Foto Ilustrasi: Dok. PIFA/Freepik Nampix

Berita Lokal, PIFA – DPRD Kalimantan Barat mengumumkan hasil fit and proper test terhadap calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar periode 2022-2025. DPRD memilih tujuh nama komisioner dan 14 cadangan.

Pengumuman publik itu tertuang dalam surat yang ditandatangani Ketua DPRD Kalbar, M Kebing L tertanggal 22 Juli 2022. 

Dalam surat tersebut, disebutkan dari hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap 21 calon komisioner pada tanggal 7 dan 8 Juli 2022 kemarin, maka DPRD Kalbar menetapkan tujuh nama terpilih mengisi kursi KPID Kalbar. 

Nama-nama tersebut diantaranya: MYI Deddy Malik, Teresa Rante Mecer, Renee Fransiskus Winarno, Charles Armando Efraim, Misrawi, Meriana, Albertus Panca Esti Widodo. 

Sementara untuk 14 orang cadangan diantaranya: Silvina, Muhammad Mujiono, Suriadi, Putriana, Didik Suprapta, Marti, Padmi Januarni Chendramidi, Iwan Kurniawan, Novi Saputra, Muhammad Abrar, Julni Rhamawan, Risno, Alik R Rosyad dan M Chairuzen. 

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco menyebutkan, figur terbaik dibutuhkan KPID Kalbar. Mengingat lembaga ini memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan. Baik dari segi struktur organisasi serta target kerja di bidang pengawasan penyiaran.

“Banyak PR yang harus dikerjakan. KPID belum banyak dikenal oleh masyarakat, jadi kami berusaha mencari figur dari berbagai latar belakang untuk nanti duduk sebagai komisioner KPID Kalbar,” jelasnya.

Dia menekankan, Komisi I bertugas untuk memperdalam sejauh mana kompetensi para kandidat ini. Kriteria penilaian dilakukan secara kolektif kolegial, terhadap kemampuan dari para kandidat calon komisioner itu.

“Kami berusaha melihat apakah mereka bisa bekerja sama dalam tim, kemudian bagaimana kemampuan penyelesaian masalah, pemahaman terhadap penyiaran, serta performanya itu yang kita nilai,” jelasnya.

Angel juga mengingatkan, KPID bukan tempat pengangguran mencari pekerjaan. Maka itu, orang-orang yang terpilih harus punya visi misi yang jelas untuk penyiaran. Demi kemajuan edukasi masyarakat, yang punya rasa cinta pada penyiaran dan idealisme. (ap)

Berita Lokal, PIFA – DPRD Kalimantan Barat mengumumkan hasil fit and proper test terhadap calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar periode 2022-2025. DPRD memilih tujuh nama komisioner dan 14 cadangan.

Pengumuman publik itu tertuang dalam surat yang ditandatangani Ketua DPRD Kalbar, M Kebing L tertanggal 22 Juli 2022. 

Dalam surat tersebut, disebutkan dari hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap 21 calon komisioner pada tanggal 7 dan 8 Juli 2022 kemarin, maka DPRD Kalbar menetapkan tujuh nama terpilih mengisi kursi KPID Kalbar. 

Nama-nama tersebut diantaranya: MYI Deddy Malik, Teresa Rante Mecer, Renee Fransiskus Winarno, Charles Armando Efraim, Misrawi, Meriana, Albertus Panca Esti Widodo. 

Sementara untuk 14 orang cadangan diantaranya: Silvina, Muhammad Mujiono, Suriadi, Putriana, Didik Suprapta, Marti, Padmi Januarni Chendramidi, Iwan Kurniawan, Novi Saputra, Muhammad Abrar, Julni Rhamawan, Risno, Alik R Rosyad dan M Chairuzen. 

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco menyebutkan, figur terbaik dibutuhkan KPID Kalbar. Mengingat lembaga ini memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan. Baik dari segi struktur organisasi serta target kerja di bidang pengawasan penyiaran.

“Banyak PR yang harus dikerjakan. KPID belum banyak dikenal oleh masyarakat, jadi kami berusaha mencari figur dari berbagai latar belakang untuk nanti duduk sebagai komisioner KPID Kalbar,” jelasnya.

Dia menekankan, Komisi I bertugas untuk memperdalam sejauh mana kompetensi para kandidat ini. Kriteria penilaian dilakukan secara kolektif kolegial, terhadap kemampuan dari para kandidat calon komisioner itu.

“Kami berusaha melihat apakah mereka bisa bekerja sama dalam tim, kemudian bagaimana kemampuan penyelesaian masalah, pemahaman terhadap penyiaran, serta performanya itu yang kita nilai,” jelasnya.

Angel juga mengingatkan, KPID bukan tempat pengangguran mencari pekerjaan. Maka itu, orang-orang yang terpilih harus punya visi misi yang jelas untuk penyiaran. Demi kemajuan edukasi masyarakat, yang punya rasa cinta pada penyiaran dan idealisme. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar