Tunggu Surat PHK dan Pesangon Usai RS ProMEDIKA Pontianak Ditutup
Pontianak | Rabu, 9 April 2025
Suasana di pintu masuk UGD RS ProMedika Pontianak. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Rabu, 9 April 2025
Nasional
PIFA.CO.ID, NASIONAL - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia, Natalius Pigai, menegaskan dukungan penuh terhadap pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat. Regulasi ini dinilai sangat penting untuk memastikan perlindungan, pelestarian, dan pengembangan hak-hak masyarakat adat di Indonesia.“Kami, Kementerian HAM, 100 persen mendukung upaya mendorong pengesahan RUU Masyarakat Adat. Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan hak-hak masyarakat adat terlindungi,” ujar Natalius saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Keramat Patih Patinggi di Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Sabtu (9/3).Natalius menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam RUU tersebut, yakni menjaga kelestarian budaya dan hak-hak masyarakat adat, mengembangkan potensi masyarakat adat, serta melindungi mereka dari berbagai ancaman. Menurutnya, perlindungan hukum bagi masyarakat adat menjadi semakin mendesak di tengah berbagai tantangan yang mereka hadapi.“Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai budaya masyarakat adat tetap lestari, berkembang, dan tidak terancam oleh berbagai kebijakan maupun tekanan eksternal,” tambahnya.Saat ini, kata Natalius, Kementerian HAM masih menunggu berbagai organisasi masyarakat adat untuk berdiskusi lebih lanjut terkait substansi RUU tersebut. Salah satu tantangan utama dalam pembahasannya adalah perdebatan antara masyarakat adat dan komunitas lokal terkait hak dan wilayah adat.“Ini juga menjadi isu di tingkat internasional, dan kami akan mencari solusi terbaik agar RUU ini dapat diterapkan secara efektif,” jelasnya.Selain itu, Natalius menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban untuk melakukan intervensi dalam memastikan perlindungan HAM bagi masyarakat adat. Bentuk intervensi ini mencakup penghormatan terhadap hak, pemantauan, pendidikan, penyuluhan, serta peningkatan kompetensi masyarakat adat.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kabar baik untuk yang menantikan Kartu Pra Kerja tahun ini, Pemerintah akan melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 dengan skema normal. Program tahun 2023 menargetkan capaian hingga satu juta penerima. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (5/1/2023). “Program Kartu Prakerja ini dilanjutkan di tahun 2023 dengan skema normal. Sekali lagi, skemanya bukan semi bansos [bantuan sosial] lagi tetapi skema normal, yang diatur dalam Perpres Nomor 113 Tahun 2022 dan pelaksanaannya oleh Permenko Perekonomian 17/2022,” terang Airlangga kemarin, dikutip dari laman Setkab RI. Airlangga menyampaikan, pada tahap awal dialokasikan anggaran sebesar Rp2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang. Sedangkan untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,7 triliun. Sejumlah penyesuaian dilakukan sejalan dengan implementasi Program Kartu Prakerja dengan skema normal ini. Salah satunya pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara luring, daring, maupun bauran. Pelatihan luring akan dimulai di sepuluh provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. “Ini pelatihannya secara offline secara bertahap diawali di sepuluh provinsi dan ini pembukaan gelombang pertamanya dilakukan di triwulan I-2023. Untuk tahap pertama ini di beberapa daerah, adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Sumut, Sulsel, Bali, NTT, dan Papua,” ujarnya. Besaran bantuan yang akan diterima peserta juga mengalami penyesuaian yakni senilai Rp4,2 juta per individu, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp600 ribu yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam. Airlangga menegaskan, penerima bansos dari kementerian/lembaga lainnya, seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU), Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan untuk menjadi peserta Kartu Prakerja yang berfokus pada peningkatan kompetensi kerja ini. “Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti [Bantuan] Subsidi Upah, BPUM, dan PKH boleh menjadi peserta Kartu Prakerja karena itu untuk retraining dan reskilling bukan bansos lagi,” ungkapnya. Airlangga menyampaikan, implementasi skema normal ini akan menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang. Pelatihan ini merujuk pada berbagai kajian mengenai pasar kerja mendatang dalam Indonesia’s Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, Studi World Economic Forum “Future Job Report”, serta Riset Indonesia Online Vacancy Outlook. Pemerintah berharap agar berbagai lembaga pelatihan dapat berpartisipasi menjadi bagian dalam ekosistem Prakerja dengan mengikuti sejumlah asesmen dan seleksi yag telah ditentukan. Diakhir keterangannya, Airlangga mengatakan Pemerintah juga mengajak partisipasi masyarakat dengan skema kemitraan yang merupakan [wujud] Public Private Partnership (PPP) di bidang pengembangan SDM di Indonesia.
Sports
Agen Jay Idzes, Bilal Achenteh, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Inter Milan terkait kemungkinan transfer. Namun, ia juga menegaskan bahwa komunikasi tidak hanya terbatas dengan Nerazzurri."Kami sudah melakukan komunikasi. Namun, saya juga melakukan komunikasi dengan klub lain, bukan hanya dengan Inter Milan dan Atalanta," ujar Bilal Achenteh, dikutip dari fcinter1908.it, Kamis (20/3/2025).Empat Klub Serie A Incar Jay IdzesSebelumnya, jurnalis Italia Nicolo Schira melaporkan bahwa ada empat klub Serie A yang memantau Jay Idzes menjelang bursa transfer musim panas 2025, termasuk Inter Milan."Inter Milan telah mengirim seorang pencari bakat ke Stadion Gewiss dua minggu lalu untuk menonton pertandingan antara Atalanta dan Venezia guna memantau bek tengah, Jay Idzes. Atalanta, Napoli, dan AC Milan juga telah memantau pemain Indonesia tersebut dalam beberapa bulan terakhir," tulis Schira di akun X-nya, @NicoSchira.Bek berusia 24 tahun itu tampil konsisten di lini belakang Venezia meskipun timnya tengah berjuang di zona degradasi. Dalam beberapa laga, ia sukses mengawal pemain-pemain bintang, termasuk Romelu Lukaku saat menghadapi Napoli. Kontribusinya bahkan membantu Venezia menahan Napoli, yang saat ini berada di peringkat kedua klasemen Serie A.Peluang Besar ke Inter MilanKetertarikan Inter terhadap Idzes semakin kuat setelah tim pencari bakat mereka menyaksikan langsung aksinya dalam laga Atalanta vs Venezia. Dalam pertandingan itu, ia sukses meredam pergerakan top skor sementara Serie A, Mateo Retegui, yang telah mencetak 22 gol musim ini.Jika resmi bergabung dengan Inter Milan, Idzes bisa menjadi pengganti Stefan de Vrij atau Francesco Acerbi, yang kontraknya berakhir musim panas mendatang. Tak hanya itu, bermain untuk Inter akan membuka peluangnya untuk meraih gelar Serie A dan tampil di Liga Champions secara reguler.Kini, keputusan ada di tangan Idzes. Akankah sang kapten Timnas Indonesia segera bergabung dengan Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2025?