Trump: Keterlibatan Korea Utara di Perang Rusia-Ukraina Memperburuk Situasi
Amerika Serikat | Jumat, 13 Desember 2024
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. (CNN)
Amerika Serikat | Jumat, 13 Desember 2024
Sports
Berita Sports, PIFA - PSSI akan melakukan Kongres Biasa 2023 pada Minggu (15/1) di Hotel Sultan, Jakarta. Kesiapan kongres disampaikan PSSI melalui laman resminya, pada Kamis (13/1/2023). Akan ada sejumlah agenda yang dilaksanakan di Kongres Biasa. Diantaranya pengesahan laporan aktivitas serta keuangan 2022, rencana program serta anggaran 2023 dan penetapan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Kongres Biasa PSSI 2023 direncanakan akan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, perwakilan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olimpiade Indonesia, dan lain-lain. Selain itu, juga ada delegasi dari FIFA dan AFC yang akan datang. “Semoga Kongres 2023 ini berjalan aman, sukses, dan lancar. Saya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh delegasi dan sejumlah undangan lainnya yang berkenan hadir,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi. Yunus menerangkan, kongres akan diikuti 87 delegasi yang mempunyai hak suara. "Selain itu, ada agenda penetapan anggota KP dan KBP. Nantinya KP dan KBP terpilih akan bekerja untuk memproses menuju kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif pada 16 Februari 2023," tambahnya. Para delegasi yang mempunyai hak suara sudah bisa melakukan proses registrasi pada Sabtu (14/1) ini. Kongres Biasa PSSI 2023 rencananya akan dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Lokal
Berita Kalbar, PIFA - Kadiv Kajian dan Kampanye Walhi Kalbar, Hendrikus Adam mengungkapkan, setelah sejumlah wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu mengalami banjir yang terjadi masing-masing pada Juli, Agustus, September, Oktober dan bahkan hingga pada November 2021 saat ini bencana ekologis banjir terjadi pula pada wilayah Melawi, Sekadau, Sanggau dan wilayah Kabupaten Ketapang saat ini. "Di Kabupaten Sintang, banjir yang mulai Kamis, 21 Oktober hingga 5 November 2021 lalu, masih menggenangi sejumlah wilayah kecamatan, termasuk di sejumlah ruas jalan utama Kota Bumi Senentang. Bencana banjir di Kalimantan Barat bahkan terjadi sejak Januari 2021 dan bahkan setiap kabupaten/kota mengalami situasi tersebut," ungkap Adam melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/11/2021). Adam juga mengatakan, selain bencana longsor di Sanggau beberapa waktu lalu, angin disertai badai kencang juga melanda sejumlah wilayah di daerah Sepauk Hulu yang menyebabkan sejumlah pohon karet, durian, jering maupun pohon lainnya patah dan tumbang pada 27 Oktober 2021. "Bahkan di Kampung Pampuk Kuai, jembatan penghubung menuju lahan ladang maupun kebun warga yang dibangun di atas Sungai Sepauk, putus akibat diterjang aur air yang sempat derasnya beberapa waktu lalu," katanya. Tingginya intensitas hujan yang terjadi di daerah perhuluan Kalimantan Barat, menurut Adam, menjadi pemicu bencana ekologis banjir. Demikian juga dengan bencana lain yang menyertainya seperti angin dan longsor, mengakibatkan warga mengalami kerugian. "Terkendalanya komunikasi, transportasi hingga korban meninggal sebagaimana terjadi di Sintang beberapa waktu lalu. Dibalik kondisi cuaca yang terjadi, Peladang di Kalimantan Barat terganggu musim tanam ladangnya karena dihadapkan pada situasi cuaca penghujang pasa saat semestinya musim membersihkan ladang dengan cara bakar dilakukan," papar Adam. Selain bencana ekologis banjir, angin puting beliung dan longsor, petaka asap akibat kebakaran pada ekosistem gambut dimusim kemarau juga kerap terjadi di Kalimantan Barat. Berbeda dengan bencana banjir yang kerap dituduh sebagai penyebabnya adalah hujan, maka pada isu sekitar petaka asap masyarakat yang bertani ladang menjadi pihak yang kerap mendapat label sebagai penyebab dari kejadian tersebut. "Tentu kedua tuduhan tersebut tidak tepat, terlebih selama ini praktik ekstraksi sumberdaya alam melalui pembukaan hutan/lahan melalui legitimasi curah izin untuk korporasi dalam skalanya yang luas di Kalimantan Barat telah berlangsung sangat lama," katanya. Bagi Adam, hujan hanya pemantik saja terkait dengan bencana ekologis banjir yang terjadi. Lebih dari itu, bencana ekologis yang kerap terjadi lebih disebabkan akibat ekstraksi sumberdaya massif yang menyebabkan bentang alam wilayah daerah aliran sungai di Kalimantan Barat telah kehilangan keseimbangan. Sementara, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang biasanya terjadi pada ekosistem gambut di wilayah berkonsesi justeru tidak mendapat penanganan maupun tindakan hukum tergas selama ini. "Sebaliknya, masyarakat perorangan dalam hal ini Peladang yang menghindari membuka gambut untuk berladang justeru kerap disasar dan rentan menjadi korban berlapis atas nama pencegahan karhutla," kata Adam menyayangkan. Adam menilai, bencana ekologis seperti banjir, longsor, puting beliung maupun petaka asap akibat karhutla merupakan dampak dari fenomena kondisi krisis iklim yang terjadi dengan ditandai anomali cuaca ekstrim. Situasi ini melahirkan bencana ekologis yang terus terulang dengan ekskalasinya cenderung meningkat sehingga menimbulkan fenomena darurat ekologis. Pada saat yang sama, praktik ekstraksi sumberdaya alam melalui curah izin justru terus terjadi tanpa dibarengi dengan usaha penegakan hukum yang tegas dan berkeadilan pada pelaku usaha yang diduga melakukan pelanggaran, perbaikan dan pemulihan terhadap kerusakan yang dialami.
Lokal
Berita Sekadau, PIFA - Puluhan personel dari pihak kemanan yang tergabung dari TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran mengamankan pelaksanaan Misa Malam Natal Umat Kristiani di Gereja Santo Petrus Paulus Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (24/12/2021). Kepala Bidang Penegak Peraturan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Kabid Penegak Perda Satpol PP) Sekadau, Indra, SP., M.Si, mengatakan personel yang turun ada sebanyak 30 orang. "Personel yang datang dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan Damkar. Total personel yang ikut mengamankan ada 30 orang," ucapnya kepada PIFA (24/12) malam. Pada kesempatan itu ia mengimbau masyarakat yang mengikuti perayaan Natal tahun 2021 untuk selalu menjaga protokol kesehatan (Prokes). "Kami dari Tim Pengamanan mengucapkan, selamat Hari Raya Natal, selalu jaga prokes dan keamanan. Kabupaten Sekadau sudah level 1, semoga pandemik segera berlalu," ujar Indra. Lebih lanjut ia menambahkan, pengamanan akan dilakukan hingga Misa Natal hari kedua tanggal 26 Desember 2021. Selain mengamankan pelaksanaan misa, pihaknya juga melaksankan pengamanan batas di pintu masuk dan keluar Kabupaten Sekadau. "Untuk misa tetap seperti ini. Kemudian untuk PAM di tapal batas ada 3 titik yaitu di Peniti, di Poslantas, dan Simpang 4 Kayu Lapis sampai tanggal 2 Januari 2022. Kita mengharapkan untuk malam natal dan tahun baru sama-samalah kita saling menjaga keamanan dan ketertiban serta menjaga kesehatannya masing," tutup dia. Sebelumnya, Pastor Paroki Sekadau Kristianus CP juga mengharapkan hal yang senada. "Selamat Natal kepada bapak ibu, saudara saudari yang saya kasihi dan cintai. Semoga Natal membawa damai dan berkat untuk kita semua. Atas nama Pastor Paroki saya mengucapkan terima kasih kepada petugas liturgi dan panitia yang telah menyukseskan Misa Natal ini," ungkapnya seusai memimpin Misa Malam Natal, Jumat malam. "Kami juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak TNI-Polri yang telah bekerja keras mengamankan perayaan natal ini. Semoga kerja sama kita tetap terjalin," tambahnya.