Ultah ke-3, Cipung Dapat Hadiah Mobil ‘Lightning McQueen’ dari Raffi Ahmad
Jakarta | Jumat, 29 November 2024
Momen saat Rayyanza Malik Ahmad atau Cipung menerima hadiah ultah. (Dok. Instagram @raffinagita1717)
Jakarta | Jumat, 29 November 2024
Lokal
Berita Teknologi, PIFA - Indonesia punya komitmen sebagai pengembang mobil listrik di Indonesia. Tapi tidak hanya cukup mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA), kesiapan sumber daya manusia yang kompeten lewat pendidikan vokasi juga perlu disiapkan. Banyak negara belomba berinvestasi di Indonesia sebagai tempat pengembangan mobil listrik. Untuk menyambutnya, Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengungkapkan ekosistem mobil listrik perlu disiapkan dengan mencetak SDM yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan industri di masa depan. "Memang karbon netral ini keniscayaan, bahwa yang menjadi drivers ekonomi ke depan itu karbon netral. Itu sudah pasti, persoalannya kita ingin jadi pemenang atau losers," kata Bob saat ditemui di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (26/5/2022). "Untuk menjadi pemenang kita harus siap, tidak cukup mengandalkan natural resources, tapi SDM (Sumber Daya Manusia), di mana-mana sudah jadi pelajaran, terlalu tergantung natural resources malah menjadi fire back. Jadi SDM itu penting," tambah dia. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai mengkonversi produk Internal Combustion Engine (ICE) ke Battery Electric Vehicles (BEV). Misalnya Toyota Calya, yang digarap oleh tiga universitas; Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh November. Sementara Kijang Innova BEV menjadi mobil konsep yang digarap Toyota untuk keperluan studi. Selain tiga kampus di atas, PT TMMIN juga akan melakukan road show elektrifikasi, serta berkolaborasi dengan empat universitas lain, di antaranya Universitas Gajah Mada, Universitas Udayana, dan Universitas Sebelas Maret. "Electric vehicles hanya alat saja, tapi payung besarnya karbon netral, oleh karena itu kita perkenalkan kendaraan electric untuk menstimulus mahasiswa di sini untuk mulai berpikir dengan karbon netral, supaya orang kita bisa disiapkan lebih cepat lagi, dan kita bisa mengambil manfaat, bukan menjadi korban," ujar Bob. Di sisi lain SDM harus disiapkan dengan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dari baterai saja misalnya, Bob mengatakan saat ini harus belajar online di India, maka dari itu perlu menciptakan kurikulum baru supaya tak tertinggal dengan SDM dari negara luar. "Dengan adanya konversi ini kita bisa membuat ekosistem untuk mengembangkan SDM. Ujungnya make people before make product. Kita nggak bisa cuma andalin punya nikel saja, terus yang proses orang lain," ungkap Bob. "Kita harus mendidik orangnya, dan yang punya kompetensi mendidik ya kampus. Menciptakan kurikulum baru ke depan," sambung dia. Tujuan peralihan ke kendaraan ramah lingkungan ialah memerangi emisi. Toyota memilih konsep multi path way, artinya tidak hanya mengandalkan BEV, ada produk lain yang bisa digunakan, mulai dari Fuel Cell, Hybrid, Plug In Hybrid, Hidrogen, bahkan Low Cost Green Car (LCGC). Guru Besar Fakultas Teknik Mesin Undip, Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani ST, MT, MPS bilang dalam konteks memerangi karbon emisi, penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang bervariasi bisa menjadi alternatif. Utamanya saat ini melihat skala ekonomi masyarakat Indonesia. "Multi path way jelas penting (untuk mengikis emisi karbon), dan ujung tombaknya kalau kita lihat konteksnya dengan war (memerangi emisi), itu negosiasi," kata Wiwandari. "Kita dituntut mengurangi emisi, tapi kan kita negara yang masih meningkatkan kesejahteraan, jadi negosiasi seperti itu juga penting, dan mutualisme. Jadi di mana ada agreement dengan negara lain itu yang saling menguntungkan, jangan kita jadi seperti dituntut, tapi kita tidak mendapat timbal baliknya," sambung dia. (rs)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Tim dari Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terjun ke lokasi untuk meninjau dan memindahkan potongan besi pendorong roket China yang jatuh di kebun sawit Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Peneliti Bidang Astronomi/Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatika menjelaskan, penelitian dari segi material sudah dilakukan oleh pihaknya. "Meninjau lokasi dan memindahkan puing ke kantor Pontianak. Material dan struktur puing tersebut akan diselidiki lebih lanjut," katanya, kemarin. Dia menjelaskan, potongan besi yang dipindahkan dipindahkan ke kantor mereka di Kota Pontianak tersebut dimanfaatkan untuk edukasi publik. "Setidaknya untuk edukasi publik akan perlunya kewaspadaan terhadap bahaya benda jatuh antariksa," katanya Selain itu, terang Rhorom, pihaknya juga masih mendalami proses jatuhnya potongan roket tersebut. "Kami dari Pusat Sains Antariksa lebih fokus pada penelitian terkait orbit dan perkiraan waktu dan lokasi jatuh," ujar Rhorom. Sementara itu, Tim Gegana Satuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Kalimantan Barat (Kalbar) telah melakukan identifikasi terhadap potongan besi pendorong roket China yang jatuh di kebun sawit Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau itu. Wakil Kepala Polisi Resor (Wakapolres) Sanggau Kompol Kombo mengatakan, pengecekan dan identifikasi dilakukan menggunakan alat Sertech dan Riideye, tidak terpapar radiasi. "Setelah dicek, benda tersebut tidak mengandung unsur radiasi dan bahan peledak," jelasnya. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal - Pekan Gawai Dayak Kalimantan Barat ke-38 akan segera dimulai pada tanggal 20 hingga 25 Mei 2024. Acara tahunan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Dayak untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya mereka melalui serangkaian kegiatan dan lomba yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Mengutip suarakalbar.id, berikut adalah rangkaian lomba yang akan diadakan dalam Pekan Gawai Dayak 2024: 1. Pawai atau Karnaval Budaya Karnaval Budaya menjadi pembuka acara dengan tujuan memperkenalkan seni dan budaya Dayak serta memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Pekan Gawai Dayak telah dimulai. Karnaval ini akan terbagi menjadi dua rute, yakni rute sungai yang menggunakan kapal wisata mengelilingi aliran Sungai Kapuas, dan rute darat yang dimulai dari depan Makorem menuju Rumah Radakng. 2. Bujang dan Dara Gawai Kompetisi Bujang dan Dara Gawai merupakan ajang bagi para remaja Dayak untuk berkompetisi sebagai duta budaya Dayak. Para peserta akan menampilkan kebolehan mereka dalam busana asli atau kreasi sub-suku yang diwakili, dengan tujuan mempromosikan kebudayaan Dayak kepada khalayak luas. 3. Busana Anak-Anak Peragaan busana anak-anak dalam kategori Festival Busana Dayak menjadi sarana untuk merangsang bakat dan kemampuan generasi muda Dayak. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan kecintaan terhadap budaya Dayak sejak dini. 4. Tari Kreasi Dayak Lomba Tari Kreasi Dayak tahun ini mengangkat tema senjata tradisional Dayak, khususnya “Tankitn” dari subsuku Dayak Kanayant. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman senjata tradisional khas suku Dayak kepada masyarakat luas. 5. Lomba Tattoo Tattoo dalam masyarakat Dayak bukan hanya hiasan tubuh, tetapi juga simbol status sosial dan penghormatan. Lomba tattoo di Pekan Gawai Dayak bertujuan untuk melestarikan budaya tattoo serta merangsang kreativitas para seniman tattoo. 6. Lomba Melukis Perisai Lomba melukis perisai Dayak melibatkan pembuatan ornamen khas Dayak pada perisai kayu. Tujuannya adalah mempertahankan tradisi melukis perisai dan memperkenalkan seni rupa Dayak kepada generasi muda. 7. Lomba Menumbuk dan Menampi Padi Lomba ini mengangkat aktivitas tradisional menumbuk dan menampi padi, yang kini semakin jarang dijumpai. Tujuannya adalah melestarikan metode tradisional dalam mengolah hasil panen yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Dayak. 8. Pencak Silat Lomba pencak silat bertujuan melestarikan ilmu beladiri dan seni perang Dayak. Kegiatan ini mengenalkan berbagai senjata tradisional Dayak seperti mandau dan sumpit. 9. Lomba Sastra Lisan/Mendongeng Mendongeng merupakan warisan budaya Dayak yang penuh dengan filosofi dan pesan moral. Lomba ini bertujuan melestarikan tradisi mendongeng serta memperkenalkan kisah-kisah penuh hikmah kepada generasi muda. 10. Pangka' Gasing Lomba pangka' gasing menampilkan permainan tradisional Dayak yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Kegiatan ini bertujuan melestarikan permainan tradisional yang memiliki nilai historis tinggi. 11. Lomba Menyumpit Lomba menyumpit memperkenalkan senjata tradisional sumpit yang digunakan dalam berburu. Kegiatan ini mengajarkan teknik penggunaan sumpit yang memiliki akurasi tinggi dan tidak merusak alam. 12. Lomba Masakan Tradisional Dayak Lomba masakan tradisional Dayak bertujuan melestarikan dan memperkenalkan kuliner khas Dayak yang menjadi bagian penting dari budaya Indonesia. 13. Lomba Lagu Dayak Lomba ini menampilkan lagu-lagu Dayak yang menggunakan bahasa dan musik tradisional Dayak. Peserta akan menyanyikan lagu wajib dari Kabupaten Landak dan lagu pilihan dari kabupaten/kota di Kalimantan Barat. 14. Meraut Pabayo Lomba meraut pabayo melibatkan pembuatan tanda dari bambu atau kayu yang diraut sebagai simbol upacara besar dalam tradisi Dayak Kanayatn. Kegiatan ini melestarikan simbol-simbol adat yang digunakan dalam upacara penyambutan Jubata. Pekan Gawai Dayak ke-38 diharapkan tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya tetapi juga sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan tradisi Dayak kepada generasi muda dan masyarakat luas. (ad)