Wakil Ketua DPRD Kalbar, Yuliana. (Foto: Dok. DPRD Kalbar)

Berita Lokal, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Yuliana menampung keluhan petani di Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah terkait kelangkaan pupuk subsidi hingga kerusakan hasil pertanian akibat banjir. 

Yuliana menyebutkan, keluhan tersebut dia dapatkan saat menggelar reses di dua daerah tersebut medio Oktober kemarin. Kondisi tersebut, membuat petani tercekik.

"Kelangkaan pupuk subsidi sudah lama dikeluhkan petani. Bahkan sejak 2009. Namun, persoalannya tak kunjung selesai," katanya, kemarin.

Yulianan menjelaskan, DPRD dalam hal ini Komisi II sebelumnya sudah memanggil seluruh distributor di Kalbar. Sebagian mereka menyatakan pupuk subsidi sudah disalurkan sesuai aturan.

Tapi faktanya, petani masih kesulitanan mendapat pupuk subsidi. Padahal pupuk jadi kebutuhan dasar untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

"Kita minta agar persoalan pupuk ini jadi perhatian, dan segera diatasi kelangkaannya," terangnya.

Menurut Yuliana, pupuk menjadi kebutuhan petani. Sebab dengan pupuk, maka hasil pertanian petani kualitasnya akan baik.

Di sisi lain, kata Yuliana petani juga mengeluhkan hasil pertanian yang rusak akibat musim banjir. Dia pun berharap Dinas Pertanian terkait memberikan solusi terbaik dengan memberi asuransi kepada kelompok tani melalui asuransi.

"Masyarakat juga berharap bantuan infrastruktur jalan. Khususnya jalan lingkungan. Sebab, banyak jalan desa yang kondisinya rusak," terangnya.

Kemudian, Yuliana menjabarkan, masyarakat juga berharap bantuan untuk Posyandu berupa alat pemeriksaan untuk gula darah, kolesterol dan asam urat.

"Sebab penyakit gula mendominasi. Bantuan alat tersebut dapat mendeteksi sejak dini," tandasnya. (ap)

Berita Lokal, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Yuliana menampung keluhan petani di Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah terkait kelangkaan pupuk subsidi hingga kerusakan hasil pertanian akibat banjir. 

Yuliana menyebutkan, keluhan tersebut dia dapatkan saat menggelar reses di dua daerah tersebut medio Oktober kemarin. Kondisi tersebut, membuat petani tercekik.

"Kelangkaan pupuk subsidi sudah lama dikeluhkan petani. Bahkan sejak 2009. Namun, persoalannya tak kunjung selesai," katanya, kemarin.

Yulianan menjelaskan, DPRD dalam hal ini Komisi II sebelumnya sudah memanggil seluruh distributor di Kalbar. Sebagian mereka menyatakan pupuk subsidi sudah disalurkan sesuai aturan.

Tapi faktanya, petani masih kesulitanan mendapat pupuk subsidi. Padahal pupuk jadi kebutuhan dasar untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

"Kita minta agar persoalan pupuk ini jadi perhatian, dan segera diatasi kelangkaannya," terangnya.

Menurut Yuliana, pupuk menjadi kebutuhan petani. Sebab dengan pupuk, maka hasil pertanian petani kualitasnya akan baik.

Di sisi lain, kata Yuliana petani juga mengeluhkan hasil pertanian yang rusak akibat musim banjir. Dia pun berharap Dinas Pertanian terkait memberikan solusi terbaik dengan memberi asuransi kepada kelompok tani melalui asuransi.

"Masyarakat juga berharap bantuan infrastruktur jalan. Khususnya jalan lingkungan. Sebab, banyak jalan desa yang kondisinya rusak," terangnya.

Kemudian, Yuliana menjabarkan, masyarakat juga berharap bantuan untuk Posyandu berupa alat pemeriksaan untuk gula darah, kolesterol dan asam urat.

"Sebab penyakit gula mendominasi. Bantuan alat tersebut dapat mendeteksi sejak dini," tandasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya