Foto: Dok. PIFA

Berita Pontianak, PIFA - Pemerintah Kota Pontianak telah melebihi capaian target vaksinasi yang diintruksikan Pemerintah  melalui Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Nomor 66 tahun 2021.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyampaikan  vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai angka 79%.
 
“ Kita awalnya menargetkan minimal vaksinasi itu  70% untuk Kota Pontianak, namun sampai hari kita sudah diposisi  79% dan diakhir Desember 2021 bisa kita capai 80%,” Ujarnya kepada PIFA saat diwawancarai, Kamis (16/12/2021).
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak ini menyampaikan sejauh ini peran masyarakat dalam mensukseskan vaksinasi sudah cukup baik.
 
“Peran serta masyarakat sudah cukup bagus Namun demikian masih ada sekian persen masyarakat yang hari ini belum maksimal, terutama pada kelompok sasaran pada lanjut usia ya sampai dengan hari ini masih terus kita tingkatkan dan ada juga masyarakat yang masih sakit sehingga tidak dibolehkan vaksin,” ujarnya. 
 
Dia juga mengungkapkan bahwa target dari lansia itu minimal 60% harus  dikejar, kemudian jika sudah tercapai baru boleh adakan vaksinasi untuk kelompok anak usia 6-11 tahun. 
 
“ Target untuk lansia minimal 60 % dari jumlah lansia sekarang kurang lebih 40000 orang hal ini  menjadi perhatian kita, jika sudah tercapai kelompok lansia kemudian, setelah itu baru kita boleh adakan vaksinasi lanjutan nanti untuk kelompok anak usia 6-11 tahun,” ungkapnya.
 
Dia juga menargetkan Pemerintah Kota Pontianak akan terus berupaya tahun ini menyelsaikan target vaksinasi untuk lansia, agar tahun depan bisa dilaksanakan vaksinasi untuk anak-anak.
 
“Saat ini vaksinasi lansia kita masih posisi 47% hampir 48% jadi untuk mencapai angka 60% pada lansia itu masih kurang-kurang sekitar 12%, kita  usahakan sampai dengan akhir tahun 2021 itu bisa tercapai sehingga di Tahun 2022 diharapkan kita sudah bisa melakukan vaksinasi buatlah kelompok anak-anak,” ucapnya.
 
Dia juga menyampaikan bahwa untuk mensukseskan vaksinasi ini memang banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
 
“Suksesnya vaksinasi  ini memang didukungan semua sektor selain dilaksanakan oleh pemerintah kota Pontianak,  juga TNI, Polri juga ada Badan Intelijen Negara, kemudian seluruh kelompok masyarakat,  organisasi sosial masyarakat juga ikut memobilisasi masyarakat dan  organisasi sosial politik dan lain sebagainya, kemudian dari sisi masyarakatnya tingkat partisipasinya masyarakat mau datang ke fasilitas kesehatan juga tinggi,” ucapnya.
 
Kemudia dia mengatakan dalam melakukan penangan Covid-19  pemerintah menggunakan beberapa aspek atau yang biasa disebut 3T.
 
“Dalam penanganan covid-19 ada 3  aspek yang pertama aspek yang harus dilakukan pemerintah itu adalah  Tracing  kita harus menelusuri kemudian kita harus melakukan pemeriksaan atau Testing kemudian selanjutnya kita harus melakukan penganan atau  Treatment,” ujarnya.
 
Dia juga menghimbau kepada masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru untuk tetap menaati protokol kesehatan apalagi sekarang sudah ada varian baru covid-19 yaitu varian Omicron, serta meminta tim satgas untuk terus mengoptimalkan fungsinya.
 
“Menjelang  Natal dan Tahun Baru pemerintah Republik Indonesia sudah mengeluarkan peraturan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2021, dan instruksi Gubernur, serta  surat edaran Walikota yang intinya hampir sama kita mencegah kerumunan, setiap aktivitas diperbolehkan tetapi mematuhi prokes, dan kepada masing tim satgas dari berbagai komunitas juga harus sigap mengawasi semua aktivitas,” himbaunya.

Berita Pontianak, PIFA - Pemerintah Kota Pontianak telah melebihi capaian target vaksinasi yang diintruksikan Pemerintah  melalui Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Nomor 66 tahun 2021.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyampaikan  vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai angka 79%.
 
“ Kita awalnya menargetkan minimal vaksinasi itu  70% untuk Kota Pontianak, namun sampai hari kita sudah diposisi  79% dan diakhir Desember 2021 bisa kita capai 80%,” Ujarnya kepada PIFA saat diwawancarai, Kamis (16/12/2021).
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak ini menyampaikan sejauh ini peran masyarakat dalam mensukseskan vaksinasi sudah cukup baik.
 
“Peran serta masyarakat sudah cukup bagus Namun demikian masih ada sekian persen masyarakat yang hari ini belum maksimal, terutama pada kelompok sasaran pada lanjut usia ya sampai dengan hari ini masih terus kita tingkatkan dan ada juga masyarakat yang masih sakit sehingga tidak dibolehkan vaksin,” ujarnya. 
 
Dia juga mengungkapkan bahwa target dari lansia itu minimal 60% harus  dikejar, kemudian jika sudah tercapai baru boleh adakan vaksinasi untuk kelompok anak usia 6-11 tahun. 
 
“ Target untuk lansia minimal 60 % dari jumlah lansia sekarang kurang lebih 40000 orang hal ini  menjadi perhatian kita, jika sudah tercapai kelompok lansia kemudian, setelah itu baru kita boleh adakan vaksinasi lanjutan nanti untuk kelompok anak usia 6-11 tahun,” ungkapnya.
 
Dia juga menargetkan Pemerintah Kota Pontianak akan terus berupaya tahun ini menyelsaikan target vaksinasi untuk lansia, agar tahun depan bisa dilaksanakan vaksinasi untuk anak-anak.
 
“Saat ini vaksinasi lansia kita masih posisi 47% hampir 48% jadi untuk mencapai angka 60% pada lansia itu masih kurang-kurang sekitar 12%, kita  usahakan sampai dengan akhir tahun 2021 itu bisa tercapai sehingga di Tahun 2022 diharapkan kita sudah bisa melakukan vaksinasi buatlah kelompok anak-anak,” ucapnya.
 
Dia juga menyampaikan bahwa untuk mensukseskan vaksinasi ini memang banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
 
“Suksesnya vaksinasi  ini memang didukungan semua sektor selain dilaksanakan oleh pemerintah kota Pontianak,  juga TNI, Polri juga ada Badan Intelijen Negara, kemudian seluruh kelompok masyarakat,  organisasi sosial masyarakat juga ikut memobilisasi masyarakat dan  organisasi sosial politik dan lain sebagainya, kemudian dari sisi masyarakatnya tingkat partisipasinya masyarakat mau datang ke fasilitas kesehatan juga tinggi,” ucapnya.
 
Kemudia dia mengatakan dalam melakukan penangan Covid-19  pemerintah menggunakan beberapa aspek atau yang biasa disebut 3T.
 
“Dalam penanganan covid-19 ada 3  aspek yang pertama aspek yang harus dilakukan pemerintah itu adalah  Tracing  kita harus menelusuri kemudian kita harus melakukan pemeriksaan atau Testing kemudian selanjutnya kita harus melakukan penganan atau  Treatment,” ujarnya.
 
Dia juga menghimbau kepada masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru untuk tetap menaati protokol kesehatan apalagi sekarang sudah ada varian baru covid-19 yaitu varian Omicron, serta meminta tim satgas untuk terus mengoptimalkan fungsinya.
 
“Menjelang  Natal dan Tahun Baru pemerintah Republik Indonesia sudah mengeluarkan peraturan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2021, dan instruksi Gubernur, serta  surat edaran Walikota yang intinya hampir sama kita mencegah kerumunan, setiap aktivitas diperbolehkan tetapi mematuhi prokes, dan kepada masing tim satgas dari berbagai komunitas juga harus sigap mengawasi semua aktivitas,” himbaunya.

0

0

You can share on :

0 Komentar