Foto: Antara Kalbar

Kayong Utara - Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad, mengajak masyarakat Kayong untuk melestarikan bahasa daerah.

Hal itu Ia sampaikan saat membuka acara Lokakarya Hasil Inventarisasi Kosakata Bahasa Daerah di Aula Hotel Mahkota Kayong Sukadana, Kamis (2/9/2021).

"Adat budaya yang ada di daerah kita ini bukan hanya semata bersifat kebendaan saja, tetapi bahasa daerah juga termasuk dalam nilai dan pranata yang seharusnya jadi panutan dan pedoman berkehidupan bagi masyarakat karena bahasa daerah merupakan jati diri dari daerah kita sendiri sehingga perlu dilestarikan dan dipertahankan," ucap Effendi melansir antara.

Effendi juga menerangkan, Unesco memperkirakan ada sekitar 3000 bahasa lokal terancam punah pada akhir abad.

"Diperkirakan, hanya separuh dari jumlah bahasa yang diturunkan penduduk dunia sekarang yang masih tetap eksis," ungkapnya.

Untuk itu Wabup mengajak agar masyarakat Kayong Utara tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah supaya tidak punah dari bumi bertuah.

Ia juga berharap, agar kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Kemendikbud Provinsi Kalimantan Barat dapat menjadi pemicu dalam melestarikan bahasa daerah di Kayong Utara.

"Saya menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan Lokakarya Hasil Inventarisasi Kosakata Bahasa Daerah yang diselenggarakan hari ini, semoga melalui kegiatan ini dapat memjadi pemicu dalam mengimplementasikan komitmen bersama dalam melestarikan bahasa daerah yang ada di Kayong Utara," tutupnya.

Kayong Utara - Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad, mengajak masyarakat Kayong untuk melestarikan bahasa daerah.

Hal itu Ia sampaikan saat membuka acara Lokakarya Hasil Inventarisasi Kosakata Bahasa Daerah di Aula Hotel Mahkota Kayong Sukadana, Kamis (2/9/2021).

"Adat budaya yang ada di daerah kita ini bukan hanya semata bersifat kebendaan saja, tetapi bahasa daerah juga termasuk dalam nilai dan pranata yang seharusnya jadi panutan dan pedoman berkehidupan bagi masyarakat karena bahasa daerah merupakan jati diri dari daerah kita sendiri sehingga perlu dilestarikan dan dipertahankan," ucap Effendi melansir antara.

Effendi juga menerangkan, Unesco memperkirakan ada sekitar 3000 bahasa lokal terancam punah pada akhir abad.

"Diperkirakan, hanya separuh dari jumlah bahasa yang diturunkan penduduk dunia sekarang yang masih tetap eksis," ungkapnya.

Untuk itu Wabup mengajak agar masyarakat Kayong Utara tetap menjaga dan melestarikan bahasa daerah supaya tidak punah dari bumi bertuah.

Ia juga berharap, agar kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Kemendikbud Provinsi Kalimantan Barat dapat menjadi pemicu dalam melestarikan bahasa daerah di Kayong Utara.

"Saya menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan Lokakarya Hasil Inventarisasi Kosakata Bahasa Daerah yang diselenggarakan hari ini, semoga melalui kegiatan ini dapat memjadi pemicu dalam mengimplementasikan komitmen bersama dalam melestarikan bahasa daerah yang ada di Kayong Utara," tutupnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar