Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela. (Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela. (Foto: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizWakili Suara Hati Emak-emak, Mulan Jameela Kritik Kebijakan Kompor Listrik

Wakili Suara Hati Emak-emak, Mulan Jameela Kritik Kebijakan Kompor Listrik

Jakarta | Minggu, 25 September 2022

Pifabiz - Nama Mulan Jameela beberapa waktu ini menyita perhatian netizen usai dianggap mewakili suara emak-emak Indonesia terkait kebijakan pemerintah yang berencana mengonversi LPG 3kg ke kompor listrik. Terkait kebijakan tersebut, Mulan Jameela menilai kompor listrik tak cocok digunakan untuk memasak masakan lokal Indonesia.

Anggota Komisi VII DPR RI itu mengaku meski sudah memiliki kompor listrik, tetapi terkadang masih menggunakan kompor gas untuk memasak.

"Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah saja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran begitu saja," kata Mulan, dikutip dari CNNIndonesia.com pada Minggu (25/9).

Selain itu, Mulan juga khawatir kompor listrik akan membuat tagihan membengkak karena kapasitas kompor listrik mencapai 1.000 watt.

"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt," kata Mulan.

Untuk itu, Istri musisi Ahmad Dhani itu meminta pemerintah mengkaji ulang rencana konversi gas LPG 3 kg ke kompor listrik. Mulan meminta pemerintah untuk tidak menerapkan kebijakan tersebut secara terburu-buru.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR lainnya, Nasyirul Falah Amru, mengatakan bahwa penggunaan kompor listrik pada tahun ini masih dalam tahap uji coba dan sosialisasi.

“Uji coba ini untuk mengetahui, seberapa efektif penggunaan kompor listrik ini dibandingkan elpiji. Lebih bisa menekan impor gas, atau tidak,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).

Menurutnya, untuk saat ini pemerintah akan memberikan paket kompor listrik gratis kepada 300.000 masyarakat Indonesia yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial serta memiliki listrik. Dirinya mengatakan, ketika penggunaan kompor listrik itu berhasil menekan impor, maka akan memberikan dampak yang lebih baik untuk rakyat.

Kemudia, ia juga menilai konversi ke kompor listrik ini tak akan menambah beban rakyat, sebab kompor listrik ini disubsidi pemerintah. (b)

Rekomendasi

Foto: Meta Gunakan Data Pengguna Facebook dan Instagram untuk Personalisasi AI | Pifa Net

Meta Gunakan Data Pengguna Facebook dan Instagram untuk Personalisasi AI

Indonesia
| Rabu, 29 Januari 2025
Foto: Freeport Grassroots Tournament Dorong Pembinaan Sepak Bola Usia Dini | Pifa Net

Freeport Grassroots Tournament Dorong Pembinaan Sepak Bola Usia Dini

Indonesia
| Senin, 28 April 2025
Foto: Jay Idzes Kembali Jadi Kapten Venezia, Sayang Timnya Takluk Lagi | Pifa Net

Jay Idzes Kembali Jadi Kapten Venezia, Sayang Timnya Takluk Lagi

Italia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Bayern Munich Mulai Dekati MU untuk Datangkan Antony | Pifa Net

Bayern Munich Mulai Dekati MU untuk Datangkan Antony

Spanyol
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: DPR Minta Kasus Pemasangan Pagar Laut Diusut Tuntas | Pifa Net

DPR Minta Kasus Pemasangan Pagar Laut Diusut Tuntas

Indonesia
| Rabu, 29 Januari 2025
Foto: Tanggapan PSSI atas Sanksi FIFA: Pembelajaran Penting untuk Suporter Indonesia | Pifa Net

Tanggapan PSSI atas Sanksi FIFA: Pembelajaran Penting untuk Suporter Indonesia

Indonesia
| Rabu, 14 Mei 2025
Foto: Kurir Narkoba Gagal Terbang ke Surabaya, Polisi Tangkap Tersangka di Bandara Supadio Pontianak | Pifa Net

Kurir Narkoba Gagal Terbang ke Surabaya, Polisi Tangkap Tersangka di Bandara Supadio Pontianak

Kubu Raya
| Kamis, 26 Juni 2025
Foto: Rekor Baru Starter SHELL BLU CRU Yamaha Enduro Challenge, Ribuan Penonton Tumpah Ruah di Jalibar | Pifa Net

Rekor Baru Starter SHELL BLU CRU Yamaha Enduro Challenge, Ribuan Penonton Tumpah Ruah di Jalibar

Nasional
| Sabtu, 7 Juni 2025
Foto: Timnas Indonesia Bertolak ke Australia, PSSI: Persiapan Baik, Semoga Lancar | Pifa Net

Timnas Indonesia Bertolak ke Australia, PSSI: Persiapan Baik, Semoga Lancar

Indonesia
| Minggu, 16 Maret 2025
Foto: Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid | Pifa Net

Simeone Fokus ke Derby, Tak Peduli Drama Wasit yang Dikeluhkan Madrid

Spanyol
| Minggu, 9 Februari 2025

Berita Terkait

Politik

Foto: Ganjar Pranowo Tanggapi Santai Pertemuan PSI-Prabowo: Tidak Apa-apa | Pifa Net

Ganjar Pranowo Tanggapi Santai Pertemuan PSI-Prabowo: Tidak Apa-apa

PIFA, Politik  - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan santai mengenai hubungan yang akrab antara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, setelah pertemuan pada Rabu (2/8) kemarin. "Tidak apa-apa setiap partai kan punya sikap masing-masing ya. Kita mesti menghormati apapun yang ada saya kira itu politik yang biasa saja," ucap Ganjar setelah mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Kamis (3/8/2023), seperti dikutip dari detikJateng. Ganjar juga mengungkapkan bahwa ia sebelumnya telah berkomunikasi dengan PSI ketika partai tersebut mengumumkan hasil rembuk rakyat yang mendukung dirinya sebagai calon presiden pada 2024. Namun, sampai saat ini belum ada komunikasi lebih lanjut mengenai hal tersebut. "Sebelumnya pernah tapi sampai hari ini belum (komunikasi), dan dinamika politik bisa menumbuhkan sikap-sikap baru seperti itu dan itu menurut saya biasa, toh belum final semuanya," katanya. Sebagaimana yang diketahui, Prabowo sebelumnya telah mengunjungi Kantor Pusat PSI di Jakarta pada Rabu (2/8). Prabowo menyebut pertemuan tersebut berlangsung dengan suasana yang akrab. Sebelumnya, pasangan Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid telah diusung PSI dalam rembuk rakyat calon presiden dan wakil presiden 2024 beberapa waktu lalu.

Indonesia
| Jumat, 4 Agustus 2023

Sports

Foto: PSSI dan Coach STY Bahas Evaluasi, Program Kerja, dan Naturalisasi Skuad Garuda | Pifa Net

PSSI dan Coach STY Bahas Evaluasi, Program Kerja, dan Naturalisasi Skuad Garuda

Berita Sports, PIFA - PSSI melakukan evaluasi kepada pelatih Shin Tae-yong (STY) terkait hasil tim U-19 sekaligus mendengar program kerja tim nasional ke depan dan program naturalisasi. Rapat evaluasi berlangsung di kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (20/7),  Dalam paparannya, Coach STY mengaku membutuhkan pemain baru untuk skuad Garuda Muda, termasuk pemain-pemain naturalisasi untuk menambah daya gedor anak asuhnya "Khusus untuk tim U-19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi. Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U-20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," ujarnya, dilansir dari laman PSSI (22/7). Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, di tim U-19 ada beberapa kekurangan khususnya untuk posisi stoper, bek kiri dan kanan, pengatur serangan (untuk melapis Marselino), dan gelandang bertahan. STY mengakui jika Arkhan Fikri mampu menjalankan tugas dengan bagus. "Skill juga bagus, tetapi tingginya kurang. Saat tampil di Piala Dunia U-20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar. Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi," tambahnya. Kemudian STY juga menyoroti pemain yang kurang percaya diri ketika menghadapi tim -tim yang lebih kuat. Hal itu harus diperbaiki karena saat Piala Dunia U-20, Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat dari Eropa, Amerika Latin, maupun Asia. "Saya harus akui percaya diri tim ini kurang pada awalnya termasuk mental khususnya menghadapi tim-tim besar. Tetapi, perlahan pemain mulai bisa mengatasi masalah ini. Anda lihat di Piala AFF, mental itu mulai bisa teratasi dan itu harus terus dipertahankan saat menghadapi tim besar," timpalnya. pelatih berusia 52 tahun itu. Manager Timnas U-19 Endri Erawan menambahkan tim ini sebenarnya belum maksimal. Itu sebabnya Endri setuju untuk menambah pemain baru termasuk melakukan naturalisasi khsusunya dari Belanda. "Kenapa dari Belanda karena di negara itu banyak pemain keturunan Indonesia di sana. Jadi ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda. Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi di sana, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat," tegas Endri. "Anda bisa lihat saat laga pertama melawan Vietnam, mental dan skema permainan tidak berkembang. Ini selalu menjadi problem saat Indonesia main di laga pertama. Itu harus menjadi koreksi STY agar setiap laga pertama sudah langsung tune in. Langsung ngegas," sambung Asisten Manager Sumarji. Terkait dengan usulan Endri dan Sumarji itu, STY juga pernah memakai psikolog dan motivator selama di Korea Selatan, tetapi hasilnya tidak bagus. Namun, jika psikolog dan motivator itu mengetahui bola dan suka bola hasilnya bisa beda. "Akan lebih baik, jika ketua umum, manager, bisa memberikan motivasi pemain pada sesi yang lain dengan waktu yang lebih lama. Bisa juga mengumpulkan pemain di tempat tertentu dan diberikan motivasi," pungkasnya. Lebih lanjut soal pemusatan latihan, Indra Sjafri mengusulkan pemusatan latihan jangka panjang lantaran klub tidak terlalu keberatan melepas pemain muda mereka yang berlaga di Liga 1. "Pembinaan usia muda kita belum tertata rapi. Padahal kita memiliki kompetisi U-13 dan U-15 (Piala Suratin), U-15 (Piala Suratin), U-16 (Elite Pro Academy), U-18 (Elite Pro Academy). Geografis menjadi salah satu kendala. Mudah-mudahan tidak lama lagi sepakbola bisa maju," lanjut Indra Sjafri Pada kesempatan tersebut, STY juga memaparkan program kerja timnas senior dan tim U-20, termasuk jadwal FIFA matchday pada September. Saat ini PSSI sedang menjajaki untuk melakukan uji coba dengan negara Curacao (peringkat 79 dunia), India (peringkat 101 dunia), atau Hong Kong (peringkat 143 dunia). "PSSI terus melakukan komunikasi dengan tiga negara itu. Tetapi, untuk Curacao ada kendala. Sebab sebagian pemain dan ofisial belum melakukan vaksin. Padahal, salah satu syarat untuk masuk Indonesia harus sudah vaksin," ujar STY. Kemudian STY juga bicara soal naturalisasi. Saat ini sudah ada beberapa pemain yang menjadi bidikannya. Terkait naturalisasi ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta nama calon pemain naturalisasi harus sudah final pada bulan Agustus. Sebab, tiga pemain yang sudah ikut pemusatan latihan U-19 dianggap STY belum layak. "Di Belanda banyak pemain yang memiliki darah Indonesia. Akan lebih mudah kita melakukan pemusatan latihan (TC) di Belanda ketimbang di negara lainnya. Sebab kita bisa melihat langsung pemain yang kita inginkan," ujar Iriawan. Tampak hadir dalam rapat evaluasi, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Exco Vivin Sungkono, Manager Tim U-19 Endri Erawan, Asisten Manajer Sumardji, dan Direktur Teknik Indra Sjafri. (yd)

Jakarta
| Jumat, 22 Juli 2022

Lokal

Foto: Pemulung Temukan Mayat Bayi Dalam Kantong Plastik di Komplek Perumahan Untan Pontianak | Pifa Net

Pemulung Temukan Mayat Bayi Dalam Kantong Plastik di Komplek Perumahan Untan Pontianak

PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Seorang pemulung berinisial SY di Pontianak, menemukan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di dalam kantong plastik kresek berwarna merah. Mayat bayi tersebut ditemukan di Gang Berkah Jalan Ketapang, Komplek Perumahan Untan, Kelurahan Basir Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (24/4/25), sekitar pukul 10.00 WIB.Kapolsek Pontianak Selatan AKP Jatmiko mengungkapkan bayi yang ditemukan tak bernyawa oleh seorang pemulung tersebut memilki berat 3,25 Kg dengan tinggi badan 54 cm."Bayi yang sudah meninggal dunia ini ditemukan oleh Sy seorang pemulung saat melintas di Gang Berkah Jalan Ketapang," ungkapnya, usai melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soejarwo Pontianak, seperti dikutip dari kronologi yang dimuat Beritain Kalbar.Menurut AKP Jatmiko, SY kemudian memberitahukan temuan bayi tersebut kepada rekannya MR, yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak kepolisian."Kami langsung mengamankan lokasi penemuan bayi tewas tersebut serta mencari bukti petunjuk di sekitar lokasi," jelas Jatmiko.Setelah dilakukan visum di RS Bhayangkara Anton Soejarwo Pontianak, diketahui bahwa bayi tersebut lahir dalam keadaan hidup. AKP Jatmiko menduga bayi tersebut meninggal dunia diakibatkan kekurangan oksigen."Terkait dengan luka pada mulut bayi, diduga bayi tersebut dibunuh dengan cara dibekap," ungkapnya.Jatmiko menambahkan, saat iniSat Reskrim Polresta Pontianak dan Polsek Pontianak Selatan sedang melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap motif dan latar belakang dugaan kasus pembunuhan bayi tersebut.

Pontianak
| Jumat, 25 April 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5