Dikukuhkan Gubernur Kalbar, Bupati Sanggau Minta Tim Untuk Terus Berkoordinasi Dan Menguatkan  Data.


Berita Sanggau, PIFA - Gubernur Kalbar, H  Sutarmidji secara virtual Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sanggau di Aula Kantor Bupati Sanggau, Kalbar, Rabu (27/10/2021).

Paolus Hadi selaku Bupati Sanggau, mengatakan dengan terbentuknya TPAKD di Kabupaten Sangau agar semua pihak bank mapun koperasi menangani masalah simpan pinjam masyarakat. 

"Tadi kita sudah dikukuhkan Tim TPAKD Kabupaten Sanggau oleh Pak Gubernur. dan tadi sudah jelas disampaikan fungsinya apa, kalau ini tim TPAKD tentunya kita berharap seluruh pihak terutama bank-bank termasuk juga koperasi yang menangani simpan pinjam,” ucapnya.

“kemudian juga yang melakukan kredit untuk usaha masyarakat tentu bisa melihat bagaimana peluang-peluang yang disediakan ini termasuk juga masyarakat tentunya," tambahnya.

Dia mengatakan gunanya Tim untuk mengkoordinasikan semuanya dan selanjutnya tentu harus kuat dengan data.

"Karena data itu menentukan arah untuk kita mensupport lebih lanjut. Target utamanyakan pertumbuhan ekonomi, kemudian masyarakat kita tertangani dari permasalahan-permasalahan mereka. Daripada nanti mereka nanti terjerat kepada rentenir yang mungkin menekan mereka," tegasnya.

Untuk itulah, PH sapaan akrabnya juga berharap agar TPAKD ini bukan hanya seremonial hari ini saja.  Hadir juga Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Kepala OPD Sanggau, Pihak Bank, dan undangan lainya.

Rekomendasi

Foto: Nita Vior Sibuk sebagai Pengantin Baru, Belajar Masak untuk Vincent Kosasih | Pifa Net

Nita Vior Sibuk sebagai Pengantin Baru, Belajar Masak untuk Vincent Kosasih

Indonesia
| Minggu, 19 Januari 2025
Foto: Ahli Peringatkan Risiko Kesehatan dari Penggunaan Headphone Nirkabel | Pifa Net

Ahli Peringatkan Risiko Kesehatan dari Penggunaan Headphone Nirkabel

Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Resep Ayam Teriyaki, Salah Satu Menu Makan Gratis Bergizi di Kalbar | Pifa Net

Resep Ayam Teriyaki, Salah Satu Menu Makan Gratis Bergizi di Kalbar

Pontianak
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Tumbangkan Las Palmas 2-0, Barcelona Puncaki Klasemen La Liga | Pifa Net

Tumbangkan Las Palmas 2-0, Barcelona Puncaki Klasemen La Liga

Spanyol
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Majukan Pendidikan Indonesia, Yamaha Resmikan SMK Kelas Khusus SMK Mekanik Cibinong | Pifa Net

Majukan Pendidikan Indonesia, Yamaha Resmikan SMK Kelas Khusus SMK Mekanik Cibinong

Indonesia
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Garuda Pertiwi Taklukkan Arab Saudi 1-0 di Jeddah | Pifa Net

Garuda Pertiwi Taklukkan Arab Saudi 1-0 di Jeddah

Arab Saudi
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny Tampil Apik Meski Oxford United Takluk dari West Bromwich | Pifa Net

Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny Tampil Apik Meski Oxford United Takluk dari West Bromwich

Inggris
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Inter Milan Imbangi Bologna di Duel Tunda Serie A | Pifa Net

Inter Milan Imbangi Bologna di Duel Tunda Serie A

Italia
| Kamis, 16 Januari 2025
Foto: Jelang Duel UCL vs Benfica, Barcelona Tetap Optimis Meski Diterpa Tren Negatif di LaLiga | Pifa Net

Jelang Duel UCL vs Benfica, Barcelona Tetap Optimis Meski Diterpa Tren Negatif di LaLiga

Spanyol
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: 40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac | Pifa Net

40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac

Amerika Serikat
| Jumat, 31 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Polisi Tangkap 3 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Seorang Remaja di Pontianak | Pifa Net

Polisi Tangkap 3 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Seorang Remaja di Pontianak

