Tips cara mengenali uang palsu yang mulai banyak beredar jelang Lebaran Idulfitri. (Ilustrasi: Detikcom))

Tips cara mengenali uang palsu yang mulai banyak beredar jelang Lebaran Idulfitri. (Ilustrasi: Detikcom))

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleWaspada Uang Palsu Jelang Lebaran! Ini Tips Cara Mengenalinya

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran! Ini Tips Cara Mengenalinya

Indonesia | Selasa, 9 April 2024

PIFA, Lifestyle - Idul Fitri menjadi momen yang kerap identik dengan silaturahmi, hingga tradisi bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR) atau angpoa. Namun ada risiko yang sering terlupakan yaitu peredaran uang palsu.

CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi mengungkapkan pentingnya mewaspadai beredarnya uang palsu menjelang lebaran. Pasalnya, menurutnya kejahatan ekonomi cenderung meningkat saat banyak transaksi keuangan terjadi, termasuk saat pembagian THR. 

“Dengan meningkatnya transaksi keuangan selama momen berbagi kebahagiaan ini, kita dapat mencegah kerugian ekonomi dan bertanggung jawab atas keamanan finansial kita hingga orang di sekitar kita. Kerja sama dengan Bank Indonesi aparat keamanan menjadi bagian penting dalam strategi Nawakara Arta Kencana untuk menanggulangi masalah uang palsu, terutama menjelang Lebaran."ungkapnya dikutip dari suara.com, Senin (8/4/2024)

Iman Sujudi menambahkan pentingnya bagi masyarakat untuk mengetahui cara membedakan uang asli dan palsu serta langkah-langkah melaporkannya untuk mengamankan finansial kita. Sebagai bentuk antisipasi, berikut ini cara mengenali uang palsu:

1. Metode 3D

Bank Indonesia telah menetapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) sebagai strategi utama untuk memverifikasi keaslian uang Rupiah secara detail. Ciri- ciri visual seperti warna yang cerah, detail yang tajam, watermark, dan hologram membantu membedakan uang asli dari yang palsu. Tekstur kertas uang asli yang unik dapat dirasakan saat disentuh, sementara fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus terlihat saat diterawang dengan cahaya.

2. Tukarkan di tempat resmi

Untuk menghindari risiko uang palsu saat Lebaran, sebaiknya menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti bank. Institusi seperti bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih untuk menjamin keaslian uang yang diterima.

3. Lapor ke pihak berwajib

Menemukan atau menerima uang palsu bukan hanya situasi yang tidak menyenangkan, tetapi juga berpotensi merugikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melaporkan temuan tersebut kepada otoritas yang berwenang seperti Bank Indonesia atau kepolisian setempat. Laporan ini membantu dalam identifikasi pelaku serta mencegah peredaran uang palsu di masa mendatang. (ly)

Rekomendasi

Foto: Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari | Pifa Net

Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Tanggapi Rumor Transfer Neymar ke Barcelona, Flick: Bukan Tugasku! | Pifa Net

Tanggapi Rumor Transfer Neymar ke Barcelona, Flick: Bukan Tugasku!

Spanyol
| Rabu, 5 Maret 2025
Foto: Witan Sulaeman Kritik Jumlah Peserta Piala Presiden 2025 yang Hanya Enam Klub | Pifa Net

Witan Sulaeman Kritik Jumlah Peserta Piala Presiden 2025 yang Hanya Enam Klub

Sports
| Jumat, 4 Juli 2025
Foto: Cerita Nadya Arina Akui Syuting Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu", Penuh Emosi dan Tawa Tak Terduga | Pifa Net

Cerita Nadya Arina Akui Syuting Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu", Penuh Emosi dan Tawa Tak Terduga

Pifabiz
| Kamis, 5 Juni 2025
Foto: Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’ | Pifa Net

Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Voting Juara Favorit Mars dan Hymne Kalbar Resmi Dibuka, Yuk Dukung Tim Favoritmu! | Pifa Net

Voting Juara Favorit Mars dan Hymne Kalbar Resmi Dibuka, Yuk Dukung Tim Favoritmu!

Kalbar
| Sabtu, 25 Januari 2025
Foto: Real Madrid Selangkah lagi Boyong Trent Alexander-Arnold dari Liverpool | Pifa Net

Real Madrid Selangkah lagi Boyong Trent Alexander-Arnold dari Liverpool

Spanyol
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: XSR 155 Warna Baru Meluncur di Awal Tahun 2025, Dukung Lifestyle Berkendara Bikers Pecinta Sport Heritage | Pifa Net

XSR 155 Warna Baru Meluncur di Awal Tahun 2025, Dukung Lifestyle Berkendara Bikers Pecinta Sport Heritage

Indonesia
| Jumat, 24 Januari 2025
Foto: Menkes Budi Letakkan Batu Pertama RSUD Tuan Besar Syarif Idris Kubu Raya, Resmi Naik Status Jadi Tipe C | Pifa Net

Menkes Budi Letakkan Batu Pertama RSUD Tuan Besar Syarif Idris Kubu Raya, Resmi Naik Status Jadi Tipe C

Kubu Raya
| Rabu, 16 April 2025
Foto: Kemkomdigi Tutup Akses Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judol | Pifa Net

Kemkomdigi Tutup Akses Situs PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judol

Indonesia
| Kamis, 22 Mei 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Kejagung Ungkap Peran Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi di PT Pertamina Patra Niaga | Pifa Net

Kejagung Ungkap Peran Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi di PT Pertamina Patra Niaga

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2), mengungkapkan bahwa dua tersangka baru tersebut adalah Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, serta Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.“Tersangka Maya Kusmaya dan Edward Corne, dengan persetujuan Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, melakukan pembelian BBM RON 90 atau lebih rendah dengan harga RON 92. Akibatnya, terjadi pembayaran impor produk kilang dengan harga tinggi dan tidak sesuai dengan kualitas barang,” ujar Qohar.Lebih lanjut, Maya Kusmaya memerintahkan Edward Corne untuk melakukan proses blending produk kilang, mencampurkan RON 88 dengan RON 92 agar menghasilkan RON 92. Proses tersebut dilakukan di terminal atau storage PT Orbit Terminal Merak milik Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ).Selain itu, kedua tersangka juga diketahui melakukan pembayaran impor produk kilang dengan metode spot atau penunjukan langsung, sehingga harga yang dibayarkan PT Pertamina Patra Niaga lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan metode term atau pemilihan langsung dengan waktu berjangka.Maya Kusmaya dan Edward Corne juga disebut menyetujui adanya markup dalam kontrak pengiriman (shipping) yang dilakukan oleh Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping. Akibatnya, PT Pertamina Patra Niaga harus mengeluarkan fee ilegal sebesar 13–15 persen, yang diberikan kepada Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) dan Dimas Werhaspati (DW).Kejagung mencatat bahwa perbuatan para tersangka, termasuk tujuh tersangka lain yang telah ditetapkan sebelumnya, menyebabkan kerugian negara sebesar Rp193,7 triliun. Kerugian ini bersumber dari lima komponen, yaitu ekspor minyak mentah dalam negeri (Rp35 triliun), impor minyak mentah melalui broker (Rp2,7 triliun), impor BBM melalui broker (Rp9 triliun), pemberian kompensasi tahun 2023 (Rp126 triliun), dan pemberian subsidi tahun 2023 (Rp21 triliun).Kejagung menegaskan bahwa tindakan para tersangka bertentangan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di BUMN. Atas perbuatannya, Maya Kusmaya dan Edward Corne disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, termasuk Riva Siahaan (RS), Sani Dinar Saifuddin (SDS), Yoki Firnandi (YF), Agus Purwono (AP), Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), Dimas Werhaspati (DW), dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ). Penyidikan terhadap kasus ini terus berlanjut guna mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain dan memastikan penegakan hukum yang adil.

Jakarta
| Kamis, 27 Februari 2025

Nasional

Foto: Iduladha 2022, Menag: Mari Kita Rayakan dengan Gembira | Pifa Net

Iduladha 2022, Menag: Mari Kita Rayakan dengan Gembira

Berita Nasional, PIFA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ucapan selamat merayakan Iduladha 1443 H untuk seluruh jemaah haji dan seluruh umat Islam yang ada di Indonesia.  “Selamat merayakan Iduladha. Mari kita semua merayakan dengan gembira dan kita melaksanakan kurban sebagaimana tuntunan Nabi Ibrahim kepada kita semua,” ucapnya di sela-sela persiapan melempar jumrah di Tanah Suci, Sabtu (9/7/2022). Menag menilai berhaji maupun kurban adalah simbolisasi dari keiklasan, yakni keiklasan kita sebagai manusia di hadapan Allah SWT. “Kurban itu simbolisasi keiklasan kita, jiwa-jiwa besar kita kepada bangsa dan negara. Semoga saudara-saudara kita yang mampu bisa melaksanakan kurban sebagai simbolisasi jiwa besar yang kita butuhkan bagi negeri dan bangsa kita ini,” katanya. (yd) 

Indonesia
| Minggu, 10 Juli 2022

Lokal

Foto: Tunggu Surat PHK dan Pesangon Usai RS ProMEDIKA Pontianak Ditutup | Pifa Net

Tunggu Surat PHK dan Pesangon Usai RS ProMEDIKA Pontianak Ditutup

PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Ratusan karyawan dari Rumah Sakit ProMedika Pontianak menanti surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pesangon yang dijanjikan oleh pihak rumah sakit, sejak terhitungnya rumah sakit tersebut berhenti operasional pada 1 April 2025. Hermina Lince (55), salah satu tenaga non-medis yang telah bekerja di Rumah Sakit ProMedika selama 17 tahun, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak manajemen yang belum memberikan surat PHK sesuai janji.“Kami sudah diberi informasi sebelumnya bahwa tanggal 7 ini akan ada surat PHK. Namun, setelah kami datang ke sini, mungkin karena setelah Lebaran, manajemen masih mengurus hal-hal lain, jadi surat itu belum kami terima," jelas Hermina dengan raut wajah kecewa.Sebelum rumah sakit ditutup secara permanen pada 1 April 2025, Hermina mengungkapkan pihak manajemen sempat mengadakan rapat dengan karyawan untuk membahas penghentian operasional. Dalam rapat tersebut, manajemen menyatakan bahwa surat PHK akan diberikan pada 7 April. Namun, begitu mereka tiba di rumah sakit, para karyawan justru mendapati informasi yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan harapan.“Ternyata setelah sampai di sini, informasi itu masih semraut. Tak jelas. Dan apa yang kami perkirakan hari ini menerima surat pengunduran diri ternyata tidak ada,” jelasnya.Selain menuntut surat PHK, Hermina dan rekan-rekannya juga masih menunggu kejelasan mengenai pesangon mereka yang hingga kini belum dibayar. “Belum sama sekali menerima pesangon. Masih menunggu kapan pastinya pesangan kami akan keluar,”Menurut Hermina, jumlah total karyawan yang terdampak penutupan rumah sakit mencapai ratusan pekerja“Kalau nggak salah masih ada 111 (karyawan-red), kalau nggak salah sampai dengan kami tutup ini,” katanya.Hermina sendiri telah bekerja di rumah sakit promedika kurang lebih 17 tahun sebagai Pembantu Orang Sakit (POS), semenjak rumah sakit ini pertama kali dibangun sebagai klinik pada tahun 2007 dan berkembang menjadi menjadi rumah sakit.“Kurang lebih 10 tahun lah kejayaan rumah sakit ini. Makanya sebagai karyawan kami juga bangga. Senang bekerja di sini.Senang kami mengabdi di sini,” ujarnya.Ia mengatakan waktu pertama kali buka, rumah sakit yang berada di kawasan Komplek Pontianak Mall ini cukup ramai dan terkenal. Namun, setelah pandemi COVID-19, rumah sakit ini mulai goyah, terutama dengan semakin banyaknya rumah sakit baru yang bermunculan. “Cuma terakhir setelah COVID, rumah sakit ini agak goyang. Di samping itu juga mulai banyak rumah sakit yang lain berdiri. Jadi jelas persaingan pasti banyak. Banyak pilihan untuk masyarakat berobat di mana,” ungkapnya.Hermina dan rekan-rekannya sempat berharap rumah sakit ini bisa tetap beroperasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, keputusan akhir dari pihak pemilik dan manajemen adalah untuk menutup operasional rumah sakit ini.“Sebenarnya sebelum rumah sakit ini tutup, kami berharap rumah sakit ini masih bisa terus buka. Masih bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Cuman akhirnya pihak owner dan semua yang terkait memutuskan rumah sakit ini harus ditutup,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.“kami berharap, kalaupun memang sudah diputuskan, kami minta kewajiban owner ataupun pihak manajemen untuk menyelesaikan tugasnya, hutangnya untuk membayarkan pesangan kepada kami. Itu harapan kami,” pungkasnya.

Pontianak
| Rabu, 9 April 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5