Vadel Badjideh merasa kecewa dan dikhianati oleh LM, Putri Nikita Mirzani, dalam kasus dugaan asusila. (Tribunnews)

Vadel Badjideh merasa kecewa dan dikhianati oleh LM, Putri Nikita Mirzani, dalam kasus dugaan asusila. (Tribunnews)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizVadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila

Vadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila

Jakarta | Selasa, 25 Februari 2025

PIFAbiz - TikTokers Vadel Badjideh dikabarkan merasa dikhianati oleh kekasihnya, LM, yang merupakan putri dari Nikita Mirzani. Hal ini terkait dengan perubahan kesaksian LM di kepolisian, yang berujung pada penetapan Vadel sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak asusila.

Kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Nasution, mengungkapkan bahwa kliennya mengalami kekecewaan mendalam atas perubahan sikap LM.

"Dia merasa dikhianati, tapi itu tadi, pertanyaan dia dan pertanyaan saya itu muncul. Apakah ini benar datang dari dirinya atau apa?" ujar Razman saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).

Meski demikian, Razman menyebut bahwa Vadel tidak menyimpan rasa benci terhadap LM.

"Saya justru terharu, Vadel itu menyatakan tidak benci kepada LM. Saya justru terharu, 'Kamu benci?', 'Nggak, Om'. Ya sudahlah kalau memang itu yang terbaik. Kecewa ya kecewa, tapi tidak benci," tambah Razman.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ayah Vadel Badjideh, Umar Badjideh, yang turut menjenguk anaknya di Polres Jakarta Selatan.

"Ada (kecewa). Dari awal kan dia (Vadel) bersikeras membela, menjaga, kalau sampai kayak gini itu tergantung dari hati manusianya," ujar Umar pada 21 Februari 2025.

Kasus ini bermula dari laporan Nikita Mirzani terhadap Vadel Badjideh atas dugaan tindak asusila terhadap anak di bawah umur. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/ Polda Metro Jaya.

Setelah penyelidikan, Vadel Badjideh resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan selama 20 hari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Rekomendasi

Foto: Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025 | Pifa Net

Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Tersangka Pencabulan Anak Belum Dipecat sebagai Anggota DPRD Kota Singkawang | Pifa Net

Tersangka Pencabulan Anak Belum Dipecat sebagai Anggota DPRD Kota Singkawang

Singkawang
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Ruben Onsu Tanggapi Rumor Kedekatannya dengan Desy Ratnasari | Pifa Net

Ruben Onsu Tanggapi Rumor Kedekatannya dengan Desy Ratnasari

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Belajar dari Bali, Kapuas Hulu Gali Referensi Pengembangan Adat dan Budaya | Pifa Net

Belajar dari Bali, Kapuas Hulu Gali Referensi Pengembangan Adat dan Budaya

Kapuas Hulu
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Pemkot Pontianak Terbitkan Surat Edaran untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara | Pifa Net

Pemkot Pontianak Terbitkan Surat Edaran untuk Tingkatkan Keselamatan Berkendara

Pontianak
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Ole Romeny Cetak Gol Perdana di Inggris saat Oxford United Takluk dari Coventry City | Pifa Net

Ole Romeny Cetak Gol Perdana di Inggris saat Oxford United Takluk dari Coventry City

Inggris
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Tumbangkan Las Palmas 2-0, Barcelona Puncaki Klasemen La Liga | Pifa Net

Tumbangkan Las Palmas 2-0, Barcelona Puncaki Klasemen La Liga

Spanyol
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek | Pifa Net

Sambut Imlek, Warga Tionghoa di Pontianak Mulai Berburu Pernak-pernak Imlek

Pontianak
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Derby Milan Berakhir Imbang, Gol Telat De Vrij Selamatkan Inter | Pifa Net

Derby Milan Berakhir Imbang, Gol Telat De Vrij Selamatkan Inter

Italia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Polres Metro Jakarta Selatan Tetapkan Vadel Badjideh sebagai Tersangka Kasus Dugaan Aborsi dan Persetubuhan Anak | Pifa Net

Polres Metro Jakarta Selatan Tetapkan Vadel Badjideh sebagai Tersangka Kasus Dugaan Aborsi dan Persetubuhan Anak

Indonesia
| Jumat, 14 Februari 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Intip Harga Outfit Anti UV Nagita Slavina di Tanah Suci, Ada yang Cuma Rp80 Ribuan | Pifa Net

Intip Harga Outfit Anti UV Nagita Slavina di Tanah Suci, Ada yang Cuma Rp80 Ribuan

PIFAbiz - Nagita Slavina sangat memperhatikan penampilannya diberbagai momen, termasuk saat sedang menjalankan ibadah haji. Sadar bahwa Mekkah memiliki suhu yang tinggi, Nagita Slavina tampak mengenakan beberapa outfit yang diklaim sebagai produk anti UV.  Belakangan outfit anti UV memang cukup menjadi tren. Mereka dibuat dari bahan khusus yang diklaim bisa menangkal radiasi UV dari sinar matahari yang berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.  Lantas, apa saja outfit anti UV yang dipakai Nagita Slavina di Tanah Suci dan berapa harganya? Berikut di antaranya merangkum dari akun Instagram fanpage_nagitaslavina. 1. Abaya Anti UV  Outfit anti UV pertama yang dipakai Nagita Slavina adalah abaya dari merek lokal, Gerai Hawa. Nagita Slavina memakai koleksi Puja Abaya Mina Anti UV Gamis Set Hijab ketika menemui mertua Pratama Arhan di Mekkah. Merangkum beragai sumber, bahan mina anti UV biasanya terbuat dari tenunan rapat sehingga bisa menangkal sinar UV masuk ke kulit melalui cela kain. Baju ini dibanderol dengan harga Rp999 ribu. 2. Topi Anti UV Selama tiba di Tanah Suci, Nagita Slavina terpantau memakai topi yang diklaim anti UV. Salah satu topi anti UV Nagita Slavina adalah Reverible Sun Visor UV. Topi tersebut dipakai oleh Nagita Slavina sebagai pelengkap penampilan cantiknya mengenakan dress dari merek fashion Laudya Cynthia Bella. Menurut akun Instagram fanpage_nagitaslavina, topi Reverible Sun Visor UV yang dipakai sang artis harganya cukup terjangkau, yakni Rp470 ribu. 3. Topi UPF50 Nagita Slavina juga terlihat mengenakan topi lebar yang melindungi wajahnya dari sengatan sinar matahari. Topi ini ternyata bernama UPF50 Sun Hat.  UPF (Ultraviolet Protection Factor) sendiri merupakan sebuah standar yang digunakan untuk mengukur tingkat perlindungan kulit dari sinar matahari. Yang tak kalah penting, UPF bisa mengukur sinar UVA dan UVB. Harga UPF50 Sun Hat ternyata juga tidak terlalu mahal. Topi yang satu ini bisa didapatkan hanya dengan harga Rp80.400 di marketplace Shopee. (ly)

Arab Saudi
| Jumat, 14 Juni 2024

Politik

Foto: Tanggapi Manuver Mantunya yang Jadi Kader Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa | Pifa Net

Tanggapi Manuver Mantunya yang Jadi Kader Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa

PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi keputusan menantunya, Bobby Nasution, yang bergabung sebagai kader Partai Gerindra dan diumumkan sebagai calon gubernur Sumatera Utara, Senin (20/5/2024) kemarin. Menantu Jokowi itu merupakan Wali Kota Medan periode 2021-2024, duduk usai diusung PDIP. Jokowi menahan diri untuk memberikan komentar yang terlalu mendalam. Dia hanya mengutarakan doa-doa terbaik untuk suami Kahiyang Ayu tersebut. Tanggapan tersebut disampaikan Jokowi saat sedang meninjau lokasi banjir bandang di Agam, Sumatera Barat, pada hari Selasa (21/5). Jokowi memilih untuk membiarkan Bobby mengambil keputusan politiknya sendiri. Hal ini sejalan dengan responsnya ketika anaknya, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024. “Sudah dewasa, tanggung jawab dan kemandirian-nya ada di dia,” tegas Jokowi, mengutip jejaring PIFA, Suara.com. Sebelumnya, Jokowi sebut dia hanya bisa mendoakan sebagai orang tua. “Orang tuanya hanya mendoakan,” ujar Jokowi. Sebagai informasi, Wali Kota Medan, Bobby Nasution telah mengumumkan langkahnya di Pilkada Serentak 2024. Bobby memutuskan akan maju sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara setelah resmi menjadi kader Partai Gerindra. “Bismillahirrahmanirrahim, saya telah resmi menjadi kader Gerindra dan juga turut mendaftar sebagai bacalon Gubernur Sumatera Utara dari Partai Gerindra,” ujar Bobby melalui akun Instagram pribadinya @bobbynst pada Selasa (21/5/2024).

Medan
| Selasa, 21 Mei 2024

Lokal

Foto: Peserta SAKTI Pontianak Ingatkan Pentingnya Generasi Muda Peduli Isu Antikorupsi | Pifa Net

Peserta SAKTI Pontianak Ingatkan Pentingnya Generasi Muda Peduli Isu Antikorupsi

Berita Pontianak, PIFA - Peserta Sekolah Antikorupsi (SAKTI) Pontianak, melakukan siaran langsung bertema Generasi Muda Bicara Antikorupsi melalui Instagram @gemawan_org. dilaksanakan pada, Selasa (21/12/2021).      Berdasarkan rilis yang diterima oleh PIFA, siaran langsung ini dilakukan dalam rangka melaksanakan Mini Project Antikorupsi (MPA), salah satu rangkaian dalam pelaksanaan SAKTI Pontianak 2021, yang dilakukan oleh  Novi, Sabila Febriani, dan M. Yasir Habibie Kegiatan ini juga dipandu oleh Sri Haryanti, Kepala Divisi Antikorupsi Lembaga Gemawan.    Menurut Sri Haryanti, kegiatan ini sebagai salah satu ruang untuk anak muda bicara soal pentingnya isu antikorupsi.    “Anak muda harus menciptakan ruang bicara terkait isu-isu penting, termasuk antikorupsi, melalui berbagai platform yang dapat digunakan. Siaran langsung melalui instagram yang diinisiasi peserta SAKTI Pontianak ini jadi contoh baik,” terangnya.    Anti menambahkan, selain materi-materi penting berkaitan dengan isu korupsi, relational meeting dirancang sebagai salah satu metode agar peserta dapat saling terikat.    Ketiga peserta SAKTI ini merupakan bagian dari 22 orang peserta SAKTI yang diselenggarakan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Gemawan, BHACA, SAKA, dan Sejuk secara daring pada bulan Oktober 2021 lalu.    Novi menyampaikam ada sesi menarik dan berkesan dalam rangkaian kelas SAKTI, yaitu relational meeting atau pertemuan relasional untuk saling mengenal dan membentukan ikatan bagi peserta maupun dengan penyelenggara.    “Ini merupakan pengalaman pertama. Sebelumnya belum pernah mendapatkan namanya relational meeting, Itu sangat berkesan karena kita jadi lebih tahu apa motivasi seseorang dalam melakukan gerakannya dan nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang,” terang Novi.     Novi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap korupsi saat ini.    “Miris karena di masa pandemi Covid-19 saat ini anggaran bantuan sosial pun dikorupsi, seperti yang dilakukan oleh salah satu menteri beberapa waktu lalu,” ungkapnya.      Meskipun pemerintah mengaku sudah transparan dalam mengelola anggaran, di lapangan masih ditemukan kesulitan mengakses informasi penjabaran alokasi dan rincian penggunaan anggaran.    “Kesulitan mendapatkan informasi terkait anggaran dihadapi juga di tingkat desa,” tambah Novi.    Sementara itu Sabila mengatakan  sangat tertarik mengikuti agenda dari SAKTI.    “Sangat tertarik mengikuti SAKTI karena isu korupsi merupakan hal yang dekat dengan kita, seperti contohnya di lingkungan kampus. Maka ingin belajar lebih banyak terkait isu antikorupsi dan belajar bagaimana mencegahnya,” ungkap Sabila dalam siaran langsung.   Sementara itu Sabila pun menyoroti hukuman bagi koruptor yang masih rendah.    “Hukuman bagi koruptor saat ini masih rendah, belum sebanding dengan perbuatan yang dilakukannya,” tegasny.    Sabila menyampaikan undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik telah mengatur mengenai kewajiban badan publik untuk mempublikasikan informasi penyelenggaraan pemerintah, termasuk anggaran, serta hak masyarakat untuk mendapatkan informasi.    “Padahal transparansi merupakan hal penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang antikorupsi,” ungkapnya.   Dalam siaran langsung yang dilakukan selama sekitar 45 menit tersebut, mereka juga mengungkapkan bahwa korupsi merupakan hal besar, sehingga tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri.    "Termasuk anak muda juga harus peduli dengan isu antikorupsi, karena ini juga menyangkut keberlangsungan hidup kita di masa yang akan datang. Bagaimana kita bisa menikmati kehidupan yang baik jika korupsi masih menjadi hal yang banyak terjadi di negeri ini?" tegasnya.   “Sebagai generasi muda kita bisa menyuarakan isu antikorupsi melalui berbagai hal, dapat dimulai dari sesuatu yang kita suka, minati, dan kuasai seperti halnya menggunakan sosial media yang banyak digunakan oleh anak muda,” tambahnya.      “Harapannya ke depan akan semakin banyak gerakan antikorupsi yang dilakukan oleh anak muda, mulai dari lingkungan terdekat baik itu kampus, maupun keluarga, dan mulai lah dari diri sendiri untuk menerapkan nilai antikorupsi,” tutup Sabila.   Selain Yasir juga bercerita terkait proses pelaksanaan sekolah antikorupsi, mereka juga melihat masih kurang transparannya pemerintah dan lembaga negara.    “Informasi penjabaran terkait anggaran penyelenggaraan pemerintah masih cukup sulit didapatkan meskipun sudah dilakukan melalui permintaan informasi publik secara resmi dengan salah satu instansi di daerah,” terangnya.

Pontianak
| Rabu, 22 Desember 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5