Ilustrasi gedung kapitol Amerika. Xinhua/Hu Yousong

Ilustrasi gedung kapitol Amerika. Xinhua/Hu Yousong

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalTrump Ancam Lakukan PHK Massal Jika Pemerintah AS Alami Shutdown, Demokrat Balik Menyalahkan

Trump Ancam Lakukan PHK Massal Jika Pemerintah AS Alami Shutdown, Demokrat Balik Menyalahkan

Internasional | Rabu, 1 Oktober 2025

PIFA, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (30/9) menegaskan bahwa jika penutupan pemerintahan (government shutdown) benar-benar terjadi, pemerintahannya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap "banyak orang."

Trump menyalahkan kubu Demokrat di Kongres atas kebuntuan pembahasan anggaran. "Ya, Demokrat menginginkan shutdown pemerintahan. Jadi, jika Anda menyebabkan shutdown, Anda harus melakukan PHK. Jadi, kita akan mem-PHK banyak orang yang akan sangat terdampak, dan Demokrat, mereka (yang di-PHK) adalah dari Demokrat," ujar Trump di Gedung Putih.

Sementara itu, Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menegaskan tanggung jawab ada di pundak Trump. "Itu merupakan penutupan pemerintahan yang dilakukan oleh Donald Trump. Dia yang bertanggung jawab atas hal tersebut," tulis Schumer di platform X dengan menyertakan ulang video pernyataan Trump.

Trump pada hari yang sama juga menuding Demokrat bersikeras memberikan layanan kesehatan gratis kepada imigran ilegal. Tuduhan itu turut digaungkan Wakil Presiden JD Vance, Ketua DPR Mike Johnson, serta sejumlah senator Republik.

Namun Schumer membantah keras. Dalam pidatonya di Senat, ia menyebut klaim Partai Republik sebagai kebohongan. "Undang-undang melarang imigran tanpa dokumen menerima pembayaran dari Medicare, Medicaid, atau ACA. Tidak ada uang, bahkan sepeser pun, dari dana federal yang dialokasikan ke sana," tegasnya.

Pemerintah federal AS akan memasuki masa shutdown mulai Rabu (1/10) pukul 00.01 dini hari jika Kongres gagal menyetujui rancangan undang-undang (RUU) anggaran dalam beberapa jam ke depan.

Partai Republik, yang menguasai 53 kursi di Senat, memerlukan sedikitnya tujuh suara dari anggota Demokrat untuk meloloskan RUU tersebut.

Rekomendasi

Foto: Alarm Kebakaran Sebabkan VAR Mati di Laga Tottenham vs Nottingham | Pifa Net

Alarm Kebakaran Sebabkan VAR Mati di Laga Tottenham vs Nottingham

Inggris
| Rabu, 23 April 2025
Foto: Ruben Amorim Minta Maaf Usai Manchester United Tumbang Lagi | Pifa Net

Ruben Amorim Minta Maaf Usai Manchester United Tumbang Lagi

Inggris
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Polisi Bongkar Sindikat TPPO di Pontianak, Wanita Muda Dijual Rp10 Juta ke China | Pifa Net

Polisi Bongkar Sindikat TPPO di Pontianak, Wanita Muda Dijual Rp10 Juta ke China

Pontianak
| Selasa, 22 April 2025
Foto: Jokowi Tegaskan Tak Wajib Tunjukkan Ijazah ke TPUA: Tak Ada Kewenangan Mereka Mengatur Saya | Pifa Net

Jokowi Tegaskan Tak Wajib Tunjukkan Ijazah ke TPUA: Tak Ada Kewenangan Mereka Mengatur Saya

Indonesia
| Rabu, 16 April 2025
Foto: Arai Agaska Bertekad Mengulang Podium Ajang FIM R3 BLU CRU World Cup | Pifa Net

Arai Agaska Bertekad Mengulang Podium Ajang FIM R3 BLU CRU World Cup

Sports
| Selasa, 17 Juni 2025
Foto: Agnez Mo vs Ari Bias Soal Hak Cipta Lagu | Pifa Net

Agnez Mo vs Ari Bias Soal Hak Cipta Lagu

Indonesia
| Selasa, 18 Februari 2025
Foto: Media Italia Ungkap Pemandu Bakat Inter Milan Awasi Penampilan Jay Idzes | Pifa Net

Media Italia Ungkap Pemandu Bakat Inter Milan Awasi Penampilan Jay Idzes

Italia
| Senin, 7 April 2025
Foto: Pesawat Angkut 6 Orang Jatuh di AS, Trump: Sedih Sekali, Lebih Banyak Jiwa-jiwa Tak Bedosa yang Pergi | Pifa Net

Pesawat Angkut 6 Orang Jatuh di AS, Trump: Sedih Sekali, Lebih Banyak Jiwa-jiwa Tak Bedosa yang Pergi

Amerika Serikat
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Harga Tiket Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mulai Rp300 Ribu | Pifa Net

Harga Tiket Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mulai Rp300 Ribu

Indonesia
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Israel Marah ke Hamas, Satu Jenazah Sandera Tak Teridentifikasi | Pifa Net

Israel Marah ke Hamas, Satu Jenazah Sandera Tak Teridentifikasi

Israel
| Jumat, 21 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Dorong Generasi Mendunia Melalui Pendidikan | Pifa Net

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Dorong Generasi Mendunia Melalui Pendidikan

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mengungkapkan harapannya agar anak-anak Kubu Raya dapat menjadi generasi mendunia dengan cara berpikir yang luas dan selalu menebarkan gagasan. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sungai Kakap yang diadakan di Halaman SMA Negeri 1 Sungai Kakap pada Minggu (26/11). Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menjadikan pendidikan sesuatu yang tidak hanya mengasah pikiran tetapi juga menjadikan kekuatan untuk menantang zaman. Dalam pidatonya, ia menyampaikan, "Tantangan kita hari ini adalah bagaimana menjadikan pendidikan itu sesuatu yang mendidik pikiran sekaligus menjadikan kekuatan menantang zaman." Peringatan ulang tahun PGRI menjadi momen refleksi bagi Bupati Muda Mahendrawan atas perjalanan panjang dan pelaksanaan tanggung jawab yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ia menekankan pentingnya upaya untuk memastikan bahwa anak-anak didik benar-benar kokoh dan siap menghadapi perubahan zaman. Dalam konteks transformasi pendidikan, Bupati Muda Mahendrawan menekankan optimalkan peran guru sebagai pemberi solusi. "Bagaimana kita membuat semua pendidik, para guru ini, sekaligus menjadi bagian dari langkah-langkah untuk bisa memberikan solusi. Maka di situlah tantangan terberat kita hari ini," ucapnya. Bupati juga menyatakan bahwa keberhasilan setiap pemimpin dimulai dari anak-anak dan generasi muda. Oleh karena itu, ia memberikan perhatian penuh kepada pendidikan anak usia dini. "Setiap kegiatan di sekolah-sekolah saya selalu hadir. PAUD kita perjuangkan. Karena semua anak PAUD itu berimajinasi, punya teman banyak, percaya diri, dan itu semua akan berpengaruh kepada perkembangan mereka," katanya. (ad)

Kubu Raya
| Senin, 26 November 2023

Internasional

Foto: Heboh Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging di Jepang: 977 Kasus Dilaporkan, 77 Meninggal | Pifa Net

Heboh Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging di Jepang: 977 Kasus Dilaporkan, 77 Meninggal

PIFA, Internasional - Jepang tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi bakteri pemakan daging atau streptococcal toxic shock syndrome (STSS), dengan angka kematian mencapai 30%. Hingga 2 Juni 2024, Kementerian Kesehatan Jepang mencatat 977 kasus infeksi, lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya, 941 kasus sepanjang tahun lalu. Dari Januari hingga Maret tahun ini, sekitar 77 orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi tersebut. Menurut National Institute of Infectious Diseases Japan, yang telah memantau penyakit ini sejak 1999, STSS adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar ke jaringan dalam dan aliran darah. Pasien yang terinfeksi awalnya mengalami gejala seperti demam, nyeri otot, dan muntah. Bakteri ini dapat dengan cepat mengancam nyawa melalui tekanan darah rendah, pembengkakan, dan kegagalan banyak organ saat tubuh mengalami syok. "Bahkan dengan pengobatan pun, STSS bisa mematikan. Dari 10 orang yang mengidap STSS, sebanyak tiga orang akan meninggal akibat infeksi tersebut," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dikutip dari CNN. CDC mencatat bahwa sebagian besar kasus STSS disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A (GAS), yang juga menyebabkan demam dan infeksi tenggorokan pada anak-anak. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri ini dapat menjadi invasif dan menghasilkan racun yang memungkinkannya mengakses aliran darah, menyebabkan penyakit serius seperti syok toksik. Di Eropa, pada bulan Desember 2022, lima negara melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait peningkatan infeksi invasif group A streptococcus (iGAS), dengan anak-anak di bawah 10 tahun paling terkena dampaknya. CDC juga menyelidiki peningkatan nyata penyakit ini pada saat itu. Pada Maret tahun ini, otoritas Jepang memperingatkan lonjakan kasus STSS. Institut Penyakit Menular Nasional Jepang menyatakan bahwa jumlah kasus STSS yang disebabkan oleh iGAS telah meningkat sejak Juli 2023, terutama di kalangan mereka yang berusia di bawah 50 tahun. CDC juga menyebutkan bahwa orang lanjut usia dengan luka terbuka berisiko lebih tinggi tertular STSS, termasuk mereka yang baru saja menjalani operasi. Namun, penyebab pasti dari peningkatan kasus STSS di Jepang masih belum jelas. Professor Ken Kikuchi dari Universitas Kedokteran Wanita Tokyo mengungkapkan kepada NHK bahwa peningkatan tersebut mungkin disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh setelah pandemi COVID-19. "Kekebalan tubuh bisa kita tingkatkan jika kita terus menerus terpapar bakteri. Namun, mekanisme itu tidak ada selama pandemi virus corona. Jadi, kini semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan itu mungkin menjadi salah satu alasan meningkatnya kasus secara tajam," tutupnya. (ad)

Jepang
| Minggu, 23 Juni 2024

Lokal

Foto: Jembatan Ambruk, Siswa SD di Landak Meniti Sungai | Pifa Net

Jembatan Ambruk, Siswa SD di Landak Meniti Sungai

Berita Lokal, PIFA - Jembatan sementara yang merupakan akses warga untuk melintas di Desa Angkanyar, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak ambruk dihantam truk.  Jembatan sepanjang 20 meter itu kini menyisakan tiang penyangga. Akibatnya, warga dan anak-anak sekolah kesulitan melintasi jalur tersebut. Mereka pun harus meniti sungai. Kapolsek Kuala Behe, Iptu Zulianto mengatakan, jembatan tersebut sedang dalam masa perbaikan. Proses pembangunan yang hanya sampai tahap pondasi terhenti akibat alokasi dananya dipakai untuk penanganan Covid-19. “Lalu dibuatkan jembatan sementara,” kata Zulianto, Senin (26/9/2022). Namun nahas, jembatan sebagai akses pengganti warga itu malah rusak akibat dihantam truk. “Jembatan sementara lebarnya 5 meter, panjang jembatan 20 meter,” ungkap Zulianto. Zulianto menjelaskan, Bupati Landak dan Ketua DPRD telah meninjau lokasi agar segera melanjutkan pembangunan jembatan. “Jembatan yang lama itu terbuat dari kayu dan posisinya rendah. Sering terendam banjir dan lapuk,” pungkasnya. (ap) 

Landak
| Senin, 26 September 2022
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5