PIFA, Lokal - Tim Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak bersama Resmob Polda Kalbar berhasil menangkap tiga orang pelaku tawuran antargeng yang menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun di Jembatan Landak, Kecamatan Pontianak Utara, yang terjadi pada Rabu subuh, (27/11/2024). Tiga pelaku yang berhasil ditangkap itu adalah satu orang dewasa berinisial RH (18) dan dua orang anak dibawah umur MH (15), HH (13). Mereka saat ini telah diamankan di Mapolresta Pontianak.“Dari hasil penyelidikan kita ada tiga orang pelaku, cukup bukti untuk dilakukan penahanan,” ungkap Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe, Kamis (28/11/24).Adhe mengungkapkan, ketiga pelaku merupakan anggota geng remaja yang terlibat dalam tawuran di bawah Jembatan Landak, yang berujung pada tewasnya seorang remaja akibat luka bacok.“Motifnya saling menantang, nanti apabila mereka bisa melukai satu sama lain ini menjadikan kebanggaan buat mereka. Mereka ini mencari jati diri supaya bisa diviralkan, membuat nama geng mereka menjadi terkenal,” ungkapnya.Adhe menerangkan, pelaku utama pembacokan kepada korban adalah tersangka RA. Barang bukti yang diamankan sebilah celurit panjang dan sebuah ranting kayu yang digunakan untuk tawuran menyebabkan korban tewas. “Pelaku utama penusukan pembacokan kepada korban adalah tersangka RA, dengan celurit panjang yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena mengalami luka di bagian perut sehingga terbuai ususnya,” sebut Adhe.Setelah kejadian, ketiga pelaku langsung melarikan diri, namun mereka berhasil ditangkap di rumah masing-masing. RH yang sudah dewasa ditahan, sementara dua pelaku anak-anak akan dikoordinasikan dengan dinas terkait untuk pembinaan atau dikembalikan kepada orang tua.“karena memang aturan itu berlaku terhadap anak-anak yang melakukan tindak pidana tidak bisa dilakukan penahanan,” ungkapnya.Ketiga pelaku dijerat dengan pasal 76 c Jo pasal 80 ayat 1 dan 3 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.Adhe mengimbau kepada seluruh orang tua untuk mengawasi anak-anaknya, baik saat di luar maupun saat berada di rumah. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.“Selain kepada orang tua, kami juga mengimbau kepada pihak sekolah untuk mengawasi aktivitas peserta didik, karena setiap anak yang berhadapan dengan hukum, sekolah tersebut akan kami kirimkan SP2HP,” ucapnya.Adhe menambahkan, pihaknya juga meminta kepada KPAD Kota Pontianak untuk melakukan pembinaan. Karena jika tidak dilakukan pembinaan, maka peristiwa tawuran yang mengancam keselamatan anak-anak di Kota Pontianak akan terulang kembali. (ly)

Pontianak
| Kamis, 28 November 2024

Lokal

Foto: BMKG Ingatkan Warga Potensi Banjir Rob di Pontianak | Pifa Net

BMKG Ingatkan Warga Potensi Banjir Rob di Pontianak

PIFA, Lokal - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir ROB di wilayah tepian Sungai Kapuas dan sekitarnya. Peringatan ini berlaku mulai pukul 18:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB pada tanggal 8 Juni 2024. Prakiraan Cuaca Pelabuhan Dwikora Pontianak Cuaca: Cerah Berawan Arah dan Kecepatan Angin: Tenggara - Barat Daya, 1 - 8 Knots Tinggi Gelombang: 0,1 - 0,3 meter Pasang Maksimum: 1,7 meter Waktu Pasang: 19:00 - 21:00 WIB BMKG mengingatkan masyarakat di sekitar pesisir, bantaran sungai, dan daerah yang lebih rendah untuk tetap waspada dan siaga menghadapi dampak dari Pasang Air Laut Maksimum. Fenomena ini berpotensi menyebabkan genangan di beberapa area yang lebih rendah. Demi keselamatan, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca dan gelombang dari BMKG serta mengambil langkah antisipatif yang diperlukan. Informasi ini diperoleh dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, yang memastikan bahwa data yang disajikan adalah akurat dan relevan.

Pontianak
| Sabtu, 8 Juni 2024

Lokal

Foto: Petani Perempuan di Kalbar Perlu Mendapatkan Pengakuan dan Akses Setara | Pifa Net

Petani Perempuan di Kalbar Perlu Mendapatkan Pengakuan dan Akses Setara

PIFA, Lokal - Merespon tantangan yang dihadapi oleh petani perempuan di Kalimantan, Perkumpulan Gemawan merancang program dengan kerangka kerja perubahan sistem. Sebagai langkah konkret, Gemawan mengajak organisasi masyarakat sipil dari berbagai wilayah di Kalimantan untuk merumuskan skenario dan strategi bersama dalam mewujudkan sistem masa depan yang diinginkan, Kamis (29/8/2024) di Rumah Gerakan Gemawan.  Kegiatan ini meliputi penggalian ide dari peserta terkait skenario dan strategi, serta inisiasi kerjasama untuk menentukan peran dan tanggung jawab dalam merealisasikan sistem masa depan yang diinginkan. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Gemawan, Laili Khairnur, kerangka kerja ini bertujuan untuk mendorong terciptanya sistem yang adil, inklusif, dan berkelanjutan dalam jangka panjang.  "Dalam 10-30 tahun ke depan, diharapkan akan terwujud sistem pertanian yang mendukung dan menghargai hak-hak petani perempuan, serta melindungi sumber daya alam yang menjadi tumpuan hidup mereka. Petani perempuan disini meliputi mereka yang bergerak di sektor pangan, hortikultura, maupun kehutanan," ungkapnya. Dalam program ini, Gemawan mengadopsi strategi 3R, yaitu Recognition (Pengakuan), Representation (Representasi), dan Redistribution (Redistribusi), untuk memperkuat posisi dan pemenuhan hak-hak petani perempuan. Strategi ini bertujuan untuk memastikan perempuan diakui dalam peran mereka, diwakili dalam pengambilan keputusan, dan memperoleh akses yang setara terhadap sumber daya. Strategi 3R ini tidak hanya berfungsi untuk menguatkan posisi petani perempuan, tetapi juga untuk mendorong keterlibatan negara, pasar, dan masyarakat dalam menjamin akses serta kontrol sumber daya bagi mereka.  "Ini penting, terutama dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim yang semakin berdampak pada ketahanan komunitas petani," lanjutnya. Menurut Laili, meski peran petani perempuan cukup besar, pengakuan yang diberikan kepada petani perempuan masih jauh dari memadai. "Peran mereka sangat besar, tapi rekognisi (pengakuan, red) yang mereka dapatkan tidak sebanding. Mereka sering tersingkirkan dalam akses legalitas, misalnya dalam kepemilikan kartu petani atau program pertanian. Pemerintah masih melihat petani itu sebagai laki-laki, padahal dalam prakteknya banyak petani yang perempuan," ujar Laili Khainur. Ia menekankan perlunya perubahan mindset dalam melihat petani perempuan, terutama terkait akses terhadap pelatihan dan program-program yang selama ini tidak menjangkau mereka.  "Petani perempuan jadi tidak bisa mendapatkan akses pelatihan dan program, sehingga mereka menjadi miskin karena tidak memiliki akses tersebut," tambahnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, Laili Khainur menegaskan bahwa rekognisi terhadap petani perempuan sangat penting. Salah satunya melalui pendaftaran mereka di Kelompok Wanita Tani (KWT) atau mendapatkan kartu petani. "Negara harus mempermudah proses ini," katanya. Selain itu, Laili juga menyoroti pentingnya kepemimpinan petani perempuan yang terintegrasi dengan program-program desa. Misalnya, melalui alokasi anggaran khusus atau melalui pelatihan kader di tingkat desa, universitas, atau lembaga yang fokus pada petani perempuan.  "Selanjutnya, diperlukannya sistem informasi iklim juga penting agar petani tahu kapan musim hujan, kapan waktu tanam, dan perhitungan panen. Selain itu, harus ada anggaran khusus berbasis gender untuk isu pertanian, karena jika masih netral, petani perempuan akan semakin tersingkirkan," jelasnya. Dengan strategi-strategi tersebut, Laili berharap petani perempuan di Kalimantan bisa mendapatkan pengakuan dan akses yang setara, serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka secara signifikan. Ditambahkan Konsultan Peneliti dari Visi Integritas, Adnan Topan Husodo, ada dua aspek besar yang memulai penelitian ke petani perempuan, yaitu aspek ekonomi dan politik.  "Dua aspek besar ini yg memulai penelitian kita ke petani perempuan karna banyak konteks yang mengelilingi," jelasnya saat memaparkan temuan terkait petani perempuan. Berawal dari analisis situasi terkini yang menunjukkan kerentanan dan ketahanan perempuan di berbagai peran, baik sebagai petani, pelaku ekonomi, maupun warga negara. Kemudian mengungkap bahwa petani perempuan di Kalimantan masih menghadapi masalah struktural yang menghalangi akses mereka terhadap sumber daya dan partisipasi dalam sistem ekonomi, sosial, dan politik.  "Identitas ganda yang mereka emban, sebagai perempuan, petani, dan ibu rumah tangga, menambah beban yang tidak seimbang dengan peran strategis mereka di masyarakat," pungkasnya

Pontianak
| Jumat, 30 Agustus 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5