Bulog Kalbar mengecek harga di pasar tradisional Kota Pontianak untuk memastikan beras SPHP tepat sasaran. (Dok. PIFA/Andrie P Putra)

PIFA, Lokal - Jajaran Bulog Kalimantan Barat melalukan sidak pasar tradisional di Kota Pontianak, memastikan penyaluran beras SPHP tepat sasaran. Hal ini dilakukan menyusul kenaikan harga beras di tingkat pengecer.

Kepala Bulog Divre Kalbar, Bambang Trihatmoko mengutarakan, pihaknya dalam sepekan ini akan fokus menjual beras SPHP terutama di pasar-pasar tradisional. Bulog juga meningkatkan kuota pengambilan oleh pengecer.

"Jadi mereka yang awalnya kuotanya satu ton per minggu kini menjadi dua ton per minggu, untuk memastikan ketersediaan bagi konsumen," katanya di Pasar Tradisional Flamboyan, Senin (28/8/2023).

Bambang mengatakan, dari hasil sidak tersebut beberapa pengecer menjual beras SPHP tersebut dengan ukuran 5 kilogram. Dipatok dengan harga Rp49.900 ribu atau Rp9.900 per kilogramnya.

 "Ini tentu saja harga yang paling murah di beras SPHP ini. Sementara harga beras premium ini sudah mencapai Rp11.500 per kilonya," katanya.

Bambang berharap, dengan harga beras SPHP yang terjangkau ini, bisa membantu meringankan beban masyarakat akan kebutuhan pangan rumah tangga. Terlebih, kualitas beras SPHP juga sangat baik. 

"Jadi masyarakat tak perlu bertanya lagi, silahkan datang di pasar tradisional, di situ beras SPHP ada dijual," jelasnya.

Menurutnya, Bulog berfokus agar beras SPHP ini bisa tepat sasaran. Maka itu, pihaknya turun langsung menyalurkan agar memutus rantai pasok yang cukup panjang.

"Masyarakat kan belinya di pengecer. Jadi dengan kami memasok langsung makin memudahkan warga menjangkau beras SPHP," jelasnya.

Bambang menambahkan, Bulog Divre Kalbar sudah menyalurkan beras SPHP sebanyak 10.900 ton pada medio Januari hingga akhir Agustus 2023 ini. Bulog juga menyiapkan 4.500 ton beras SPHP hingga akhir 2023 nanti.

Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Flamboyan Pontianak, Cindy mengatakan kenaikan harga beras per kilogramnya bervariatif. Mulai dari Rp200 sampai Rp500.

"Macam-macam lah kenaikannya mulai dari 200, 300, 400 sekitar segitu," katanya.

Cindy mengutarakan, kenaikan harga beras ini pun, mempengaruhi daya beli masyarakat. Penjulan di tokonya menurun sejak sepekan terakhir.

"Kenaikannya sudah dari minggu lalu. Berdampak ke toko makin kurang yang beli. Banyak yang beli ngecer, mungkin karena kalau beli per karung jadi mahal," pungkasnya. (ap)

PIFA, Lokal - Jajaran Bulog Kalimantan Barat melalukan sidak pasar tradisional di Kota Pontianak, memastikan penyaluran beras SPHP tepat sasaran. Hal ini dilakukan menyusul kenaikan harga beras di tingkat pengecer.

Kepala Bulog Divre Kalbar, Bambang Trihatmoko mengutarakan, pihaknya dalam sepekan ini akan fokus menjual beras SPHP terutama di pasar-pasar tradisional. Bulog juga meningkatkan kuota pengambilan oleh pengecer.

"Jadi mereka yang awalnya kuotanya satu ton per minggu kini menjadi dua ton per minggu, untuk memastikan ketersediaan bagi konsumen," katanya di Pasar Tradisional Flamboyan, Senin (28/8/2023).

Bambang mengatakan, dari hasil sidak tersebut beberapa pengecer menjual beras SPHP tersebut dengan ukuran 5 kilogram. Dipatok dengan harga Rp49.900 ribu atau Rp9.900 per kilogramnya.

 "Ini tentu saja harga yang paling murah di beras SPHP ini. Sementara harga beras premium ini sudah mencapai Rp11.500 per kilonya," katanya.

Bambang berharap, dengan harga beras SPHP yang terjangkau ini, bisa membantu meringankan beban masyarakat akan kebutuhan pangan rumah tangga. Terlebih, kualitas beras SPHP juga sangat baik. 

"Jadi masyarakat tak perlu bertanya lagi, silahkan datang di pasar tradisional, di situ beras SPHP ada dijual," jelasnya.

Menurutnya, Bulog berfokus agar beras SPHP ini bisa tepat sasaran. Maka itu, pihaknya turun langsung menyalurkan agar memutus rantai pasok yang cukup panjang.

"Masyarakat kan belinya di pengecer. Jadi dengan kami memasok langsung makin memudahkan warga menjangkau beras SPHP," jelasnya.

Bambang menambahkan, Bulog Divre Kalbar sudah menyalurkan beras SPHP sebanyak 10.900 ton pada medio Januari hingga akhir Agustus 2023 ini. Bulog juga menyiapkan 4.500 ton beras SPHP hingga akhir 2023 nanti.

Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Flamboyan Pontianak, Cindy mengatakan kenaikan harga beras per kilogramnya bervariatif. Mulai dari Rp200 sampai Rp500.

"Macam-macam lah kenaikannya mulai dari 200, 300, 400 sekitar segitu," katanya.

Cindy mengutarakan, kenaikan harga beras ini pun, mempengaruhi daya beli masyarakat. Penjulan di tokonya menurun sejak sepekan terakhir.

"Kenaikannya sudah dari minggu lalu. Berdampak ke toko makin kurang yang beli. Banyak yang beli ngecer, mungkin karena kalau beli per karung jadi mahal," pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar