WhatsApp menguji fitur terbarunya, fitur ini dapat membuat pengguna keluar grup terjadwal. (Ilustrasi: Freepik thanyakij-12)

WhatsApp menguji fitur terbarunya, fitur ini dapat membuat pengguna keluar grup terjadwal. (Ilustrasi: Freepik thanyakij-12)

Berandascoped-by-BerandaTeknologiscoped-by-TeknologiWhatsApp Uji Coba Fitur Baru, Pengguna Bakal Bisa Keluar Grup Terjadwal

WhatsApp Uji Coba Fitur Baru, Pengguna Bakal Bisa Keluar Grup Terjadwal

Dunia | Kamis, 9 Maret 2023

PIFA, Teknologi - WhatsApp dikabarkan bakal mengeluarkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk keluar dari sebuah grup secara terjadwal.

Fitur bernama "Expiring Groups" itu disebut dapat mengatur waktu kedaluwarsa sebuah grup.

Mengutip WABetainfo, nampak sebuah tangkapan layar yang menunjukkan opsi Expiring Groups.

Opsi yang berada dalam pengaturan grup itu memungkinkan pengguna untuk memilih opsi seperti hari, minggu, atau tanggal khusus sebagai waktu kedaluwarsa.

Pengguna juga dapat membatalkan masa berlaku jika ingin mempertahankan ruang obrolan.

Mengutip CNNIndonesia, tanggal kedaluwarsa yang ditetapkan hanya akan berlaku untuk diri Anda sendiri dan bukan peserta lain.

Grup akan terus ada, tetapi Anda tidak ada di dalamnya. WhatsApp memastikan tidak akan menghapus grup begitu saja tanpa memberi tahu pengguna.

Deskripsi fitur ini menyatakan bahwa "Anda akan diminta untuk membersihkan grup pada tanggal kedaluwarsa."

Seperti halnya menghapus pesan, menghapus grup akan membantu membersihkan akun Anda dan menghemat ruang penyimpanan perangkat. (b)

Rekomendasi

Foto: Presiden Prabowo Putuskan Empat Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh | Pifa Net

Presiden Prabowo Putuskan Empat Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh

Nasional
| Selasa, 17 Juni 2025
Foto: UGM Pecat Guru Besar Fakultas Farmasi Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual terhadap Mahasiswa | Pifa Net

UGM Pecat Guru Besar Fakultas Farmasi Terbukti Lakukan Kekerasan Seksual terhadap Mahasiswa

Yogyakarta
| Senin, 7 April 2025
Foto: PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong | Pifa Net

PSSI akan Gelar Konferensi Pers Siang Ini Soal Isu Pemecatan Shin Tae-yong

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Gagal Party Masuk Bui, Pria di Pontianak Ditangkap Usai Ngamuk Tak Bisa Masuk ke Tempat Hiburan | Pifa Net

Gagal Party Masuk Bui, Pria di Pontianak Ditangkap Usai Ngamuk Tak Bisa Masuk ke Tempat Hiburan

Lokal
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: Fakta Menarik saat Arsenal Bantai Real Madrid 3-0 di Leg 1 Perempat Final UCL | Pifa Net

Fakta Menarik saat Arsenal Bantai Real Madrid 3-0 di Leg 1 Perempat Final UCL

Inggris
| Kamis, 10 April 2025
Foto: Trump Tetap Kenakan Tarif Impor 32 Persen kepada Indonesia, Tegaskan Sikap Tegas Soal Defisit Perdagangan | Pifa Net

Trump Tetap Kenakan Tarif Impor 32 Persen kepada Indonesia, Tegaskan Sikap Tegas Soal Defisit Perdagangan

Internasional
| Selasa, 8 Juli 2025
Foto: Tom Lembong Bantah Bersalah dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula | Pifa Net

Tom Lembong Bantah Bersalah dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Nasional
| Rabu, 2 Juli 2025
Foto: 5 Makanan Ci Mehong yang Viral di TikTok, Tertarik Coba? | Pifa Net

5 Makanan Ci Mehong yang Viral di TikTok, Tertarik Coba?

Indonesia
| Selasa, 18 Februari 2025
Foto: Agen Ungkap Patrick Kluivert Belum Deal Jadi Pelatih Timnas Indonesia | Pifa Net

Agen Ungkap Patrick Kluivert Belum Deal Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Indonesia
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Seo Hyun-jin dan Yoo Yeon-seok Dipertimbangkan Bintangi Drama Baru MBC Berjudul "Liar" | Pifa Net

Seo Hyun-jin dan Yoo Yeon-seok Dipertimbangkan Bintangi Drama Baru MBC Berjudul "Liar"

Pifabiz
| Jumat, 4 Juli 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Tips Hentikan Kebiasaan Buka Ponsel Saat Bangun Tidur | Pifa Net

Tips Hentikan Kebiasaan Buka Ponsel Saat Bangun Tidur

PIFA, Lifestyle - Kebiasaan membuka ponsel saat bangun tidur kini menjadi kebiasaan yang sulit dihindari bagi sebagian orang. Terapis dan pemilik Act2Change Therapy and Wellness Center di Atlanta, Annisa Pirasteh mengungkapkan bahwa tersebut dapat berisiko membaut Anda terpapar informasi negatif atau stres sehingga dapat menyebabkan kekhawatiran. "Kebiasaan ini merampas kesempatan kami untuk mulai pagi dengan diri sendiri, jauh dari kebisingan dunia," ujar Pirasteh seperti dikutip dari PMJ News, Senin (24/4/2023). Berikut sejumlah tips untuk menghentikan kebiasaan melihat ponsel saat bangun tidur. 1. Simpan Ponsel di Ruangan Lain Menyimpan posel jauh dari lokasi tidur dapat mengurangi kemungkinan Anda meraihnya pada pagi hari. Psikolog dan spesialis kesejahteraan Inggris, Lee Chambers, meletakkan ponsel di tempat lain pada malam hari akan membuat Anda tidak menggulir aplikasi sebelum tidur sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur Anda. 2. Gunakan Alarm Jam Chambers menyarankan agar menggunakan jam alarm yang bukan dari ponsel. "Menggunakan jam alarm yang bukan perangkat multifungsi menghilangkan godaan untuk menggunakan semua fiturnya," ujar Chambers. 3. Pilih Kebiasaan Pagi yang Bikin Bersemangat Anda bisa mulai kebiasaan pagi yang membuat Anda bersemangat agar perhatian teralihkan dari bermain gawai. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah membuat secangkir teh, menulis di jurnal, membaca buku, melakukan peregangan cepat atau meditasi. Intinya, Anda mengganti kebiasaan bermain gawai dengan kebiasaan yang lebih sehat. 4. Siapkan Akses Batasan Aplikasi Anda dapat menggunakan pengaturan bawaan di ponsel untuk membatasi akses ke aplikasi tertentu pada waktu yang ditentukan setiap hari. (b)

Indonesia
| Minggu, 7 Mei 2023

Lokal

Foto: Konferensi Internasional ICIR Digelar di Pontianak, Bahas Demokrasi Beragama dan Berkeyakinan | Pifa Net

Konferensi Internasional ICIR Digelar di Pontianak, Bahas Demokrasi Beragama dan Berkeyakinan

Berita Lokal, PIFA - The 4th (Hybrid) International Conference on Indigenous Religions (ICIR) and CSO Consolidation digelar di Pontianak, pada 28-30 November. Kegiatan ini diikuti ratusan akademisi, mahasiswa, aktivis, masyarakat sipil dari berbagai daerah di Indonesia.  Pembukaan acara digelar di Universitas Panca Bhakti Pontianak (UPB), Jalan Komodor Yos Sudarso. Pada 29 November acara dilaksanakan di IAIN Pontianak. Sedangkan pada 30 November di Hotel Neo, Jalan Gajahmada.  “Selamat datang kepada seluruh peserta. Di kampus UPB, kami berupaya menerapkan prinsip pluralis, humanis, dan nasionalis,” kata Rektor Universitas Panca Bhakti Pontianak, Dr Purwanto MHum, Senin (28/11/2022).  Tema ICIR kali ini adalah “Demokrasi Inklusif: Kesetaraan dan Keadilan untuk Semua”. Diskusi-diskusi yang digelar selama 3 hari, difokuskan kepada pembahasan tentang demokrasi dan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB). Diskusi digelar secara terpusat dan paralel dalam beberapa sesi.  Sesi pertama diskusi diampu oleh Zainal Bagir dari Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gajahmada Yogyakarta. Pembicara yang hadir antara lain Sandra Hamid dari The Asia Foundation, Apai Janggot yang merupakan Ketua Masyarakat Adat Dayak Iban di Sungai Utik, bersama Raymundus Remang Kepala Desa Batu Lintang Kabupaten Kapuas Hulu. Juga Dewi Candraningrum dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.     “Pada masa Orde Baru, agama leluhur di Sungai Utik tidak diakui. Padahal agama leluhur sudah ada sejak awal muncul bangsa Iban,” kata Raymundus Remang.  Dia menggarisbawahi bahwa agama leluhur terbukti mampu menjaga kelestarian hidup. Ironisnya menurut Raymundus, masyarakat Sungai Utik dipaksa memilih satu di antara lima agama yang diakui pemerintah di masa Orde Baru. Kalau tidak, maka mereka tidak memiliki KTP, dan anak-anak tidak bisa bersekolah.  “Kami didiskriminasi oleh pemerintah, dalam hal agama dan pendidikan,” tuturnya.  Dampak tindak dikriminasi oleh pemerintah terhadap masyarakat Sungai Utik bakal terus dirasakan hingga generasi mendatang.  “Generasi muda yang lahir di zaman ‘agama’ ini, tidak akan paham tentang agama leluhur. Tantangannya apakah mereka mampu bertahan menghadapi modernisasi, globalisasi, dan digitalisasi,” ujar Raymundus.  Dia meminta agar pihak-pihak terkait mendorong dan membantu masyarakat Sungai Utik, agar tidak didiskriminasi agama dan pendidikannya. Masyarakat Sungai Utik berupaya terus merawat tradisi leluhur dan menjaga lingkungan hidup. Mereka menolak budidaya kelapa sawit yang berdampak buruk terhadap keseimbangan ekosistem. (ap)

Pontianak
| Selasa, 29 November 2022

Lokal

Foto: Seorang Pria di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik dari Kabel yang Dicurinya | Pifa Net

Seorang Pria di Kubu Raya Tewas Tersengat Listrik dari Kabel yang Dicurinya

PIFA, Lokal - Seorang pria di Kubu Raya, B (42), ditemukan meninggal usai tersengat listrik dari kabel yang hendak dicurinya. Korban yang dikenal sebagai seorang residivis itu diduga akan mencuri kabel milik PLN di Jalan Adisucipto, Kilometer 13, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat pada Minggu, 6 Oktober 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.Peristiwa tersebut terungkap ketika seorang warga yang baru pulang dari berladang melewati lokasi kejadian dan menemukan sesosok jenazah pria yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Jenazah tersebut ditemukan dalam posisi menyamping di dalam rumpun semak, terlilit kabel TC milik PLN. Penemuan itu segera dilaporkan warga ke Polsek Sungai Raya.Peristiwa itu pun di benarkan, Kapolsek Sungai Raya AKP Harianto melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya AIPTU Ade mengungkapkan jenaza seorang pria itu ditemukan warga pada pukul 17.00 WIB dengan kondisi sudah berbau tak sedap."Evakuasi jenazah dilakukan dengan bantuan pihak PLN, karena tubuh korban masih beraliran listrik. Jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.50 WIB dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk visum et repertum," ungkap AIPTU Ade pada Senin, 7 Oktober 2024.Ade juga mengungkapkan, berdasarkan dugaan sementara, korban tewas saat mencoba mencuri kabel listrik milik PLN." Untuk sementara diduga, korban melakukan pencurian kabel listrik milik PLN,"kata Ade.Ade bilang, setelah dilakukan visum korban dinyatakan telah meninggal sekitar tiga hari sebelum ditemukan, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan."Dari hasil visum, korban mengalami luka bakar pada pergelangan tangan, jari-jari, dan telapak tangan kiri, serta pergelangan kaki. Luka terbuka juga ditemukan di area ketiak dan lengan kiri bagian bawah, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tambahnya.Saat ini, jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara sambil menunggu kedatangan pihak keluarga dan pihak Polres Kubu Raya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kubu Raya
| Senin, 7 Oktober 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5