Korban tewas gempa Turki terus bertambah. (Reuters/Umit Bektas)

PIFA, Internasional - Korban meninggal dunia gempa Turki dan Suriah hingga kini, tercatat lebih dari 28 ribu jiwa. Korban meninggal akibat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 ini melampaui korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mencapai lebih dari 18 ribu jiwa. 

Melansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis setempat mengatakan korban tewas hingga Minggu pagi WIB 24.617 orang di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191 orang. 

Angka tersebut sudah jauh melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa, bahkan lebih dari itu. "Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths, mengutip detiknews. 

Namun, Griffiths mengakui pihaknya belum menghitung angka pasti korban yang tewas. 

"Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas," ujar dia.

Pihak PBB secara resmi telah memperingatkan bahwa setidaknya ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Kemudian, sebanyak 5,3 juta orang di Suriah juga diyakini telah kehilangan tempat tinggalnya. 

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa ke Turki di Base Ops, Lanud Halim Perdana Kusuma (11/2/2023). Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan dua pesawat bantuan Boeing 737.

Pesawat itu berisikan personil gabungan dari BNPB, Basarnas, Kemlu, dan Kemhan, serta Herkules C-130 membawa barang bantuan diantaranya berupa logistik Medium Urban SAR (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT). 

"Tim ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki," ungkap Kemlu RI, dikutip PIFA dari laman resminya, Minggu (12/2). (yd) 

PIFA, Internasional - Korban meninggal dunia gempa Turki dan Suriah hingga kini, tercatat lebih dari 28 ribu jiwa. Korban meninggal akibat gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 ini melampaui korban gempa dan tsunami Jepang 2011 yang mencapai lebih dari 18 ribu jiwa. 

Melansir AFP, Minggu (12/2/2023), pejabat dan petugas medis setempat mengatakan korban tewas hingga Minggu pagi WIB 24.617 orang di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi sekarang mencapai 28.191 orang. 

Angka tersebut sudah jauh melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa. Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB Martin Griffiths memperkirakan korban gempa Turki dan Suriah bisa mencapai 50 ribu jiwa, bahkan lebih dari itu. "Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat, tetapi saya yakin itu akan berlipat ganda atau lebih," kata Griffiths, mengutip detiknews. 

Namun, Griffiths mengakui pihaknya belum menghitung angka pasti korban yang tewas. 

"Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas," ujar dia.

Pihak PBB secara resmi telah memperingatkan bahwa setidaknya ada 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Kemudian, sebanyak 5,3 juta orang di Suriah juga diyakini telah kehilangan tempat tinggalnya. 

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa ke Turki di Base Ops, Lanud Halim Perdana Kusuma (11/2/2023). Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan dua pesawat bantuan Boeing 737.

Pesawat itu berisikan personil gabungan dari BNPB, Basarnas, Kemlu, dan Kemhan, serta Herkules C-130 membawa barang bantuan diantaranya berupa logistik Medium Urban SAR (MUSAR) dan Emergency Medical Team (EMT). 

"Tim ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki," ungkap Kemlu RI, dikutip PIFA dari laman resminya, Minggu (12/2). (yd) 

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya