Jennie BLACKPINK meninggalkan panggung di tengah konser karena drop. (Dok. Istimewa)

Jennie BLACKPINK meninggalkan panggung di tengah konser karena drop. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizTurun Panggung di Tengah Konser, YG Entertainment Ungkap Kondisi Jennie BLACKPINK

Turun Panggung di Tengah Konser, YG Entertainment Ungkap Kondisi Jennie BLACKPINK

Australia | Senin, 12 Juni 2023

PIFAbiz - Jennie BLACKPINK secara tiba-tiba terpaksa meninggalkan panggung di tengah konser yang berlangsung karena kesehatannya memburuk pada Minggu (11/6).

Hal itu terjadi saat konser BLACKPINK World Tour [Born Pink] digelar pada hari kedua di Melbourne.

Usai Jennie turun panggung, konser tersebut pun akhinrya dilanjutkan dengan tiga member, Jisoo, Rosé, dan Lisa.

Terkait hal itu, YG Entertainment menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh penggemar yang hadir pada konser tersebut.

"Kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang tulus kepada semua penggemar yang telah menunjukkan dukungan mereka untuk BLACKPINK dan mereka yang menghadiri acara tersebut. Kami dengan hormat meminta pengertian Anda dalam situasi ini." kata YG Entertainment seperti dikutip dari CNN, Senin (12/6).

Agensi mengungkapkan bahwa Jennie sebenarnya ingin melanjutkan penampilannya hingga akhir, namun kondisinya tidak memungkinkan.

"Jennie menyatakan tekadnya yang kuat untuk melanjutkan penampilan hingga akhir. Namun, mengikuti saran medis di lokasi, kami segera mengambil tindakan untuk memastikan dia mendapatkan istirahat dan stabilitas yang cukup," ungkap Agensi.

Jennie pun menyampaikan penyesalannya karena tidak bisa bersama para penggemar hingga akhir.

"Jennie memastikan bahwa ia akan pulih secepat mungkin." kata Agensi.

Selain  itu, YG Entertainment juga memastikan pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk mendukung pemulihan Jennie.

"Kami ingin meminta pengertian Anda sekali lagi. Terima kasih." tutur YG. (b)

Rekomendasi

Foto: Iwan Fals dan Istri Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Lama, Apa Itu? | Pifa Net

Iwan Fals dan Istri Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Lama, Apa Itu?

Pifabiz
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Liga Arab Kecam Tindakan Militer Israel di Palestina, Lebanon, dan Suriah | Pifa Net

Liga Arab Kecam Tindakan Militer Israel di Palestina, Lebanon, dan Suriah

Israel
| Sabtu, 5 April 2025
Foto: Tips Mengelola Emosi Orang Tua untuk Cegah Kekerasan pada Anak | Pifa Net

Tips Mengelola Emosi Orang Tua untuk Cegah Kekerasan pada Anak

Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto: Garuda Muda Fokus Persiapan untuk Piala Asia U17 di Arab Saudi | Pifa Net

Garuda Muda Fokus Persiapan untuk Piala Asia U17 di Arab Saudi

Indonesia
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!" | Pifa Net

Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!"

Jabar
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: PSSI: Patrick Kluivert Bakal Libatkan Pelatih Lokal | Pifa Net

PSSI: Patrick Kluivert Bakal Libatkan Pelatih Lokal

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Studi: Tiga Menit Aktivitas Ringan Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung | Pifa Net

Studi: Tiga Menit Aktivitas Ringan Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Indonesia
| Selasa, 29 April 2025
Foto: Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek? | Pifa Net

Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek?

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Hasto: Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Senapas dengan PDIP | Pifa Net

Hasto: Program Pengentasan Kemiskinan Prabowo Senapas dengan PDIP

Indonesia
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: Kritik Belanja Pemain Arsenal Musim Panas 2024, Salah Sasaran? | Pifa Net

Kritik Belanja Pemain Arsenal Musim Panas 2024, Salah Sasaran?

Inggris
| Jumat, 17 Januari 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Daftar Kuliner Ekstrem Indonesia, Berani Coba? | Pifa Net

Daftar Kuliner Ekstrem Indonesia, Berani Coba?

PIFA, Lifestyle - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan panorama alam yang menakjubkan, termasuk dengan keanekaragaman kuliner yang ada di masing-masing daerahnya. Ada beragam jenis hidangan dengan cita rasa lezat nan unik yang menjadi ciri khas. Namun, tidak hanya dipenuhi dengan beragam kuliner lezat yang mengunggah selera, tetapi ada pula sajian makanan ekstrem yang terbuat dari bahan tidak lazim. Uniknya, sajian ekstrem itu justru mampu menarik minat sebagian orang, termasuk wisatawan asing untuk mencobanya.  Berikut beberapa makanan ekstrem dari Indonesia yang patut kamu coba. Apa sajakah itu? Simak, yuk! 1. Paniki Di Sulawesi Utara, masyarakatnya gemar menyantap olahan kelelawar bernama Paniki. Paniki merupakan kelelawar pemakan buah yang dimasak menggunakan santan. Biasanya, masyarakat mengolah paniki dengan dimasak bersama rempah dan bumbu-bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, serai dan jahe untuk menghilangkan bau amis dan membuat rasanya jadi lebih nikmat. 2. Empedu Kobra Salah satu makanan ekstrem lainnya yang berasal dari Indonesia adalah empedu kobra. Hewan berbisa ini kerap diburu untuk diambil daging dan empedunya yang dianggap memiliki banyak khasiat. Masyarakat percaya mengonsumsi empedu kobra mampu menyembuhkan sejumlah penyakit seperti kulit gatal-gatal, jerawat dan alergi. Jika tertarik untuk mencoba kuliner ekstrem satu ini, bisa berkunjung ke daerah Semarang. Di sana banyak ditemukan penjual empedu kobra yang berjualan di pinggir jalan. 3. Ulat Sagu Berkunjung ke Indonesia Timur, tepatnya di Maluku dan Papua, jangan lupa mencicipi sajian khasnya berupa ulat sagu. Sajian dengan tekstur juicy dan kenyal, serta rasa yang sedikit gurih ini sangat digemari oleh masyarakat setempat. Biasanya, ulat sagu dinikmati tanpa diolah terlebih dahulu alias mentah, tapi bisa juga dipanggang atau direbus. Semakin nikmat, orang-orang kerap menyantapnya bersama sambal atau papeda. 4. Belalang Goreng Tak hanya di Thailand, sajian kuliner berupa serangga goreng juga ada di Indonesia tepatnya di Gunungkidul, Yogyakarta. Belalang biasanya di marinasi terlebih dahulu dengan berbagai bumbu, seperti bawang putih, daun jeruk, daun ketumbar, dan penyedap, lalu menggorengnya hingga garing. Camilan khas Gunungkidul ini biasa dijual dengan tusukan sate atau di dalam toples. Harganya kisaran Rp 30 ribu per toples, dan Rp 400 ribu per kilogram belalang goreng. 5. Sate Biawak Kalau biasanya kita banyak temukan penjual sate ayam, kambing dan sapi. Namun, di sebagian wilayah Jawa Timur banyak ditemukan penjual sate biawak yang disajikan bersama saus kacang pedas. Makanan ekstrem satu ini disebut sebagai obat alternatif oleh sebagian orang. Mereka percaya dengan mengonsumsi daging biawak dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Mulai dari menyembuhkan kulit gatal-gatal, kutu air, jerawat, alergi hingga asthma. Bahkan, ada pula yang mengonsumsinya sebagai obat penambah stamina. 6. Sate Susu Sapi Meski namanya terdengar cukup familiar, tapi kuliner satu ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Sate susu satu ini justru termasuk salah satu makanan ekstrem yang ada di Indonesia. Yup, sate susu terbuat dari daging payudara sapi yang dipotong dadu, lalu direbus, dan kemudian dibumbui aneka rempah, baru deh dibakar. Hidangan khas Dusun Wanasari, Denpasar, Bali ini kerap tersaji saat bulan Ramadan. Teksturnya yang kenyal dengan cita rasa gurih dan pedas membuat sate ini jadi incaran masyarakat, loh. (ly)

Indonesia
| Senin, 22 Juli 2024

Lokal

Foto: Banjir Besar Landa Kayong Utara, Pulau Maya yang Paling Parah Dampaknya | Pifa Net

Banjir Besar Landa Kayong Utara, Pulau Maya yang Paling Parah Dampaknya

Banjir besar kembali melanda Kabupaten Kayong Utara (KKU). Menurut keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKU, Daerah Kecamatan Pulau Maya merupakan wilayah yang paling parah dampak banjirnya, Rabu (14/7/2021). Kepada Tribunpontianak, Camat Pulau Maya, Jakfar mengungkapkan, banjir yang menggenangi rumah warga di Kecamatan Pulau Maya khususnya di Desa Dusun Besar dipastikan hampir merata. “Saye kebetulan masih di Dusun Besar, hampir merata (banjir di sekitar rumah warga),” ungkap Jakfar, mengutip dari Tribunpontianak.co.id, Rabu (14/7/2021). Senada dengan Jakfar, Kepala BPBD KKU Noorhabib juga meutarakan statement yang serupa. “Banjir hampir merata di Kecamatan Pulau Maya dan tanah longsor di Dusun Besar,” ujar Noorhabib. Menurut laporan BPBD KKU, banjir di kabupaten itu disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa siang (13/7) kemarin hingga hari ini (14/7). Menurut Noorhabib, timnya telah melakukan evakuasi di beberapa titik di Kayong Utara yang daerahnya dianggap sebagai titik urgen evakuasi. Namun, titik lainnya belum bisa dipantau lansung karena hujan yang belum juga berhenti. Hujan deras disertai angin itu menghambat Tim TRC BPBD untuk melakukan pemantauan langsung. “Kendala karena hujan disertai angin lebat maka tim TRC belum dapat ke lokasi,” tambahnya. Kemudian, Noorhabib mengatakan, pihaknya juga mengkhawatirkan akan terjadi air pasang laut yang akan memperparah kondisi daerah yang saat ini masih terendam banjir. Hingga saat ini hujan masih terus turun di sebagian wilayah Kabupaten Kayong Utara, selain itu Noorhabib juga menghimbau agar masyarakat untuk selalu tetap waspada.

Admin
| Rabu, 25 Agustus 2021

Lokal

Foto: Paolus Hadi: Banjir Musiman Juga Disebabkan Hutan Mulai Habis, Masyarakat Harus Waspada | Pifa Net

Paolus Hadi: Banjir Musiman Juga Disebabkan Hutan Mulai Habis, Masyarakat Harus Waspada

Berita Sanggau, PIFA - Terkait banjir yang melanda beberapa Kecamatan di Kabupaten Sanggau. Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dsn berhati-hati, mengingat kondisi air terus naik, Kamis (28/10/2021). Paolos Hadi menyampaikan selain karena banjir musiman, banjir juga disebabkan karena hutan yang mulai habis. "Banjir inikan musiman juga, Tetapi inikan tanda-tanda alam. Kita harus sadar bahwa alam juga sudah tidak mampu menahan air karena hutan kita sudah mulai habis,"ujarnya dilansir dari Tribun Pontiank. Dia juga mengatakan, khsuusnya yang tinggal di bantaran sungai, agar tetap waspada dan berjaga-jaga. "Jangan sampai kita lengah, tapi sebagai pemerintah kami terus monitor. Tentu sebagai orang perorang yang memilih tinggal dibantaran sungai sudah tahu resikonya dan harus berjaga-jaga,"ungkapnya. Paolus Hadi menyarankan kepada para Kades, Kadus, Ketua RT supaya menyampaikan ke BPBD apabila ada yang harus segera ditangani. Sebelumnya, Kasi Pencegahan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Kristian Hendro menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang masuk, sebanyak Enam Kecamatan di Kabupaten Sanggau yang dilanda banjir. "Diantaranya di Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Jangkang, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Meliau dan di Kecamatan Beduai,"katanya. Ketinggian air lanjutnya cukup tinggi dan saat ini debit air semakin naik. "Jika di rata-ratakan kisaran 60 senti meter sampai 90 senti meter,"tambahnya. Hendro menjelaskan, berdasarkan data yang masuk, Akibat banjir tersebut sebanyak 621 KK yang terdampak banjir. Akan tetapi belum ada warga yang mengungsi. "Warga rata-rata bertahan di rumah masing-masing,"jelasnya. Terkait bantuan kata Hendro untuk di wilayah Kecamatan Kapuas sudah diserahkan ke Kantor Camat Kapuas. Kemudian besok juga akan disalurkan ke Kecamatan Jangkang dan Kecamatan Mukok. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pihak Kecamatan, kemudian melakukan pendataan lanjutan dan melaksanakan patroli untuk pemantauan lokasi banjir. Adapun wilayah yang terkena banjir diantaranya di Kecamatan Kapuas (Kelurahan Tanjung Kapuas, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kelurahan Beringin, Desa Penyeladi Hilir, dan Desa Semerangkai). Kemudian di Kecamatan Mukok (Desa Inggis, Desa Kedukul, dan Desa Semuntai). Kecamatan Jangkang (Desa Balai Sebut), dan di Kecamatan Tayan Hilir (Desa Melungai, Desa Pedalaman, Desa Kawat, dan Desa Pulau Tayan Utara). Kemudian di Kecamatan Meliau (Desa Kuala Rosan) dan di Kecamatan Beduai.

Sanggau
| Jumat, 29 Oktober 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5