Ilustrasi - Perut kembung. (Pexels)

Ilustrasi - Perut kembung. (Pexels)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleWaspadai Perut Kembung yang Berkepanjangan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Waspadai Perut Kembung yang Berkepanjangan, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Lifestyle | Kamis, 5 Juni 2025

Lifestyle – Perut kembung merupakan kondisi umum yang ditandai dengan sensasi penuh, kencang, dan membesar pada perut akibat penumpukan gas berlebih. Meskipun sering dianggap ringan, kondisi ini bisa menjadi gejala awal dari gangguan kesehatan yang lebih serius, menurut sejumlah pakar gastroenterologi.

Dalam laporan yang dikutip dari Hindustan Times, Selasa (3/6), dr. Rajesh Bathini, konsultan gastroenterologi dari Rumah Sakit Manipal, India, menyebut bahwa perut kembung dapat dipicu oleh makanan berserat tinggi seperti beberapa jenis sayuran dan produk susu. Meski demikian, bukan hanya pola makan yang menjadi penyebabnya.

"Penyakit seperti tukak lambung akibat infeksi Helicobacter pylori, GERD, dan sindrom iritasi usus besar juga dapat menyebabkan perut terasa kembung," kata dr. Bathini.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi sistemik seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan tiroid, hingga konsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin dan suplemen zat besi dapat memperburuk kondisi ini. Bahkan, dalam beberapa kasus, gejala perut kembung bisa menandai kondisi serius seperti gagal jantung atau serangan jantung.

Senada dengan itu, dr. Gyanaranjan Rout, konsultan ahli gastroenterologi lainnya, menyampaikan bahwa kembung kronis bisa menjadi indikasi adanya gangguan pencernaan yang lebih kompleks.

"Perut kembung yang terus-menerus bisa menjadi tanda sindrom iritasi usus besar, intoleransi laktosa, atau SIBO (Small Intestinal Bacterial Overgrowth), yaitu pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus halus," jelasnya.

Ia juga menyoroti pengaruh ketidakseimbangan hormon—terutama pada perempuan—yang bisa memperburuk gejala kembung. Kondisi ini sering kali diperparah oleh stres psikologis dan kecemasan, yang secara tidak langsung memengaruhi sistem pencernaan.

Sementara itu, dr. Anurag Shetty dari Rumah Sakit KMC menjelaskan bahwa gas dan kembung bukan sekadar masalah pencernaan biasa, melainkan hasil dari sistem metabolisme dan mekanika tubuh yang kompleks.

"Masalah malabsorpsi seperti intoleransi laktosa menyebabkan makanan tidak tercerna dengan baik sehingga mengalami fermentasi, yang kemudian menghasilkan gas berlebih," kata dr. Shetty.

Ia juga menambahkan bahwa gangguan pergerakan usus atau motilitas, seperti sembelit kronis, dapat menyebabkan fermentasi makanan dalam usus dan memicu perut kembung. Pada perempuan, perubahan hormon selama menstruasi atau menopause juga turut berperan.

Meski perut kembung pada dasarnya bukanlah kondisi berbahaya, para ahli mengingatkan agar tidak mengabaikannya jika terjadi terus-menerus. Bila keluhan berlanjut meski sudah mengatur pola makan dan gaya hidup, langkah terbaik adalah segera memeriksakan diri ke dokter.

Dr. Gyanaranjan Rout menyarankan perubahan gaya hidup sebagai langkah awal penanganan. Ini mencakup pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan manajemen stres yang baik.

"Jika langkah-langkah tersebut tidak membawa perubahan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya dan mendapat penanganan yang sesuai," ujarnya.

Perut kembung memang bisa berasal dari hal sederhana seperti pola makan, namun bisa juga menjadi alarm tubuh atas gangguan serius yang membutuhkan perhatian medis.

Rekomendasi

Foto: Kata Hansi Flick soal Peluang Barcelona Quadruple | Pifa Net

Kata Hansi Flick soal Peluang Barcelona Quadruple

Spanyol
| Selasa, 18 Maret 2025
Foto: Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026 | Pifa Net

Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026

Sports
| Selasa, 15 Juli 2025
Foto: Prancis Selidiki Dugaan Manipulasi Algoritma oleh Platform X Milik Elon Musk | Pifa Net

Prancis Selidiki Dugaan Manipulasi Algoritma oleh Platform X Milik Elon Musk

Tekno
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Dedi Mulyadi Tak Gentar Dapat Ultimatum dari GRIB Jaya: Saya Tidak Mendengarkan Ancaman | Pifa Net

Dedi Mulyadi Tak Gentar Dapat Ultimatum dari GRIB Jaya: Saya Tidak Mendengarkan Ancaman

Jabar
| Selasa, 29 April 2025
Foto: Pakistan Peringatkan Respons Keras Jika India Lakukan Eskalasi Pasca Serangan di Kashmir | Pifa Net

Pakistan Peringatkan Respons Keras Jika India Lakukan Eskalasi Pasca Serangan di Kashmir

Pakistan
| Jumat, 2 Mei 2025
Foto: 133 Kardinal Elektor Tiba di Roma, Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai 7 Mei | Pifa Net

133 Kardinal Elektor Tiba di Roma, Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai 7 Mei

Indonesia
| Selasa, 6 Mei 2025
Foto: KPK Belum Jadwalkan Pemanggilan Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi Iklan Bank BJB | Pifa Net

KPK Belum Jadwalkan Pemanggilan Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi Iklan Bank BJB

Indonesia
| Senin, 7 April 2025
Foto: Akhirnya! AC Milan Menang Usai 3 Laga Terpuruk, Masih Ada Peluang Main di UECL? | Pifa Net

Akhirnya! AC Milan Menang Usai 3 Laga Terpuruk, Masih Ada Peluang Main di UECL?

Italia
| Sabtu, 12 April 2025
Foto: Dukung Mobilitas Konsumen Selama Libur Lebaran, Yamaha Siapkan Bengkel & Pos Jaga serta Promo Servis Menarik | Pifa Net

Dukung Mobilitas Konsumen Selama Libur Lebaran, Yamaha Siapkan Bengkel & Pos Jaga serta Promo Servis Menarik

Indonesia
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Resep Membuat Es Buah Rendah Kalori untuk Berbuka Puasa Ramadhan | Pifa Net

Resep Membuat Es Buah Rendah Kalori untuk Berbuka Puasa Ramadhan

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: 7 Tips Memilih Skincare yang Tepat dan Sesuai Kebutuhan | Pifa Net

7 Tips Memilih Skincare yang Tepat dan Sesuai Kebutuhan

PIFA, Lifestyle - Skincare yang aman dan tepat adalah kunci untuk merawat kulit dengan baik. Semakin banyaknya produk skincare yang beredar di pasaran membuat kita harus lebih bijak dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih skincare yang aman dan efektif: 1. Identifikasi Jenis Kulit dan Masalah Kulit Penting untuk mengetahui jenis kulit Anda (berminyak, kering, atau kombinasi) serta masalah kulit yang ingin Anda atasi (jerawat, flek hitam, komedo, dll). Dengan memahami kondisi kulit Anda, Anda bisa memilih produk yang sesuai dan menghindari produk yang tidak cocok untuk kulit Anda. 2. Periksa BPOM dan Sertifikasi Produk Pastikan produk skincare yang akan Anda beli telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau otoritas pengawasan produk kosmetik setempat. Sertifikasi ini menandakan bahwa produk tersebut telah melewati uji keamanan dan telah diizinkan untuk beredar di pasaran. Hindari produk skincare yang tidak memiliki izin resmi, karena bisa saja mengandung bahan berbahaya. 3. Cek Komposisi dan Bahan Skincare Selalu periksa label produk dan baca daftar bahan yang digunakan. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan yang telah Anda ketahui menyebabkan reaksi alergi atau masalah kulit lainnya. Pilihlah produk dengan bahan-bahan alami dan ringan yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda. 4. Uji Coba Produk Secara Perlahan Sebelum mengaplikasikan produk baru secara keseluruhan di wajah, uji produk tersebut terlebih dahulu di area kecil kulit Anda. Lakukan uji coba selama beberapa hari untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau iritasi. Jika ada tanda-tanda reaksi negatif, segera hentikan penggunaan produk tersebut. 5. Hindari Menggunakan Terlalu Banyak Produk Lebih banyak bukan berarti lebih baik. Terlalu banyak produk skincare bisa menyebabkan kelebihan bahan aktif pada kulit dan menyebabkan iritasi. Gunakan produk skincare sesuai dosis yang dianjurkan, dan jangan mencampur terlalu banyak produk sekaligus. 6. Konsultasikan dengan Dokter Kulit Jika Anda memiliki masalah kulit yang lebih serius atau perlu perawatan khusus, konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kecantikan. Mereka dapat memberikan rekomendasi produk dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. 7. Jaga Kemasan dan Tanggal Kedaluwarsa Periksa kemasan produk skincare sebelum membelinya. Pastikan tidak ada kerusakan atau retakan pada kemasan, dan pastikan tanggal kedaluwarsa masih cukup lama sehingga Anda memiliki waktu untuk menggunakan produk tersebut dengan baik. Ingatlah bahwa setiap kulit berbeda, dan apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda. Jadilah pembeli yang cerdas dan teliti dalam memilih produk skincare yang aman dan sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.

Indonesia
| Rabu, 19 Juli 2023

Sports

Foto: Arsenal Kenalkan Gelandang Terbarunya, Fabio Vierira, Disebut Pesaing Kevin De Bruyne! | Pifa Net

Arsenal Kenalkan Gelandang Terbarunya, Fabio Vierira, Disebut Pesaing Kevin De Bruyne!

Berita Sport, PIFA - Arsenal memperkenalkan punggawa terbarunya, Fabio Vieira. Kini, The Gunners tinggal menunggu waktu kedatangan Fabio Vieira, gelandang FC Porto yang diketahui memiliki nilai statistik yang lebih hebat dari Kevin De Bruyne. Kedatangan Fabio Vieira membuat sejumlah fans Arsenal kegirangan. Pasalnya, menurut sejumlah kabar yang beredar, tim kesayangannya tersebut telah mencapai kesepakatan dengan gelandang FC Porto, Fabio Vieira tersebut.  Kegirangan fans Arsenal tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, sosok gelandang berusia 22 tahun ini dianggap memiliki statistik yang hampir sama dengan gelandang andalan Manchester City, Kevin De Bruyne.  Fabio Vieira juga menjadi kunci penting kesuksesan FC Porto meraih gelar juara Liga Portugal setelah memastikan keunggulan atas Sporting CP. Dengan statistik dan kemampuannya, banyak fans The Gunners yang masih penasaran dengan sosok Fabio Vieira.  Dilansir dari Bolatimes, Fabio Vieira merupakan produk asli akademi FC Porto yang masuk pada 2008, tepat di usianya yang masih delapan tahun. Sejak itu ia bermain untuk tim akademi hingga usianya 13 tahun dan mendapatkan promosi U-15 pada tahun 2013. Hanya dua tim yang dibelanya hingga saat ini dan hanya sekali membela klub di luar FC Porto, yakni tim U-17 Padroense pada musim 2016-2017. Hingga pada musim 2019-2020, Sergio Conceciao selaku pelatih FC Porto memberi kepercayaan bermain untuknya di skuat utama tim. Saat itu baru delapan pertandingan yang dijalani, namun penampilan Fabio Vieira sudah membuat Sergio kepincut dengan raihan dua gol dan satu assist. Tak butuh waktu lama, satu musim setelahnya Fabio Vieira mendapat kesempatan bermain lebih banyak. Secara keseluruhan, Fabio telah terlibat dalam 29 pertandingan di semua kompetisi menjadi jatah bermainnya. Namun hasilnya belum begitu berdampak karena Fabio Vieira hanya mencatatkan satu gol dan satu assit untuk tim, barulah pada musim 2021-2022 penampilan sang pemain meroket. Tujuh gol dan 16 assist ditorehkan Fabio dari 39 pertandingan untuk the Dragons, torehan itu jika dirata-ratakan justru lebih baik dari Kevin De Bruyne. Fabio Vieira memainkan 1.990 menit bermain dalam 39 penampilan, dengan 23 gol dan assist dengan nilai sama di semua kompetisi. Kevin De Bruyne mencatat 3.338 menit bermain di musim 2021-2022 dengan torehan 33 gol ditambah assist di berbagai kompetisi. Berikut profil singkat Fabio Vieira, gelandang FC Porto yang selangkah bakal menjadi pemain baru Arsenal di musim 2022-2023. Nama Lengkap : Fabio Vieira Tempat dan Tanggal Lahir : 30 Mei 2000, Santa Maria de Feira, Portugal. Tinggi : 170 cm Berat : 58 kg Kaki kuat : Kiri Riwayat Transfer 2013-2014 - FC Porto Youth - FC Porto U-15 2015-2016 - FC Porto U-25 - Padroense U-17 2016-2017 - Padroense U-17 - FC Porto U-17 2017-2018 - FC Porto U-17 - FC Porto U-19 2018-2019 - FC Porto U-19 - FC Porto B 2019-2020 - fc Porto B - FC Porto (b) 

Inggris
| Sabtu, 18 Juni 2022

Nasional

Foto: Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada Usai 3 Pasien Anak Hepatitis Akut Meninggal di Jakarta | Pifa Net

Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada Usai 3 Pasien Anak Hepatitis Akut Meninggal di Jakarta

Berita Nasional, PIFA - Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Menurut WHO, belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.   Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.   Ketiga pasien tersebut dirujuk dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.   Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.   ''Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,'' kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengutip laman Kemenkes RI (3/5).    Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, tutur dr. Nadia.   Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.   WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.   Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.   "Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus," demikian dikutip dari kemenkes.go.id. (yd) 

Jakarta
| Selasa, 3 Mei 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5