Trump Yakin Hubungan AS–China Akan Baik-Baik Saja di Tengah Ancaman Tarif Baru
Internasional | Senin, 13 Oktober 2025
Donald Trump. Anadolu
Internasional | Senin, 13 Oktober 2025










Lokal

PIFA, Lokal - Ratusan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pontianak menggelar aksi unjuk rasa di kantor KPU dan Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Rabu 28 Februari 2024 siang. Pada aksi itu, ratusan mahasiswa datang dengan beragam spanduk yang berisi ucapan terima kasih kepada penyelenggara Pemilu 2024. "Jangan abaikan KPPS dan PPK, Mereka Telah Banyak Berkorban Nyawa", "KPPS dan PPK, Pahlawan Bagi Masa Depan Indonesia,", "Terima Kasih Pahlawan Demokrasi, KPPS, PPK," adalah sebagian spanduk yang dibawa oleh peserta aksi. Aris Saputra, Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalbar menyampaikan aksi damai ini merupakan dukungan moril mahasiswa kepanya para penyelenggara pemilu. "Aksi damai ini juga sekaligus aksi penobatan penyelenggara Pemilu seperti KPPS dan PPK sebagai pahlawan Demokrasi, dimana mereka berjuang dari bawah untuk mempertahankan Demokrasi ini," ujarnya. Ia mengatakan, pekerjaan penyelenggara pemilu merupakan tugas yang berat dan menguras tenaga, bahkan ada diantara mereka yang meninggal dunia. Terkait aksi tersebut, Ketua KPU Kalbar Muhammad Syarifuddin Budi mengapresiasi atas aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut. Terkait aksi tersebut, Ketua KPU Kalbar Muhammad Syarifuddin Budi mengapresiasi atas aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut. Ia menilai aksi tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa dalam rangka memastikan Demokrasi berjalan baik di Kalbar. Pada Pemilu 2024 ini, ia mengatakan sebanyak 123 ribu petugas dari KPU berjibaku pada pelaksanaan pemilu. Saat ini ia mengatakan proses rekapitulasi di Kecamatan sebagian besar sudah selesai, dan bahkan ada Kabupaten yang sudah mulai merekapitulasi, ia memastikan sebelum 5 maret 2023 proses rekapitulasi di Kabupaten selesai seluruhnya. "Silahkan para pihak bila ingin hadir di KPU Kabupaten / kota, karana rapat rekapitulasi terbuka, tidak hanya saksi partai politik, pengawas Pemilu, tidak hanya petugas, tetapi masyarakat juga dapat menyaksikan rapat tersebut secara langsung," ujarnya. (ap)
Nasional

PIFA, Nasional - Kemnterian Kesehatan menyampaikan perkembangan terbaru dari pasien yang suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Dilansir dari laman resminya, satu pasien yang sebelumnya suspek GGAPA kini dinyatakan negatif setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pasien tersebut adalah anak berusia 10 tahun di Jakarta yang sebelumnya dilaporkan mengalami demam pada 26 Januari dan ada keluhan tidak bisa buang air kecil (Anuria). Sementara satu pasien lainnya yang dirawat di RSUD Dr. Moewardo Surakarta, Jawa Tengah, tidak termasuk ke dalam kategori GGAPA karena mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit bawaan. ''Keduanya bukan pasien terkonfirmasi GGAPA,'' kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril di Jakarta (10/2) kemarin, dikutip PIFA dari kemkes.go.id Kasus GGAPA muncul kembali pada 25 Januari 2023 setelah nihil sejak awal Desember 2022. Satu kasus konfirmasi GGAPA dialami anak berusia 1 tahun dengan riwayat mengkonsumsi obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek. Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan, dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa. Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa. Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil. Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan hasil studi kasus kontrol yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di bulan November terhadap kejadian GGAPA, didapatkan anak-anak yang mengkonsumsi obat yang mengandung EG/DEG diatas ambang batas berisiko mengalami GGAPA 13 kali dibandingkan anak yang tidak mengkonsumsi obat tersebut. Kemenkes telah bertindak cepat sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak. Juga berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Juga Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan pada 18 Okober 2022 kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Organisasi Profesi Kesehatan, yang untuk sementara menghentikan penggunaan obat sirop. Bersama dengan dinas kesehatan DKI Jakarta, BPOM, dan para epidemiolog, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan ahli farmakologi dalam melakukan penelusuran epidemiologi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko penyebab GGAPA tersebut. Kementerian Kesehatan telah menerima hasil investigasi yang dilakukan oleh BPOM pada tanggal 7 Februari 2023, namun dalam upaya kehati hatian, dr. Syahril menghimbau agar dalam mengkonsumsi obat masyarakat tetap diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker. Masyarakat juga diminta untuk selalu membeli dan memperoleh obat di sarana resmi, yaitu apotek atau fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu perlu untuk membiasakan bagi masyarakat agar selalu membaca aturan pakai obat dan mencatat penggunaan obat agar tidak terjadi pemberian obat yang melebihi dosis yang telah ditentukan. ''Bila anak sakit jangan memberikan obat secara mandiri tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dan orang tua perlu waspada terhadap gejala-gejala awal yang timbul seperti keluhan buang air kecil (BAK), jika terjadi penurunan jumlah BAK atau bahkan tidak dapat BAK sama sekali, segera bawa ke rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk penanganan GGAPA. Orang tua yang anaknya memiliki riwayat minun obat sirup tidak perlu khawatir selama tidak ada keluhan BAK,'' Jelas dr. Syahril. dr. Syahril juga menegaskan sejak awal Kemenkes sudah berkolaborasi dengan BPOM untuk mencari penyebab timbulnya GGAPA.
Lokal

PIFA, Lokal - DPC Partai Demokrat memastikan jatah satu kursi di DPRD Kota Pontianak dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Pontianak Timur. Ketua Badan Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat (BPPM) Partai Demokrat Kalbar, Kurniawati mengatakan, berdasarkan perhitungan sementara, sampai dengan saat ini perolehan suara Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Kecamatan Pontianak Timur sebanyak 5.753 suara. "Perolehan jumlah suara sementara ini berdasarkan formulir C1," kata Kurniawati, ketika menggelar konferensi pers di sekretariat pemenangannya di Jalan Sungai Landak Timur, Kecamatan Pontianak Timur, Sabtu (17/2/2024). Kurniawati menjelaskan, berdasarkan jumlah perolehan suara tersebut, maka dapat dipastikan Partai Demokrat akan mendapat jatah satu kursi untuk DPRD Kota Pontianak dari daerah pemilihan Kecamatan Pontianak Timur. Kurniawati menuturkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pontianak Timur, yang telah memberikan kepercayaan terhadap partainya sehingga pada Pemilu 2024 dapat mengutus satu calon legislatifnya ke DPRD. "Pada Pemilu 2019 lalu, untuk Dapil Kecamatan Pontianak Timur Partai Demokrat tidak mendapat kursi. Alhamdulillah Pemilu 2024, kami dapat satu kursi," ucapnya. Kurniawati, menerangkan, berdasarkan formulir C1, suara Demokrat mendapat sebanyak 189 suara. Sementara untuk perolehan suara calon anggota legislatif, ia mendapat suara 2092 suara, David Maryansyah 540 suara, Dina Kamelia 1.615 suara, Rinsistor 1.169 suara, Redha Rahmani 21 suara, Nizar Fahlevi 103 suara dan Imam Nawawi sebanyak 24 suara. Kurniawati menyatakan, keberhasilan Partai Demokrat di Dapil Kecamatan Pontianak Timur, karena berkat kerja keras seluruh caleg di Pontianak Timur yang berjuang untuk mendulang suara. "Ini merupakan kemenangan bersama, kemenangan partai Demokrat yang sudah lama tidak mendapatkan kursi dari dapil Pontianak Timur," tandasnya. (ap)