Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalUndangan Natal, Muhaimin Kunjungi Kardinal Suharyo

Undangan Natal, Muhaimin Kunjungi Kardinal Suharyo

Jakarta | Selasa, 30 November 2021

Berita Nasional, PIFA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyambangi kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Kedatangan Muhaimin disambut langsung oleh Ketua KWI sekaligus Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Kardinal yang telah memberikan waktu untuk bisa bersilaturahmi. Sudah lama sebetulnya kami ingin bersilaturahmi tapi karena pandemi tertunda-tunda,” kata Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar, dalam keterangan yang diterima PIFA.co.id, Selasa 30 November 2021.

Ada tiga agenda Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyambangi KWI. Pertama, Cak Imin mengundang Kardinal Suharyo beserta jajaran KWI untuk menghadiri undangan Refleksi Menyambut Natal dan Tahun Baru Nasional yang akan digelar PKB pada 21 Desember mendatang.

“Tujuan kami pertama mengundang Kardinal dan Romo-Romo dari KWI untuk berkenan hadir pada acara Refleksi Natal. Kehadiran Kardinal sangat membahagiakan,” tutur Cak Imin yang didampingi oleh Daniel Johan pada kegiatan Senin 29 November 2021 tersebut.

Kedua, Cak Imin hadir di KWI untuk mendiskusikan ragam isu kebangsaan, salah satunya terkait kekerasan di Papua. Dia secara khusus meminta sumbang saran dari Kardinal Suharyo untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi kedamaian dan kebaikan Papua.

“Kami sudah ke sana (Papua), peran KWI sangat penting untuk memajukan Papua sekaligus membawa Papua yang damai dan sejahtera. Ujian demi ujian yang telah menimpa kita sebagai suatu bangsa yang semakin mematangkan kita sebagai kekuatan yang saya yakin dan optimis persatuan dan kesatuan kita semakin natural, fungsional, mengakar dan tidak mudah tergoyahkan,” tutur Muhaimin.

Ketiga, Muhaimin juga menyampaikan salam hangat dan keinginannya bertemu secara langsung dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus di Vatikan. “Sebetulnya saya dan Daniel (Daniel Johan) sudah beberapa kali ke sana, tapi baru sampai di luar gerbang Vatican saja,” kata Cak Imin. 

“Kita ingin bisa bertemu secara langsung. Tentu ini bagian dari harapan kami ingin menjadi bagian dari langkah-langkah mewujudkan kedamaian dan keadilan bagi sistem dunia, khususnya di Indonesia,” kata Muhaimin.

Sementara itu, Kardinal Suharyo menyambut baik kedatangan Gus Muhaimin bersama rombongan. Dia juga mengapresiasi inisiatif Gus Muhaimin mengadakan Refleksi Natal dan Tahun Baru. Menurutnya inisiatif tersebut adalah wujud dari toleransi dan upaya menimba kebijakan, pesan, khidmat dari berbagai macam agama di Indonesia.

“Saya kira PKB tidak hanya akan menyambut Natal dengan refleksi, tetapi juga agama-agama lain pasti juga akan mendapat kesempatannya,” tutur Kardinal Suharyo.

Menanggapi persoalan di Papua, Kardinal Suharyo menyatakan membangun dan merawat semangat cinta Tanah Air adalah tanggungjawab seluruh warga bangsa. “Sikap gereja Katolik yang resmi terhadap masalah Papua itu sangat jelas, yaitu mendukung sikap pemerintah, karena dijamin undang-undang internasional,” tutur Kardinal Suharyo.

Rekomendasi

Foto: Media Irak Yakin Indonesia Punya Kans Lolos ke Piala Dunia 2026 Berkat Naturalisasi | Pifa Net

Media Irak Yakin Indonesia Punya Kans Lolos ke Piala Dunia 2026 Berkat Naturalisasi

Indonesia
| Senin, 3 Maret 2025
Foto: Bukalapak Hentikan Penjualan Produk Fisik, Kini Fokus pada Produk Virtual | Pifa Net

Bukalapak Hentikan Penjualan Produk Fisik, Kini Fokus pada Produk Virtual

Indonesia
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Rekomendasi Camilan Sehat Temani Minum Teh untuk Jaga Metabolisme dan Energi | Pifa Net

Rekomendasi Camilan Sehat Temani Minum Teh untuk Jaga Metabolisme dan Energi

Indonesia
| Senin, 5 Mei 2025
Foto: Deddy Corbuzier Kembali Geregetan soal Makan Bergizi Gratis hingga Dituding jadi Buzzer Pemerintah | Pifa Net

Deddy Corbuzier Kembali Geregetan soal Makan Bergizi Gratis hingga Dituding jadi Buzzer Pemerintah

Pifabiz
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara | Pifa Net

Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Justin Kluivert Makin Ganas di EPL, Anak Pelatih Timnas Indonesia ini Hattrick Bersama Bournemouth! | Pifa Net

Justin Kluivert Makin Ganas di EPL, Anak Pelatih Timnas Indonesia ini Hattrick Bersama Bournemouth!

Inggris
| Minggu, 19 Januari 2025
Foto: Solidaritas Tanpa Batas! Komunitas Yamaha XMAX Rider Indonesia Gelar Gathering Nasional di Solo, Jawa Tengah | Pifa Net

Solidaritas Tanpa Batas! Komunitas Yamaha XMAX Rider Indonesia Gelar Gathering Nasional di Solo, Jawa Tengah

Jateng
| Sabtu, 10 Mei 2025
Foto: Resmi! Inilah 23 Pemain Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 | Pifa Net

Resmi! Inilah 23 Pemain Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Inter Milan Tekuk River Plate 2-0, Lolos ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025 | Pifa Net

Inter Milan Tekuk River Plate 2-0, Lolos ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Sports
| Kamis, 26 Juni 2025
Foto: Tom Lembong Bantah Bersalah dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula | Pifa Net

Tom Lembong Bantah Bersalah dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Nasional
| Rabu, 2 Juli 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Gegara Pakai AI, Kepolisian AS Tangkap Orang-orang Tak Bersalah | Pifa Net

Gegara Pakai AI, Kepolisian AS Tangkap Orang-orang Tak Bersalah

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Sebuah laporan terbaru dari The Washington Post mengungkapkan bahwa sejumlah badan penegak hukum di Amerika Serikat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai jalan pintas dalam mengidentifikasi dan menahan tersangka, meskipun tidak ada bukti independen yang menghubungkan mereka dengan tindak kejahatan. Sebanyak 15 departemen kepolisian di 12 negara bagian dilaporkan telah melakukan penahanan terhadap beberapa tersangka berdasarkan hasil algoritma AI.Laporan tersebut menyoroti pelanggaran kebijakan internal oleh aparat, yang seharusnya mengharuskan setiap bukti yang diperoleh dengan bantuan AI didukung oleh bukti lain. Investigasi mengungkapkan bahwa setidaknya delapan orang ditahan secara keliru akibat penggunaan teknologi pengenalan wajah.Dalam beberapa kasus, penyidik disebut mengabaikan alibi tersangka, pernyataan saksi palsu, serta bukti fisik seperti sidik jari dan DNA yang menunjukkan keterlibatan orang lain. Bahkan, ada kasus di mana seorang wanita hamil tujuh bulan ditahan karena dituduh terlibat dalam perampasan mobil, meskipun tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut.The Washington Post juga mencatat bahwa penyidik sering mengabaikan perbedaan fisik yang jelas antara tersangka dan pelaku sebenarnya yang terekam oleh kamera pengawas. Laporan ini menegaskan bahwa skala penyalahgunaan teknologi tersebut kemungkinan jauh lebih besar, mengingat tidak adanya kewajiban hukum bagi penyidik untuk melaporkan penggunaan AI dalam proses identifikasi tersangka.

Amerika Serikat
| Selasa, 14 Januari 2025

Internasional

Foto: Suara Emas 2 Hafidz Muda Indonesia Pukau Sultan Brunei Darussalam | Pifa Net

Suara Emas 2 Hafidz Muda Indonesia Pukau Sultan Brunei Darussalam

Berita Internasional, PIFA - Dua Hafidz Muda Berkebutuhan Khusus asal Indonesia dengan suara emasnya tampil memukau di hadapan Sultan Hassanal Bolkiah beserta keluarga kerajaan dan para Duta Besar yang melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an. Mereka adalah Muhammad Naja Hudia Afifurrohman Agusfian dan  Nur Syahwa Syakhila Mohamad Sabhan. Kedua Hafidz muda itu diundang ke Brunei untuk menyemarakkan Musabaqah Membaca Al Quran Peringkat Akhir Brunei Darussalam, yang berlangsung di Gedung International Convention Center, Bandar Seri Begawan, pada Kamis (1/9/2022). Dubes RI Dr Sujatmiko yang hadir bersama para duta besar negara-negara sahaba mengaku bangga dengan penampilan dua Hafidz muda Indonesia itu. “Sangat membanggakan Hafidz muda berkebutuhan khusus penghafal Al Quran dari Indonesia sebagai bintang tamu pada Musabaqah Membaca Al Quran di Brunei dan membacakan ayat-ayat Al Quran dihadapan Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam, Haji Hassanal Bolkiah,“ katanya, dikutip dari keterangan di laman Kemlu RI (2/9). Meskipun menderita lumpuh otak, Muhammad Naja Hudia Afifurrohman Agusfian yang berusia 12 tahun asal Mataram itu mampu menghafal halaman tiap ayat dan hafal semua terjemahannya. Demikian juga Nur Syahwa Syakhila Mohamad Sabhan, tunanetra berusia 14 tahun asal Tangerang. "Kedua Hafidz dan Hafidzah muda tersebut tampil khusus di acara final Musabaqah yang berlangsung dari tanggal 30 Agustus 2022 hingga 1 September 2022. Musabaqah dibuka oleh Putra Mahkota Mutahdi Billah dan ditutup oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah," lanjut keterangan tersebut, seperti dimuat dalam laman Kemlu RI (2/9). Diketahui, agenda Musabaqah ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dengan tema “Bertemankan Al-Qur'an Sepanjang Zaman". Enam orang Qari dan enam orang Qariah Dewasa terpilih membacakan Al Quran pada hari pertama dan hari kedua. Kemudian pemenangnya membacakan Al Quran pada Kamis (1/9) kemarin. (yd)

Brunei Darussalam
| Jumat, 2 September 2022

Lokal

Foto: Tim Dokter RSUD Soedarso Lakukan Operasi Langka Perlekatan Ari-ari Bayi | Pifa Net

Tim Dokter RSUD Soedarso Lakukan Operasi Langka Perlekatan Ari-ari Bayi

Berita Lokal, PIFA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso Kalimantan Barat, melakukan prosedur operasi langka masalah kehamilan serius, plasenta akreta terhadap ibu hamil berusia 33 tahun. Operasi tersebut berlangsung di Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS), Kamis (21/7/2022) pagi. Operasi ini, dilakukan oleh tiga dokter spesialis. Di antaranya dokter ahli kandungan dr Soebono, dokter ahli urologi, dr Yance dan dokter onkologi gineakologi, dr Manuel.  Dr Soebono menjelaskan, plasenta akreta adalah kondisi kehamilan berupa perlekatan ari-ari bayi. Dalam kasus ini, ari-ari tersebut melekat di dinding kandung kemih. Hal tersebut bisa terjadi karena resiko dari riwayat operasi sektio (cesar) yang berulang.  “Pasien ini datang dengan riwayat operasi dua kali dari poliklinik kebidanan Soedarso dengan membawa rujukan, itu sudah dengan perlekatan ari-ari atau plasenta ke dinding kandung kencing. Operasi ini melibatkan beberapa dokter dan tim yang sudah kita miliki,” kata Bono. Dia menerangkan, operasi ini kompleks dan khusus. Sebab ari-ari yang melekat di kandung kemih dan rahim itu tidak dilepaskan. Ari-ari tersebut tetap dibiarkan di dalam rahim, kemudian dilakukan pengangkatan rahim. “Kita tinggal dalam rahim, untuk mencegah pendarahan atau cedera organ lain. Setelah itu dilakukan pengangkatan rahim dengan ari-ari masih di dalamnya,” jelasnya. Prosedur operasi dimulai dengan operasi cesar untuk melahirkan bayi dalam kandungan. Kemudian setelah evaluasi dan edukasi ke pasien, dilanjutkan dengan operasi akreta tersebut. “Mungkin ada faktor genetik, tapi kecil sekali kemungkinannya. Bisa jadi penempelan bakal janin ke lokasi perlekatan ari-ari itu faktor lain, tapi kecil sekali. Dia karena riawayat operasi cesar dua kali, ” papar Bono.  Bono menerangkan, kondisi masalah kehamilan ini cukup langka. Komplikasi tersebut tidak sering terjadi. Namun jika ini terjadi memang dibutuhkan tindakan yang optimal. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. “Seingat saya kasus terakhir yang kita alami ini, di tahun 2019. Pada saat itu kita masih mendatangkan tim dari luar pulau. Saat ini, syukurnya kita sudah punya tim akreta sendiri, kita bisa menangani kasus-kasu seperti ini sendiri,” terangnya. Untuk kondisi bayi sendiri, menurut Bono dalam keadaan yang baik. Tim rumah sakit memantau bayi tersebut dengan sangat intensif, sebelum akhirnya diputuskan untuk mengambil tindakan operasi besar ini. “Observasi cukup intens terhadap bayinya. Jadi persiapan cukup panjang, kami juga tetap pantau. Kita periksa rekam jantung bayi rutin 12 jam sekali, sampai pagi kondisi bayi baik,” katanya. Sementara itu, berdasarkan konsultasi dari anastesi, pemulihan pasien pasca operasi membutuhkan perawatan intensif yang harus melalui perawatan di ruang ICU selama satu atau dua hari, tergantung kondisi pasien itu.  “Untuk pemulihan tergantung kondisi pasien. Apabila, ya mudah-mudahan tidak ya, pendarahan banyak masa pemulihan akan lama. Karena membutuhkan transfusi darah, tapi operasi berjalan lancar, pemulihan sekitar satu atau dua hari,” jelasnya.  Tim dokter, tambah Bono, juga sudah memberikan edukasi terhadap pasien terkait resiko pasca pengangkatan rahim. Pasien tersebut tidak dapat kembali mengandung, dan hal ini sudah disepakati bersama. “Pasien rencananya setelah operasi, dia dan suami setuju juga steril. Berencana tidak punya anak lagi. Tindakan pengangkatan kandungan ini sejalan dengan keinginan ibu. Kita berusaha melakukan tindakan terbaik bahkan sampai saving life si ibu,” pungkas Bono. Suasana salah satu ruang operasi di IBS RSUD Soedarso itu, tampak tegang. Dokter Bono bersama tim berjumlah belasan orang, sibuk mondar-mandir mempersiapkan peralatan medis untuk operasi plasenta akreta tersebut.  Pasien terlihat sudah terkapar tak sadarkan diri pasca dibius. Tangannya membentang dipasangi infusan. Cairan infus dan kantong-kantong darah bergelantungan di tiang-tiang besi. Bunyi mesin-mesin alkes terdengar tak putus di telinga.  Pukul 09.15 WIB, dokter Bono memulai prosedur bedah. Dia tampak tenang. Tangannya cekatan memegang peralatan bedah. Perut pasien mulai dibelah. Tak lama, bayi mungil lahir disambut perawat untuk segera dibawa ke ruang perawatan bayi. Prosedur lanjutan sejurus dilakukan. Pengangkatan rahim sang ibu, operasi plasenta akreta. Bono dan tim tak mengalihkan pandangan. Bola matanya menatap tajam belahan perut pasien itu.  Guntingan demi guntingan menyayat bagian yang akan dibuang. Selang menyedot cairan dari robekan perut itu, aliran darah segar dari infusan transfusi juga diguyur ke bagian itu. Sekitar satu jam berlalu, gumpalan daging yang bakal dibuang akhirnya bisa diangkat. (ap)

Pontianak
| Kamis, 21 Juli 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5