Foto: Dok. PIFA

Berita Pontianak, PIFA - Yayasan Insan (Inspirasi Mandiri Indonesia) mengadakan kegiatan dialog dengan tema, "Memperkokoh peran tokoh agama serta masyarakat dalam menangkal paham intoleran, radikalisme dan terorisme guna mewujudkan Kalbar damai," di Aula Pendidikan Darul Falah, Parit Adam, Sui. Abawang, Sabtu 27 November 2021.

Pemateri kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil Agama Prov Kalbar yang diwakili Ekhsan, Kabib Urais Agama Kalbar, Anggota FKUB Kalbar, Dzulkifki Abdillah, Wakil Ketua MUI Kalbr, Jipridin dan Kapolres Kubu Raya, diwakili IPTU Srinanto Kasat Intel Polres Kubu Raya serta audience dari Mahasiswa PMII 

Dede Kurniawan ketua yayasan Insan, menyampaikan adanya kegiatan dialog ini untuk bisa berdiskusi tentang bagaimana toleransi, radikalisme dan terorisme itu sebenarnya dan juga sebagai bentuk preventif. Karena jaman sekarang banyak anak muda yang mencari namanya jati diri.

"Oleh sebab itu, jangan sampai apa yang sedang dicari ternyata tidak menyadari bahwa ternyata melekat dengan yang namanya intoleran dan segala macam,". 

Tujuannya dari dialog ini mahasiswa dapat menilai dan tahu serta punya langkah-langkah apabila menemukan paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme. 

Menurutnya, pikiran itu merupakan sub gagasan, untuk mengetahui bagaimana gagasan dan pemikiran seseorang yaitu dengan cara salah satu berdiskusi.

Perkembangan teknologi saat ini juga menjadi ancaman kamu muda dan tidak menutup kemungkinan bahwa media sosial begitu cepat menyajikan informasi yang merupakan bentuk gagasan dan pemikiran bersimpang siur salah satunya mungkin mengandung toleransi, radikalisme dan terorisme yang saat ini sudah mulai merambah di medsos.

Dirinya mengingatkan kepada Mahasiswa dan kaum melenial untuk berhati-hati menggunakan media sosial dengan bijak dan menyaring informasi dengan tepat. pungkasnya

Kabib Urais Agama Kanwil Kalbar, Ekhsan menyambut dan mendukung adanya kegiatan tersebut untuk memberikan penguatan dan muatan kepada masyarakat khususnya Mahasiswa sebagai generasi muda

"Tema ini menjadi suatu wawasan para mahasiswa bagaimana nanti ke depannya yang merupakan sebagai calon orang hebat tentunya bisa membangun wawasan keilmuan yang baik untuk dirinya, masyarakat agama dan bangsa," harapnya.

Dalam menangkal konsep paham intoleran, radikalisme dan terorisme, jangan sampai ditumbuhkembangkan karena ini akan mengarah kepada hal-hal yang merusak tatanan kehidupan beragama juga termasuk ras yang memaknai suatu persoalan agama sosial budaya dan sebagainya.

"Maka kami selalu bersinergi baik pemerintah daerah maupun tokoh agama dan sebagainya. Sehingga masyarakat khususnya mahasiswa tidak tertanam akan terbias terkontaminasi dari paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme. Karena saat ini media sosial mudah untuk diakses. Oleh karena itu kementerian agama selalu melakukan kegiatan dengan semua pihak terkait, dan memunculkan kembali makna toleransi dengan adanya moderasi beragama," ungkapnya.

Berita Pontianak, PIFA - Yayasan Insan (Inspirasi Mandiri Indonesia) mengadakan kegiatan dialog dengan tema, "Memperkokoh peran tokoh agama serta masyarakat dalam menangkal paham intoleran, radikalisme dan terorisme guna mewujudkan Kalbar damai," di Aula Pendidikan Darul Falah, Parit Adam, Sui. Abawang, Sabtu 27 November 2021.

Pemateri kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kanwil Agama Prov Kalbar yang diwakili Ekhsan, Kabib Urais Agama Kalbar, Anggota FKUB Kalbar, Dzulkifki Abdillah, Wakil Ketua MUI Kalbr, Jipridin dan Kapolres Kubu Raya, diwakili IPTU Srinanto Kasat Intel Polres Kubu Raya serta audience dari Mahasiswa PMII 

Dede Kurniawan ketua yayasan Insan, menyampaikan adanya kegiatan dialog ini untuk bisa berdiskusi tentang bagaimana toleransi, radikalisme dan terorisme itu sebenarnya dan juga sebagai bentuk preventif. Karena jaman sekarang banyak anak muda yang mencari namanya jati diri.

"Oleh sebab itu, jangan sampai apa yang sedang dicari ternyata tidak menyadari bahwa ternyata melekat dengan yang namanya intoleran dan segala macam,". 

Tujuannya dari dialog ini mahasiswa dapat menilai dan tahu serta punya langkah-langkah apabila menemukan paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme. 

Menurutnya, pikiran itu merupakan sub gagasan, untuk mengetahui bagaimana gagasan dan pemikiran seseorang yaitu dengan cara salah satu berdiskusi.

Perkembangan teknologi saat ini juga menjadi ancaman kamu muda dan tidak menutup kemungkinan bahwa media sosial begitu cepat menyajikan informasi yang merupakan bentuk gagasan dan pemikiran bersimpang siur salah satunya mungkin mengandung toleransi, radikalisme dan terorisme yang saat ini sudah mulai merambah di medsos.

Dirinya mengingatkan kepada Mahasiswa dan kaum melenial untuk berhati-hati menggunakan media sosial dengan bijak dan menyaring informasi dengan tepat. pungkasnya

Kabib Urais Agama Kanwil Kalbar, Ekhsan menyambut dan mendukung adanya kegiatan tersebut untuk memberikan penguatan dan muatan kepada masyarakat khususnya Mahasiswa sebagai generasi muda

"Tema ini menjadi suatu wawasan para mahasiswa bagaimana nanti ke depannya yang merupakan sebagai calon orang hebat tentunya bisa membangun wawasan keilmuan yang baik untuk dirinya, masyarakat agama dan bangsa," harapnya.

Dalam menangkal konsep paham intoleran, radikalisme dan terorisme, jangan sampai ditumbuhkembangkan karena ini akan mengarah kepada hal-hal yang merusak tatanan kehidupan beragama juga termasuk ras yang memaknai suatu persoalan agama sosial budaya dan sebagainya.

"Maka kami selalu bersinergi baik pemerintah daerah maupun tokoh agama dan sebagainya. Sehingga masyarakat khususnya mahasiswa tidak tertanam akan terbias terkontaminasi dari paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme. Karena saat ini media sosial mudah untuk diakses. Oleh karena itu kementerian agama selalu melakukan kegiatan dengan semua pihak terkait, dan memunculkan kembali makna toleransi dengan adanya moderasi beragama," ungkapnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar