Edukasi resiko penyebab stroke di RSUD dr. Soedarso. (Foto: Dok. PIFA/Andrie P Putra)

Berita Lokal, PIFA - RSUD dr Soedarso menggelar sejumlah kegiatan memperingati Hari Stroke Sedunia, Jumat (28/10/2022).

Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari senam pencegahan, edukasi hingga skrining potensi serta faktor resiko penyakit stroke. 

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soedarso, Eko Rusdianto berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. 

"Kami berharap acara memberi manfaat bagi warga," ujarnya.

Dia mengutarakan, edukasi terkait penyakit stroke memang masih rendah. Padahal penyakit ini masih menempati peringkat teratas resiko kematian. 

"Ada pun program kami dari saraf dalam memperingati world stroke day, memberikan edukasi ke masyarakat. Sebab kematian karena stroke masih tertinggi se-Indonesia," paparnya.

Eko menjelaskan, setelah edukasi dan screening, bagi mereka yang memiliki resiko stroke segera menyadari bahaya penyakit tersebut dan menindaklanjutinya dengan melakukan kontrol untuk pencegahan.

Dia mengingatkan, stroke berawal dari gangguan saraf di otak. Otak merupakan organ dengan karakteristik berbeda yang perlu ditangani secara baik.

"Ketika sudah rusak, sulit untuk bisa diperbaiki, sulit sembuh. Sayangi otak anda. Jangan dibiarkan tidak sehat," katanya.

Sementara itu, edukasi pencegahan dini stroke diberikan oleh dokter ahli saraf, Dini. Dia menjelaskan pentingnya peringatan hari stroke ini.

"Kenapa harus diperingati? Karena harus peduli stroke. Sebab penyebab kematian nomor 1 di dunia," katanya. 

Dia menerangkan, pasien post stroke akan mengalami penurunan fungsi diri. Sulit beraktivitas. Jika tidak ditangani akan menyebabkan kematian.

"Di Indonesia kematian pertama akibat stroke," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, stroke akan menyebabkan cacat dan kematian jika terlambat ditangani. Keterlambatan penanganan itu akibat sejumlah faktor.

"Misalnya kurangnya pemahaman penyakit ini. Pertimbangan biaya, akses transportasi dari daerah pedalaman. Kemudian mitos stroke yang salah atau kurang tepat," jelasnya.

Dini pun mengimbau agar tak percaya mitos-mitos salah tentang stroke. "Tidak dapat dicegah, padahal bisa dicegah supaya menghindari potensi," jelasnya.

Mitos lainnya, stroke tak dapat diobati. Padahal hal ini bisa dilakukan jika ditangani secara cepat dan tepat. Lalu ada pula, sambung Dini, stroke hanya menyerang lansia, padahal banyak juga menyerang anak muda.

 

Dini menjelaskan, stroke adalah kerusakan otak yang mendadak. Kurangnya aliran darah ke otak karena penyumbatan dan pecah pembuluh darah.

"Pertahankan tekanan darah jangan melebihi 135/90. Gula darah jangan sampai di atas 120, kemudian turunkan berat badan jangan sampai obesitas," katanya.

Sementara itu, Dokter Ahli Saraf Shinta menerangkan jumlah penderita stroke yang ditangani di RSUD dr Soedarso terus meningkat. 

"Dalam 10 tahun terakhir dari awal hanya 500, kini di tahun 2022 menjadi 1.500 pasien," katanya.

Dia pun mengajak masyarakat untuk sadar akan potensi resiko stroke.

"Mari kita cegah stroke dengan rutin memeriksakan diri," tandasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - RSUD dr Soedarso menggelar sejumlah kegiatan memperingati Hari Stroke Sedunia, Jumat (28/10/2022).

Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari senam pencegahan, edukasi hingga skrining potensi serta faktor resiko penyakit stroke. 

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soedarso, Eko Rusdianto berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. 

"Kami berharap acara memberi manfaat bagi warga," ujarnya.

Dia mengutarakan, edukasi terkait penyakit stroke memang masih rendah. Padahal penyakit ini masih menempati peringkat teratas resiko kematian. 

"Ada pun program kami dari saraf dalam memperingati world stroke day, memberikan edukasi ke masyarakat. Sebab kematian karena stroke masih tertinggi se-Indonesia," paparnya.

Eko menjelaskan, setelah edukasi dan screening, bagi mereka yang memiliki resiko stroke segera menyadari bahaya penyakit tersebut dan menindaklanjutinya dengan melakukan kontrol untuk pencegahan.

Dia mengingatkan, stroke berawal dari gangguan saraf di otak. Otak merupakan organ dengan karakteristik berbeda yang perlu ditangani secara baik.

"Ketika sudah rusak, sulit untuk bisa diperbaiki, sulit sembuh. Sayangi otak anda. Jangan dibiarkan tidak sehat," katanya.

Sementara itu, edukasi pencegahan dini stroke diberikan oleh dokter ahli saraf, Dini. Dia menjelaskan pentingnya peringatan hari stroke ini.

"Kenapa harus diperingati? Karena harus peduli stroke. Sebab penyebab kematian nomor 1 di dunia," katanya. 

Dia menerangkan, pasien post stroke akan mengalami penurunan fungsi diri. Sulit beraktivitas. Jika tidak ditangani akan menyebabkan kematian.

"Di Indonesia kematian pertama akibat stroke," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, stroke akan menyebabkan cacat dan kematian jika terlambat ditangani. Keterlambatan penanganan itu akibat sejumlah faktor.

"Misalnya kurangnya pemahaman penyakit ini. Pertimbangan biaya, akses transportasi dari daerah pedalaman. Kemudian mitos stroke yang salah atau kurang tepat," jelasnya.

Dini pun mengimbau agar tak percaya mitos-mitos salah tentang stroke. "Tidak dapat dicegah, padahal bisa dicegah supaya menghindari potensi," jelasnya.

Mitos lainnya, stroke tak dapat diobati. Padahal hal ini bisa dilakukan jika ditangani secara cepat dan tepat. Lalu ada pula, sambung Dini, stroke hanya menyerang lansia, padahal banyak juga menyerang anak muda.

 

Dini menjelaskan, stroke adalah kerusakan otak yang mendadak. Kurangnya aliran darah ke otak karena penyumbatan dan pecah pembuluh darah.

"Pertahankan tekanan darah jangan melebihi 135/90. Gula darah jangan sampai di atas 120, kemudian turunkan berat badan jangan sampai obesitas," katanya.

Sementara itu, Dokter Ahli Saraf Shinta menerangkan jumlah penderita stroke yang ditangani di RSUD dr Soedarso terus meningkat. 

"Dalam 10 tahun terakhir dari awal hanya 500, kini di tahun 2022 menjadi 1.500 pasien," katanya.

Dia pun mengajak masyarakat untuk sadar akan potensi resiko stroke.

"Mari kita cegah stroke dengan rutin memeriksakan diri," tandasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar