Foto Ilustrasi: Kompascom

Berita Sintang, PIFA - Hendra Saptaprahara (41) ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya yang sedang terendam banjir.

Pria asal Sintang, Kalimantan Barat itu  ditemukan keluarganya dalam keadaan tidak bernyawa, Minggu (14/11/2021).

Kapolsek Kota Sintang Iptu Sutikno menerangkan, jenazah Hendra pertama kali ditemukan adik korban yakni Selly dan Ulul Azmi yang hendak mengantarkan makanan ke rumah korban.

"Saat tiba di rumah korban, keduanya mengetuk pintu, namun korban tidak menjawab, sehingga Ulul Azmi (suami Selly) memutuskan untuk naik ke tingkat dua rumah korban, karena melihat pintu masih terbuka," ujar Sutikno mengutip Antara.

Saat masuk ke tingkat dua, Ulul Azmi tidak menemukan korban, sehingga Ulul Azmi turun ke lantai bawah yang masih terendam banjir dan Ulul Azmi melihat korban dengan kondisi tidak bernyawa terendam air banjir.

"Atas kejadian itu Uluk Azmi bersama istrinya memanggil warga meminta pertolongan untuk memindahkan jasad korban ke Masjid Nurul Jannah untuk dimandikan dan disholatkan," jelas Sutikno.

Menurut Sutikno, keluarga mengatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi (ayan).

Sutikno juga menjelaskan, sebelumnya anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah pernah mengajak korban untuk mengungsi, namun korban tidak mau dan memilih tetap bertahan di rumahnya yang saat itu terendam banjir.

Berita Sintang, PIFA - Hendra Saptaprahara (41) ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya yang sedang terendam banjir.

Pria asal Sintang, Kalimantan Barat itu  ditemukan keluarganya dalam keadaan tidak bernyawa, Minggu (14/11/2021).

Kapolsek Kota Sintang Iptu Sutikno menerangkan, jenazah Hendra pertama kali ditemukan adik korban yakni Selly dan Ulul Azmi yang hendak mengantarkan makanan ke rumah korban.

"Saat tiba di rumah korban, keduanya mengetuk pintu, namun korban tidak menjawab, sehingga Ulul Azmi (suami Selly) memutuskan untuk naik ke tingkat dua rumah korban, karena melihat pintu masih terbuka," ujar Sutikno mengutip Antara.

Saat masuk ke tingkat dua, Ulul Azmi tidak menemukan korban, sehingga Ulul Azmi turun ke lantai bawah yang masih terendam banjir dan Ulul Azmi melihat korban dengan kondisi tidak bernyawa terendam air banjir.

"Atas kejadian itu Uluk Azmi bersama istrinya memanggil warga meminta pertolongan untuk memindahkan jasad korban ke Masjid Nurul Jannah untuk dimandikan dan disholatkan," jelas Sutikno.

Menurut Sutikno, keluarga mengatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi (ayan).

Sutikno juga menjelaskan, sebelumnya anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah pernah mengajak korban untuk mengungsi, namun korban tidak mau dan memilih tetap bertahan di rumahnya yang saat itu terendam banjir.

0

0

You can share on :

0 Komentar