Suasana awarding Festival Film Pelajar Khatulistiwa IV di Gedung Konferensi Untan, Pontianak pada Sabtu (30/12/23). (Dok. PIFA/Adlan)

PIFA, Lokal - Anggota DPRD Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar mengapresiasi seluruh panitia dan peserta yang telah sukses memeriahkan Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) IV.

Zulfydar yang juga merupakan Ketua penyelenggara FFPK IV, mengungkapkan bahwa tema festival film pelajar tahun ini memiliki maksud khusus.

"Kali ini tema yang diusung adalah sosial politik. Kenapa kita pilih tema demikian supaya adik-adek para peserta, baik-baiknya SMP, SMA, dan mahasiswa, mampu menyesuaikan diri dengan keadaan dan memvisualkan gambar apa yang dihendaki dalam proses membuat film itu sendiri," ujar Zulfydar saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Awarding FFPK IV di Untan, Sabtu.

Dengan pilihan tema sosial politik, Zulfydar berharap agar para peserta dapat lebih peka terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini diharapkan dapat tercermin dalam karya-karya film yang mereka hasilkan.

"Kali ini peserta ada 30 lembaga, SMP, SMA, dan mahasiswa. Peserta film yang terkumpul, 39 peserta. Memang cukup menurun, tetapi kualifikasi kualitasnya lebih baik daripada tahun demi tahun, kan ini tahun ke-4. Dan peserta kali ini ada dari luar provinsi Kalimantan Barat, dari Jawa Tengah, kemudian dari DKI Jakarta. Di kabupaten kota yang hadir tentu hampir semua kabupaten kota hadir," sambungnya.

Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan prestasi luar biasa anak-anak Kalimantan Barat dalam bidang perfilman. Zulfydar memberikan apresiasi khusus untuk kota Pontianak dan seluruh kabupaten kota yang turut berpartisipasi.

"Anak-anaknya luar biasa hebatnya punya prestasi, khususnya bidang perfilaman," ujarnya.

Menyinggung fenomena perkembangan informasi, Zulfydar mengemukakan bahwa Festival Film Pelajar Khatulistiwa hadir sebagai wadah untuk memindahkan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, seperti bermain game, ke dalam bentuk visual gambar. Hal ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang positif dalam mengonsumsi konten.

Dalam pidatonya, Zulfydar Zaidar Mochtar mengingatkan bahwa festival film ini bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga sebuah upaya untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada generasi muda akan isu-isu sosial dan politik yang ada di sekitar mereka. Festival Film Pelajar Khatulistiwa IV diharapkan dapat menjadi panggung bagi para sineas muda Kalimantan Barat untuk bersaing di tingkat nasional pada tahun-tahun mendatang. (ad)

PIFA, Lokal - Anggota DPRD Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar mengapresiasi seluruh panitia dan peserta yang telah sukses memeriahkan Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) IV.

Zulfydar yang juga merupakan Ketua penyelenggara FFPK IV, mengungkapkan bahwa tema festival film pelajar tahun ini memiliki maksud khusus.

"Kali ini tema yang diusung adalah sosial politik. Kenapa kita pilih tema demikian supaya adik-adek para peserta, baik-baiknya SMP, SMA, dan mahasiswa, mampu menyesuaikan diri dengan keadaan dan memvisualkan gambar apa yang dihendaki dalam proses membuat film itu sendiri," ujar Zulfydar saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Awarding FFPK IV di Untan, Sabtu.

Dengan pilihan tema sosial politik, Zulfydar berharap agar para peserta dapat lebih peka terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini diharapkan dapat tercermin dalam karya-karya film yang mereka hasilkan.

"Kali ini peserta ada 30 lembaga, SMP, SMA, dan mahasiswa. Peserta film yang terkumpul, 39 peserta. Memang cukup menurun, tetapi kualifikasi kualitasnya lebih baik daripada tahun demi tahun, kan ini tahun ke-4. Dan peserta kali ini ada dari luar provinsi Kalimantan Barat, dari Jawa Tengah, kemudian dari DKI Jakarta. Di kabupaten kota yang hadir tentu hampir semua kabupaten kota hadir," sambungnya.

Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan prestasi luar biasa anak-anak Kalimantan Barat dalam bidang perfilman. Zulfydar memberikan apresiasi khusus untuk kota Pontianak dan seluruh kabupaten kota yang turut berpartisipasi.

"Anak-anaknya luar biasa hebatnya punya prestasi, khususnya bidang perfilaman," ujarnya.

Menyinggung fenomena perkembangan informasi, Zulfydar mengemukakan bahwa Festival Film Pelajar Khatulistiwa hadir sebagai wadah untuk memindahkan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, seperti bermain game, ke dalam bentuk visual gambar. Hal ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang positif dalam mengonsumsi konten.

Dalam pidatonya, Zulfydar Zaidar Mochtar mengingatkan bahwa festival film ini bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga sebuah upaya untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada generasi muda akan isu-isu sosial dan politik yang ada di sekitar mereka. Festival Film Pelajar Khatulistiwa IV diharapkan dapat menjadi panggung bagi para sineas muda Kalimantan Barat untuk bersaing di tingkat nasional pada tahun-tahun mendatang. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya