Foto: Prokopim Pemkab Mempawah

Berita Mempawah, Kalbar - PIFA, Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi mengatakan bahwa Kabupaten Mempawah berkomitmen dan akan berperan aktif dalam penanganan sikap-sikap intoleransi yang terjadi di tengah masyarakat. 

Hal itu disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Rapat Koordinasi Menyikapi Berkembanganya Sikap Intoleransi dan Radikalisme di Kalimantan Barat, Rabu (6/10/2021). 

"Arahan Gubernur Kalbar Bapak Sutarmidji akan kami jadikan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan tugas," ujarnya.

Adapun dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dalam arahannya memaparkan sejatinya pemahaman terhadap ajaran agama tidak hanya disadari dari lintas agama tetapi juga  antar pemeluk agama yang sama.

Ia menekankan untuk tetap mengikuti aturan yang ada dan melakukan musyawarah, serta kembali berpegang teguh pada dasar ajaran agama.

"Para kepala daerah harus paham akan hal-hal yang berkaitan dengan intoleransi. Pelaku intoleransi juga harus ditindak berdasarkan aturan yang berlaku," tegas Sutarmidji di hadapan seluruh peserta rapat se-Kalbar.

Rapat yang berlangsung di Grand Mahkota Hotel Pontianak itu mengangkat tema "Harmonisasi Umat Beragama Dalam Rangka Mereduksi Berkembangnya Intoleransi Pro Kekerasan di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

Dihadiri oleh pimpinan organisasi keagamaan dan  kemasyarakatan lintas etnis tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kalbar.

Berita Mempawah, Kalbar - PIFA, Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi mengatakan bahwa Kabupaten Mempawah berkomitmen dan akan berperan aktif dalam penanganan sikap-sikap intoleransi yang terjadi di tengah masyarakat. 

Hal itu disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Rapat Koordinasi Menyikapi Berkembanganya Sikap Intoleransi dan Radikalisme di Kalimantan Barat, Rabu (6/10/2021). 

"Arahan Gubernur Kalbar Bapak Sutarmidji akan kami jadikan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan tugas," ujarnya.

Adapun dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dalam arahannya memaparkan sejatinya pemahaman terhadap ajaran agama tidak hanya disadari dari lintas agama tetapi juga  antar pemeluk agama yang sama.

Ia menekankan untuk tetap mengikuti aturan yang ada dan melakukan musyawarah, serta kembali berpegang teguh pada dasar ajaran agama.

"Para kepala daerah harus paham akan hal-hal yang berkaitan dengan intoleransi. Pelaku intoleransi juga harus ditindak berdasarkan aturan yang berlaku," tegas Sutarmidji di hadapan seluruh peserta rapat se-Kalbar.

Rapat yang berlangsung di Grand Mahkota Hotel Pontianak itu mengangkat tema "Harmonisasi Umat Beragama Dalam Rangka Mereduksi Berkembangnya Intoleransi Pro Kekerasan di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

Dihadiri oleh pimpinan organisasi keagamaan dan  kemasyarakatan lintas etnis tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kalbar.

0

0

You can share on :

0 Komentar